Kamasha Margaluyu Indonesia

Kamasha Margaluyu Indonesia

Saya mengenal istilah Kamasha saat duduk di kelas 2 SMP, dari teman sekelas, pemegang rekor nama terpanjang sepanjang sejarah SMPN 13 Bandung. Mungkin karena anak-anak ABG mah suka lebay, cerita tentang Kamasha saat itu kesannya canggih bangeth. Menurut teman saya tersebut, ilmu olah nafas kamasha adalah warisan dari Wali Songo. Mungkin juga pengaruh bacaan silat Asmaraman S. Kho Ping Hoo, cerita tentang Kamasha serung dihubung-hubungkan dengan ilmu-ilmu silat di Film Sin Tiauw Hiap Lu dan kawan-kawan.

Saat saya duduk di SMA kelas 2, saat saya ikut latihan di PS Sin Lam Ba perwakilan Bandung, gosipnya, Haen dan kawan-kawan SMP saya, si kembar Kusuma-Wijaya dan Agi Ginanjar, asyik berlatih olah nafas Kamasha.

Lucu juga ya, saat ikut-ikutan berlatih Kamasha di Aula Unpar Cimbuleuit Bandung, bersama Haryono, Kusuma, Wijaya, Agi, dan beberapa mahasiswa Unpar yang saya udah gak inget namanya. Pelatihnya Pak Revli, salah satu Satpam di sana. Kadang-kadang, datang satu orang tokoh bernama Mas Agus, yang konon katanya adalah satu satu murid terbaik Kamasha. Saat latihan di sana pun, kadang kami bertemu dengan Trisulo, salah satu teman kami, pelatih PSTD yang saat itu sedang melatih di sana. Bt The way, Trisulo saat ini sudah menjadi Legenda Network Marketing Indonesia. Saat itu belum kepikiran sama sekali lho bahwa Trisulo akan menjadi salah satu Icon MLM Indonesia. Trisulo baru mengenal MLM saat kuliah Semester 3 ketika mulai mengenal Amway dari Kusuma Wardana. 

Kembali ke masalah Kamasha, saat saya berada dalam kondisi nggak punya informasi lengkap tentang Kamasha. Ngerti Tenaga Dalam juga nggak, tapi pingin sakti biar nanti kuat menghadapi OS HMS ITB yang terkenal menyeramkan itu. Serba simpang siur pokona mah. Ada gosip yang mengatakan Kamasha adalah singkatan dari Kari Madi Shahbandar (apa bedanya dengan Bandar Karima?), ada juga gosip yang bilang Kamasha itu pecahan dari Margaluyu. Mana yang benar ya? he he..

Karena sampai tulisan ini ditulis belum dapat informasi resmi tentang Kamasha Margaluyu, akhirnya saya Googling sana sini. Dan inilah informasi yang berhasil dikumpulkan dari beberapa sumber di google :

Lintasan Sejarah Keluarga Besar “Kamasha Margaluyu Indonesia”

Pada tanggal 20 Maulud 1912, di Kota Cirebon didirikan suatu perkumpulan dalam bidang olahraga Pencak Silat yang diasuh dan dibimbing oleh Bapak Andadinata. Perkumpulan olahraga tersebut diberi nama Perguruan Gerak Badan Pencak Silat Kari Madi Shahbandar. Dalam perkembangannya ternyata perguruan tersebut memperoleh sambutan yang sangat baik dari masyarakat sekitarnya maupun daerah-daerah lainnya. Melihat animo yang sangat baik ini, maka Bapak Andadinata berusaha mengembangkan perguruan olahraga ini.

Pada tanggal 28 Maulud 1938, Bapak Andadinata mengganti nama perguruan olahraga Kari Madi Sahbandar tersebut dengan nama Perguruan Gerak Badan Pencak Silat Margaluyu yang berlokasi di desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung. Setelah beberapa tahun, karena niat dan keinginan yang kuat dari Bapak Andadinata untuk mengembangkan perguruan, ternyata usaha beliau tidak sia-sia, terbukti dengan tersebarnya para alumni Margaluyu di seluruh pelosok bumi nusantara ini

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun, pada tahun 1969 Bapak Andadinata selaku pendiri perguruan Gerak Badan Pencak Silat Margaluyu telah berpulang ke rahmatullah, meninggalkan jurus-jurus pencak silat yang disertai dengan kekuatan adi kodrati yang luar biasa kepada murid-murid asuhannya. Untuk melanjutkan cita-cita beliau, maka diadakan musyawarah guna menentukan pengganti almarhum. Hasil daripada musyawarah tersebut adalah dengan ditunjuknya Bapak Jaya Laras sebagai Ketua Perguruan Margaluyu yang baru. Alhamdulilah dengan bimbingan beliau perkembangan perguruan bertambah pesat.

