Saya mulai mengenal nama Ganesha Operation (GO) sejak kelas 6 SD. Kebetulan saat itu keluarga saya berlangganan Harian Umum Pikiran Rakyat, yang setiap tahun selalu memuat pembahasan soal-soal Sipenmaru yang kemudian berubah namanya menjadi UMPTN, kemudian SMPTN.
Menurut catatan dari hasil browsing di internet, konon, GO didirikan pada tanggal 1 Mei 1984. Dengan modal 500 ribu Rupiah, Bob Foster bersama adiknya Johnson, dan 2 temannya Kamajaya dan Irfan Anshory, mendirikan lembaga Bimbingan Belajar Ganesha Operation di Bandung.
Saya punya beberapa catatan khusus tentang Bimbingan Belajar kompetitor Sony Sugema College (SSC) ini, berdasarkan apa saya amati dan saya alami sendiri. Tahun 1992, saat kelas 3 SMA, saya tercatat sebagai siswa GO. Ada beberapa staf pengajar yang menjadi namanya selalu terkenang hingga bisa saya dongengkan di sini
Parulian P (PP)
Sejak awal, beliau tidak pernah mengungkap, P di belakang namanya itu sebenarnya singkatan dari apa. Dari nama Parulian, udah jelas lah, itu nama khas Batak Sumatera Utara. Di depan kelas, beliau selalu tampil dengan logat Jawa Timur yang medok. Bahkan sering berkelakar bahwa P itu kependekan dari Purnomo. Sering mengaku kampungnya di Surabaya!
Menurut saya, cara beliau mengajar Matematika sangat bagus. Itu juga alasan kenapa saya tidak memilih kelas khusus di SSC, soalnya pingin suasana baru. Kalo di SSC mah isi kelasnya ya teman-teman di SMA 3 juga, lha wong kelas khusus SMA 3. Guru matematikanya juga Pak Obos Bastaman. Guru Fisikanya Pak Tata Santana. Itu mah tiap hari ketemu atuh.
Beberapa Quote dari Parulian P :
- Ini khan gampang pisan…
- Ini soal paling gampang… sedunia…
- Misalkan x kuadrat = p, pemisalan harus p, kalau nggak p nggak bisa selesai 😀
- Misalkan sapi sama dengan P
- Gampang toch?
- Gampang khan?
- Istilah ini berasal dari kampung saya, Surabaya!
- Woy.. itu kuping apa cantelan?
- Sekarang tinggal difaktorkan, minimal kurungnya benar
- Mas, pulangnya lewat mana?
- “Saudara, saya protes pada kurikulum SMA yang tidak memasukan materi Himpunan ke dalamnya, materi ini selalu keluar setiap tahun, mnimal 1 soal”
Oman Karmana (OK) (alm)
Guru Biologi yang paling heboh, bikin ngakak abis-abisan di kelas. Guru Biologi paling omes sedunia. Cara mengajarnya sistematis, gampang dipahami, dan tepat sesuai kebutuhan siswa yang sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi ujian-ujian sekolah. Pak Oman adalah seorang doktor, salah satu pakar biologi dari Universitas Padjadjaran Bandung. Beliau tercatat sebagai alumni SMAN 3 Bandung. Beliau pun tercatat sebagai penulis buku pelajaran Biologi SMA terbitan Ganeca Exact.
Irfan Anshory (IA) (alm)
Penulis Buku Mudah Memahami Kimia. Buku beliau diterbitkan oleh penerbit Armico pada saat itu sangat populer dan banyak membantu siswa untuk memahami kimia. Dijelaskan dengan lugas, bahasa sehari-hari yang sederhana, banyak memberikan contoh soal dan penyelesaian. Yang saya ingat, beliau juga waktu itu mengajar di SMA Taruna Bakti dan Bimbingan Belajar ICT (Integrated Counseling Test).
