Beberapa hari yang lalu, saya diundang teman untuk bergabung di group Facebook yang bernama Masyarakat Anti Ponzi. Awalnya sih saya gak gitu tertarik. Bukan apa-apa sih. Saya merasa udah terlalu banyak ikutan group di Facebook. Sebagian besar diantaranya saya malah gak merasa minta masuk ke sana, tahu-tahu udah ada di sana aja, tanpa sadar kapan dimasukin ke sana, dan siapa yang masukin saya ke sana.
Setelah saya baca-baca beberapa postingan yang ada di dalam group tersebut, cukup menarik juga sih topik yang dibahas di sana. Meski, menurut saya, opini dari orang-orang yang ada di dalamnya juga tidak bisa dianggap obyektif. Saya benar-benar harus menetralkan diri, tidak terpancing emosi, serta mengedepankan logika dan akal sehat, agar bisa terus menambah ilmu dan wawasan. Kenapa demikian? Karena di group tersebut, banyak sekali orang-orang yang merupakan korban, atau orangorang yang merasa dirugikan, dari skema ponzi, sistem inventasi, hingga money game berkedok investasi, yang posting curhat pengalaman pribadinya secara emosional. Sangat wajar, korban penpuan merupakan orang yang benar-benar terpukul secara moril dan materiil.
Masyarakt Anti Ponzi di Facebook, bertujuan untuk memeberikan edukasi kepada masyarakat, agar tidak mudah tertipu dengan skema-skema Ponzi, Investasi, dan Money Game yang terbukti merugikan masyarakat. Skema Ponzi memang harus dilawan. Masyarakat harus disadarkan. Karena skema Ponzi memang terbukti merugikan banyak orang. Beberapa tahun sebelumnya, saya melihat teman-teman saya kehilangan banyak uang di Speedline, Dana Amanah, Dua Belas Suku, MMM, D4F, dll…
Sekitar tahun 2014 yang lalu, saya menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri, bagaimana seorang teman saya, semua rumah dan mobil-mobilnya habis dijual, saat program investasi Maxim terbukti SCAM. Itu belum cukup. Ruko miliknya di komplek Batununggal pun sampai harus dia jual, dan itu juga belum cukup. Dia harus sampai mengasingkan diri hidup di kampung karena pusing dikejar-kejar mitra-mitranya yang meminta ganti rugi.
Saya pun kehilangan jejak teman baik saya yang juga jadi korban investasi MMM, Manusia Membantu Manusia, yang lebih pantas saya sebut Monyet Menipu Manusia. Semula sering kontak, kami sering ngobrol santai bersama, karena dia adalah salah satu Stokis 3ForS yang dulu kami kelola bersama. Sampai kini dia sulit dikontak. Semua nomor HP-nya mati. Saat saya datangi rumahnya pun, orang-orang rumahnya seperti memproteksi dan menyembunyikan keberadaan dia sekarang. Padahal saya mah gak ada hubungan apa-apa dengan MMM. Soalnya saya memang gak pernah tertarik dengan MMM yang dia jalankan.
Saya juga begitu menyayangkan, salah seorang teman saya, yang saya anggap punya jiwa kepemimpinan yang hebat, mantan ketua Senat Itenas, bintang 7 Tianshi, seorang anak muda yang dulu begitu berambisi menjadi Walikota Palembang, nasibnya berakhir tragis di penjara gara-gara dia mendirikan Dream For Freedom.
Dalam waktu dua tahun terakhir ini pun, masih banyak orang-orang yang mencoba memprospek saya untuk ikut ke dalam kegiatan Money Game, yang mereka istilahkan sebagai BO, Bisnis Online, ini. Beberapa diantaranya :
- ECSmart
- XSpeed
- Bisnis Investasi Aurora
- JJMobil
- Memiles
- dll
Yang jadi masalah, seringkali ada perbedaan opini tentang apa itu MLM, apa itu Money Game, apa itu BO, apa itu Investasi Ponzi. Perbedaan persepsi dan wawasan inilah, yang seringkali berujung pada perdebatan dan saling bully. Ini saya lihat memang sudah terjadi di beberapa group yang saya ikuti, termasuk group MAP ini.
Salah satu masalah yang paling booming di dalam Grup MAP adalah berita tentang Eco Racing dan Memiles. Bicara soal Eco Racing, bahasannya bisa sangat panjang dan kompleks, Saya tidak cukup membahasnya dalam satu artikel, karena saya perlu membahasnya secara komprehensif dari berbagai sudut pandang.