Takdit tidak dapat ditolak, masa kepemimpinan Bapak Jaya Laras tidak berlangsung lama karena beliau berpulang ke rahmatullah. Selanjutnya dalam rangka melanjutkan cita-cita almarhum Bapak Andadinata serta untuk mengisi kekosongan pimpinan perguruan, maka atas kesepakatan bersama tampuk Ketua Umum perguruan dipegang oleh Ibu Andadinata.

Pada tahun 1982, saat menunaikan ibadah haji di Mekah, beliau pun berpulang ke rahamatullah. Untuk sementara waktu perguruan Margaluyu dirundung kesedihan yang mendalam disebabkan kehilangan beberapa pimpinan yang dicintai, sehingga latihan dan perkembangan perguruan yang sementara waktu terhenti.

Atas dasar pengarahan para sesepuh serta saran dan pendapat anggota dari pusat maupun cabang-cabang, maka guna melanjutkan cita-cita almarhum pendiri, disusulkan Musyawarah Bersama Anggota Keluarga Besar Margaluyu untuk menentukan calon Ketua Umum yang akan memimpin perguruan lebih lanjut.

Pada tanggal 30 Januari 1983, musyawarah tersebut diadakan di Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung di rumah kediaman almarhum Bapak Andadinata, yang akhirnya menghasilkan keputusan dan menetapkan Bapak Wawan Kurniawan sebagai Ketua Umum Perguruan Margaluyu. Selain penetapan Ketua Umum juga dihasilkan keputusan dan penetapan susunan majelis perguruan sebagai berikut:

PosisiNamaDaerah Asal
Ketua MajelisBapak AndiDungus Maung, Cicalengka
AnggotaBapak Idid DjunaediCikuya Cicalengka
AnggotaBapak SuhandiGg. Simsong – Bandung
AnggotaBapak MusaGg. Seratus Tj. Priok -Jakarta
AnggotaBapak RomliTebet – Jakarta Selatan
AnggotaBapak IbinJl. Sulaksana Cidurian -Bandung
AnggotaBapak H. MaanPancasan – Bogor
AnggotaBapak H. Abubakar SidiqWarung Kadu – Cianjur
AnggotaBapak SaitjaPasar Johar – Karawang
AnggotaBapak Ujang Andadinata PutraCikuya

 

Dalam melaksanakan tugasnya, Bapak Wawan Kurniawan selaku Ketua Umum mendapat hambatan-hambatan serta kesulitan, mengingat setiap cabang sulit untuk diatur dan dipersatukan. Menimbang dan mengingat bahwa perkembangan dan kelanjutan dari Perguruan Margaluyu adalah mutlak dan di atas selanjutnya, maka Ketua Umum mengambil suatu kebijaksanaan dengan mengganti nama perguruan menjadi Keluarga Besar Kamasha Margaluyu Indonesia. Nama tersebut diambil bukan untuk hal-hal yang bersifat pribadi atau untuk kepentingan pribadi, tetapi Ketua Umum memperolehnya setelah mengolah dan mempelajari apa yang telah diwariskan dari Almarhum dan Almarhumah kepada Bapak Wawan Kurniawan.

Atas dasar tersebut Ketua Umum meminta serta menghimbau kepada seluruh Keluarga Besar Margaluyu untuk mengetahui arti daripada Kamasha Margaluyu. Adapun nama tersebut mempunyai arti sebagai berikut:

1. Ka-Ma-Sha = Kari-Madi-Shahbandar

2. Kamana Margaluyu Sabenerna? merupakan suatu bentuk pertanyaan yang berupa sindiran halus kepada seluruh anggota Margaluyu, bahwa Margaluyu ini mau mengarah kemana? Ke pusat atau masing-masing?

3. Kama Saha Margaluyu? merupakan bentuk pengingatan kepada setiap yang merasa dan memiliki ilmu dari Margaluyu untuk ingat kepada yang mewariskan ilmu tersebut, yaitu sang Guru Besar Alm. Bapak Andadinata.

Berdasarkan tiga buah pertanyaan tersebut di atas, Bapak Wawan Kurniawan sebagai Ketua Umum menghimbau kepada seluruh Ikhwan Margaluyu untuk berusaha turut serta melestarikan dan mengembangkan apa yang dicita-citakan oleh Almarhum Andadinata, sesuai dengan arti dari nama Margaluyu, yaitu Marga adalah Jalan dan Luyu adalah Tujuan. Jadi hendaknya setiap Ikhwan Margaluyu berusaha untuk mencari jalan yang menuju kesatu tujuan yaitu “Bersatu Kembali Dalam Satu Bendera Margaluyu Sejati”.

 

Demikian sekilas lintasan sejarah dari Keluarga Besar Kamasha Margaluyu Indonesia, sejak berdirinya tanggal 20 Maulid 1912 sampai sekarang.

Comments

comments

1 Comments

Tinggalkan Balasan