Hasan Wiladi (HW)
Hasan adalah guru Fisika, menurut saya pribadi, dia termasuk pengajar jenius saat itu, dia juga mampu mengajar Matematika, Kimia, hingga IPA Terpadu dengan sangat baik. Gosipnya, di awal karirnya di GO, Hasan adalah satu-satunya pengajar berstatus mahasiswa. Hasan kuliah di Jurusan Teknik Kimia ITB angkatan 1989. Gosipnya pula, prestasi akademik Hasan di SMA-nya sangat gemilang. Ijazah dan raportnya penuh dengan nilai 9 dan 10. Selain berpredikat sebagai Sarjana Teknik Kima, bahkan Master di bidang Kimia, Hasan pun memegang gelar akademis di bidang pendidikan. Cara mengajarnya sangat enak, praktis dan to the point pada masalah. Terakhir saya kontak di Facebook, Hasan kini tinggal di Tasikmalaya. Bisnisnya apa, saya nggak terlalu kepo, he he…
Bob Foster (BF)
Big Boss Ganesha Operation. Waktu saya masih SMA, Bob terkenal sebagai orang yang super sibuk. Hanya sedikit kelas yang dipegangnya. Cara mengajarnya cukup sistematis, meski banyak juga yang mengatakan “terlalu banyak mengandalkan rumus”. Bob juga terkenal jago memotivasi siswa-siswanya. Bob hobi belajar dan kuliah hingga jenjang S3.
Kamajaya (KJ)
Pengajar Fisika, penulis buku pelajara Fisika terbitan Ganeca Exact. Menurut saya, sebetulnya kapabilitas beliau bagus. Hanya saja, dia sering bikin ilfil di kelas dengan kata-kata lebaynya yang bikin suntuk, misalnya :
- “Wajar kalau kalian ngantuk, sekarang memang jam tidur siang.”
- “Kalau Bob khan masih muda, wajar kalau ngajarnya enakeun dan enerjik. Beda dengan saya yang udah tua.”
Saat itu, ada beberapa pengajar baru yang mulai diperkenalkan pada kami :
- Kuswan Budi (Matematika), orangnya tipe inceran emak-emak pemilik anak gadis kayaknya, selalu tampil rapih, necis, perlente, dan klimis depan kelas…
- Adolf (Matematika), cara ngajarnya cukup bagus dan sistematis
- Deny Johansyah (Matematika), cara ngajarnya juga lumayan enak, meski humornya suka rada garing…
- Diana (Kimia), yang ini dulu orangnya cantik, betah saya lama-lama di kelas dia, tapi saya gak tahu sekarang masih cantik apa nggak, he he…
- Indra (Fisika), mungkin bisa lah disebut Dede Yusuf KW 4
Beberapa “Pengajar Gagal” di GO Tahun 1992
Ini off the record saja. Sebetulnya mereka adalah orang-orang berkompeten di bidangnya. Hanya sayang sekali, metoda pengajaran dari beliau-beliau ini kurang tepat diterapkan di Bimbingan Test.
Bapak Lubis, guru Fisika SMAN 2 Bandung. Karena saya bukan siswa SMAN 2 Bandung, saya jadi tidak hafal bagaimana keseharian Pak Lubis mengajar Fisika di kelas. Tapi yang sekilas saya amati sih, beliau sangat bagus untuk di sekolah, sayangnya beliau waktu itu kurang bisa membaca situasi bahwa mengajar di kelas dan di Bimbingan Tes yang berorientasi pada soal UMPTN tentu butuh cara pendekatan yang berbeda.
Wahyu Alam Syah, dosen FMIPA Unpad. Pak Wahyu mungkin lupa bahwa siswa yang ada di hadapannya baru calon mahasiswa, bukan mahasiswa bimbingan beliau di Unpad. Belum lagi materi yang disampaikannya di kelas, tidak sesuai dengan kebutuhan calon peserta UMPTN. Itu yang menyebabkan banyak siswa protes ke sekretariat GO, meminta ganti pengajar. Ya iya lah , Pak… ngajar bimbel itu harus to the point, banyak bahas soal, bukan banyak jelasin cara penurunan rumus pake pendekatan differensial-integral!
Setelah itu, peran Pak Lubis dan Pak Wahyu di kelas kami digantikan oleh guru baru bernama Indra, yang saat itu berstatus mahasiswa tingkat akhir.
Eksodus Beberapa Pengajar GO
Ini pun off the record. Saya tidak menemukan berita ini di media online manapun. Tapi gosipnya, sekitar tahun 1994-an GO pernah ditinggalkan oleh beberapa guru favoritnya : Dr. Oman Karmana, MSc, Parulian P, Nana Sutresna, Dra Diana, yang memutuskan untuk mendirikan dan mengelola Bimbingan Belajar sendiri dengan nama Ganesha Favorite. Wajar saja sih namanya begitu, lha wong Pak Oman dan Parulian 2 icon GO, yang dari tahun ke tahun selalu dinobatkan sebagai pengajar favorit GO, pindah ke sana.
Dan gosipnya, Bob Foster mengantisipasinya dengan memanggil beberapa nama penulis buku-buku pelajaran terkenal seperti Marthen Kanginan (Penulis Fisika SMA terbitan Erlangga), Suwah Sembiring (Penulis Matematika SMA Ganeca Exact), Sukino (Penulis Matematika SMA terbitan Intan Pariwara), Ir Drs Haryono, dan juga Ibu Itje Suwenda, pensiunan guru Biologi SMAN 3 Bandung, penulis buku “Belajar Mudah Biologi”.
Salah seorang murid bimbingan saya tahun 1998 berkomentar bahwa soal-soal Matematika di GF lebih susah dari di GO. Saya pikir ya nggak heran lah, buatan Bang Parulian gitu lho. Namun ternyata Ganesha Favorite tidak berumur panjang. Di Bandung sudah tidak ada lagi nama bimbingan Belajar (GF). Kalau kita browsing di Google sekarang, yang ada adalah nama Ganesha Favorite College di Kediri, yang didirikan oleh teman kuliah saya bernama Winarko.
Saat tulisan ini dibuat, Parulian Panggabean telah kembali ke GO, dan menjadi tokoh penting lagi di sana.
Rumus The King
Saya tidak tahu persis siapa inisiator merek dagang ini. Istilah The “King of The Fastest Soution”, yang disingkat jadi “Rumus The King”, yang mulai dipopulerkan sekitar tahun 1995. Mungkin karena jajaran manajemen GO terprovokasi oleh “Bimbel Tetangganya” yang mengusung tagline “The Fastest Solution”. Sudah jadi rahasia umum di kalangan siswa-siswa SMA Favorit di Bandung bahwa mereka adalah target market dari 2 Bimbel terkemuka di Bandung, dan dua Bimbel itu bersaing dalam jumlah siswa dan jumlah kualitas kelulusan. Saya menyaksikan sendiri bagaimana adik-adik angkatan saya di SMAN 3 Bandung didekati oleh para telemarketing Ganesha Operation.
Beberapa Kutipan dari Bob Foster
Ada beberapa kutipan dari Bob Foster yang menarik buat saya tulis di sini.
“Soal-soal itu bisa diprediksi. Selama siswa dilatih dengan baik, mereka tidak perlu meributkan soal-soal bocoran. Selama dilatih dengan baik, pasti bisa dikerjakan. Jika siswa gagal masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), GO berani mengembalikan uangnya. “Kami pantau tiap bulan dengan tes simulasi soal ujian nasional. Kami petakan penguasaan setiap topic, materi, dan bab. Siswa yang lemah penguasaannya akan kami bina. Ada kelompok kategori waspada, semua orang tuanya kami panggil. Kami menawarkan pelayanan jam tambahan untuk bab tertentu. Kami minta orang tua terlibat mengawasi latihan soal di rumah,” lanjut Bob. “Ada beberapa siswa yang mungkin lataran orang tuanya sibuk jadi tidak terlibat. Ya sudah, itu resiko. Tapi uang tetap kembali kalau dia gagal tes.”
“Saya juga punya pengalaman waktu kerja di Perusahaan Listrik Negara (PLN). Suatu hati kita mendatangkan konsultan dari luar negeri. Itu pun penghargaan yang kita berikan kepada mereka terlalu berlebihan, padahal belum tentu mereka hebat. Maka saya sarankan waktu itu untuk dikembalikan karena saya, nilai tidak capable. Mindset kita harus bdiubah. Jika kita tidak bergerak sesuai dengan mindset itu, kita tidak akan bisa bangkit. Begitu pula dengan siswa GO.”
“Dalam GO, semua guru didiklat supaya tahu cara mengajar yang membangkitkan motivasi siswa. Awal dari sesi harus ada pembukaan yang memotivasi sekitar 3 menit, di tengah ada 4 menit. Di akhir pun diselipkan motivasi selama 3 menit sebelum bubar,” tutur pria yang menamatkanS2 nya di Universitas Padjadjaran dan S3 nya di Kennedy Western University itu.
“Kendali didistribusikan secara singkat, namun menurut Bob, siswa yang semula malas belajar, menjadi berubah pola belajarnya. “Bahkan ada siswa yang hampir bunuh diri. Setelah mendapatkan konseling dan motivasi, ia menemukan citra dirinya dan bangkit, dan diterima kuliah di universitas negeri di Bandung.”
“GO yang sekarang sudah punya 150 ribu siswa tersebut berubah menjadi rumah kedua siswa dengan penerapan prinsip-prinsip kejujuran.”
“Kejujuran bukan sekedar hukum. Tapi kita semua punya Tuhan yang tidak suka dengan kebohongan. Bahkan juga nilai keluarga yang kami tekankan supaya tidak terjebak dalam nilai-nilai negative seperti dugem, narkoba,” jelas Bob
“Mereka secara umum mendapat perubahan. Dari yang suka bohong-bohong kecil. Kalau ada masalah kemukakan saja, jauh lebih baik daripada kalian melakukan kebohongan. Itu nanti mempengaruhi hidup kalian. Anak cucu kalian akan menerima dampakya.”
“Sejak GO berdiri pada tahun1984 hingga tahun 2002 tidak ada masalah. Namun, kemudian jumlah siswa semakin anjlok. Saya tawan pikiran saya. Saya muliakan Tuhan dalam kehidupan dan lakukan semua aktivitas di GO dengan kebenaran. Sampai seorang teman menantang saya. Kenapa anjlog terus? Tapi saya masih mementingkan Tuhan, dan hingga Desember 2005, survey Majalah SWA mencatat bahwa GO adalah bimbingan belajar dengan jumlah siswa terbanyak se-Indonesia.”
Tahun 2007, Bob memprediksi ada pelipatgandaan jumlah siswa. Dari tahun 2007 sebanyak 24 ribu siswa menjadi 48 ribu siswa di tahun 2008. “Saya sudah persiapkan anggaran. Kalau nggak nanti kalau orang datang guru habis, ruang habis, diktat habis,” kata Bob.
Gosipnya GO kini telah tumbuh menjadi salah satu Lembaga Bimbingan Belajar terbesar di Indonesia dengan lebih dari 400 cabang di 140 kota di Indonesia.
Selain GO, tahun 1999 Bob Foster juga membuka Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Nusantara di Jl. Sumatera 35 Bandung. Pada tahun 2004, Politeknik Ganesha Bandung di Jl. Gatot Subroto 170 Bandung, yang menurut pengamatan saya, termasuk salah satu tempat kuliah dengan jumlah mahasiswa terbanyak di Bandung.
Kalo gak salah ada guru IPS (Geografi dan Sejarah) pak iwa (kurang tahu nama lengkapnya) lalu ada guru PPKN pak hanafi, ada guru bahasa inggris jebolan ausie Ibu Ade, ada guru bahasa indonesia pak agus, entah mereka dimana sekarang
Pak Iwa saya pernah tahu, bu Ade dan Pak Agus sy gak tahu orangnya yang mana. Yang saya inget ada guru bahasa Indonesia namanya Bu Hazma, cukup berkesan, karena pas ngajar di kelas, suka nyinggung-nyinggung novel Nick Carter sebagai karya sastra konsumsi cowok, ha ha ha…
Pak Hanafi ngajar di Unibi kebetulan rektor Unibi Dr. Ir. Bob Foster M.M
wah terima kasih saya juga ikut ke ganesha operation . enak bangeeet
Bob foster itu pak pendeta ya, kira2 uang bimbel buat gereja gak ya?.
Saya siswa GO thn 93, diajar oleh PP, pak oman dan pak irfan. Baru tahu pak oman dan pak irfan sudah wafat 🙁 Tapi sekarang Pak Parulian sudah di GO lagi, jabatannya juga sudah naik.
maaf sedikit koreksi, bukan Politeknik PIKSI GANESHA, tetapi POLITEKNIK GANESHA BANDUNG yg juga beralamat di Jl.Sumatra 35 Bandung, beberapa tahun yang lalu STIE Pelita Nusantara dan POLITEKNIK GANESHA BANDUNG melebur menjadi Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (UNIBI) berlokasi terakhir di Jl.Soekarno Hatta Bandung.
Terima kasih atas koreksinya 🙂