Isra Mi’raj Nabi Muhammad sebenarnya adalah perjalanan luar angkasa. Jika kalian baca buku misteri piramida dan Sphinx ini, kalian bisa menemukan sesuatu yang menarik. Setelah kalian baca buku ini, pikiran kalian bisa mengarah ke kemungkinan bahwa Isra Mi’raj yang dialami oleh Nabi Muhammad sebenarnya adalah perjalanan luar angkasa.
Isra Mi’raj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad yang terjadi dalam waktu satu malam saja, dan sebenarnya merupakan dua peristiwa yang berbeda. Isra merupakan peristiwa perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad dari Masjidil Haram menuju ke Masjidil Aqsa. Pada saat itu, Nabi Muhammad melakukan perjalanan menggunakan Burok, sementara Mi’raj merupakan peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dari bumi menuju ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke sidratul muntaha untuk bertemu dengan Allah subhanahu wa ta’ala, menerima perintah untuk mendirikan salat secara langsung. Sidratul Muntaha sendiri sangat mirip dengan kondisi lubang hitam dan lubang cacing yang menjadi objek penelitian dalam fisika kuantum akhir-akhir ini.
Banyak dijelaskan dalam buku teori segala sesuatu, bahwa lubang cacing yang berada dalam lubang hitam mungkin merupakan portal atau dimensi semesta yang lain. Inilah yang membuat perjalanan luar angkasa bisa dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Peristiwa Nabi Muhammad melintasi langit saat Isra Mi’raj ini adalah bukti bahwa Nabi Muhammad pernah melakukan perjalanan luar angkasa, dan Burok yang beliau kendarai bisa saja merupakan sebuah wahana antariksa yang memungkinkan manusia meninggalkan bumi dan menjelajah ruang angkasa dalam waktu yang relatif sangat singkat.
Sebenarnya, kisah perjalanan nabi kuno keluar angkasa tidak hanya terjadi pada Nabi Muhammad saja. Dalam buku misteri piramida dan Sphinx ini, dikisahkan bahwa Nabi Idris, salah satu generasi nabi awal setelah Nabi Adam, juga pernah melakukan perjalanan ke luar angkasa dengan proses yang mirip dengan Isra Mi’raj Nabi Muhammad. Setelah melakukan perjalanan ke luar angkasa, Nabi Idris banyak mendokumentasikan dan mengajarkan ilmu pengetahuan kepada umatnya, bahkan membangun kompleks piramida Agung atau Great Pyramid di kawasan Mesir kuno.
Bagaimana nabi-nabi zaman dulu pernah melakukan perjalanan luar angkasa, padahal sampai sekarang belum ada pesawat atau roket yang mampu menembus planet lain? Dalam buku misteri piramida dan Sphinx ini, dijelaskan bahwa Nabi Idris dulu pernah naik ke planet Saturnus dan berputar mengorbitnya selama 30 tahun, sebelum akhirnya beliau turun kembali ke bumi dan mengajarkan ilmu perbintangan kepada manusia. Karena itu, dalam buku ini, Nabi Idris dianggap sebagai astronot pertama.
Cerita lain juga ada di buku tersebut. Nabi Idris pernah diangkat ke langit ketujuh, dan ada pula cerita bahwa Nabi Idris memiliki cerita sendiri dengan malaikat maut. Ia meminta Allah untuk memberinya rasa kematian, kemudian ia juga meminta Allah untuk menunjukkan rupa malaikat perempuan dan memasukkannya ke dalam surga. Di sana, Nabi Idris tidak keluar-keluar dari surga sebelum usianya 150 tahun. Dalam buku ini juga dituliskan sebuah riwayat dari Abu Al Fida yang menceritakan sisi lain dari peristiwa perjalanan luar angkasa Nabi Idris. Ia mengatakan satu malaikat membawa Nabi Idris ke langit ke-4, lalu malaikat maut bertemu dengannya saat dia dalam perjalanan ke bumi untuk mengambil ruhnya. Menurut riwayat tersebut, malaikat maut berhasil mengambil ruh Nabi Idris di langit sebelum Nabi Idris sampai ke bumi.
***
Buku Teori Segala Sesuatu adalah buku yang ditulis oleh Stephen Hawking, seorang ilmuwan dan fisikawan terkenal. Buku ini membahas tentang asal-usul dan kepunahan alam semesta, serta teori yang menggabungkan empat gaya dasar atau interaksi dasar alam semesta, yaitu interaksi kuat, interaksi lemah, interaksi elektromagnetik, dan interaksi gravitasi. Buku ini juga menjelaskan tentang fenomena-fenomena seperti Big Bang, lubang hitam, dan energi gelap. Buku ini merupakan salah satu karya ilmiah yang populer dan banyak dibaca oleh masyarakat.
- Teori Segala Sesuatu: Asal-usul dan Kepunahan Alam Semesta
- Dianggap Final, 5 Fakta Sains dari Teori Segala Sesuatu – IDN Times
- Teori segala sesuatu – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
***
Buku Cosmos adalah sebuah buku yang ditulis oleh Carl Sagan, seorang ilmuwan dan penulis terkenal. Buku ini membahas tentang berbagai topik sains, seperti asal-usul alam semesta, evolusi kehidupan, eksplorasi antariksa, dan pencarian kecerdasan ekstraterestrial. Buku ini juga mengandung banyak gambar, diagram, dan ilustrasi yang menarik dan informatif. Buku ini merupakan salah satu buku sains populer yang paling laris dan banyak dibaca di dunia.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang buku Cosmos, Anda bisa mengunjungi situs-situs web berikut:
- Jual Buku Kosmos Karya Carl Sagan – Gramedia.com
- Cosmos (buku) – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
***
Dalam cerita perjalanan luar angkasa yang dilakukan oleh nabi-nabi kuno, selalu ada dua hal yang menjadi poin dalam cerita tersebut. Yang pertama, selalu ada malaikat yang mengantar nabi melakukan perjalanan. Yang kedua, perjalanan selalu dikisahkan melintasi langit hingga beberapa lapis langit. Dalam fisika sendiri, seperti yang diceritakan dalam buku teori segala sesuatu dan Cosmos, disebutkan bahwa langit itu bukan hanya tempat awan dan atmosfer bumi berada. Tapi langit adalah seluruh isi alam semesta, tempat bintang, asteroid, planet, komet, dan lubang hitam berada. Sehingga, bisa dikatakan bahwa peristiwa Isra Mi’raj atau peristiwa lain yang sejenis adalah perjalanan luar angkasa, melintasi antar planet, bahkan antar bintang.
Malaikat sendiri adalah makhluk yang terbuat dari cahaya, dan dalam kisah-kisah agama, malaikat selalu dikisahkan turun dari langit. Bisa jadi, malaikat di sini adalah makhluk extraterrestrial yang memasuki bumi melalui langit. Uniknya, dalam buku sejarah dunia yang disembunyikan, disebutkan bahwa pada masa-masa peradaban yang kurang lebih semasa dengan zaman Nabi Adam hingga Nabi Nuh, manusia ternyata terbiasa hidup berdampingan dengan makhluk-makhluk extraterrestrial. Namun, makhluk-makhluk tersebut oleh masyarakat kuno dianggap sebagai Dewa atau malaikat, dan dianggap sebagai makhluk rohani atau terbuat dari roh. Dalam kitab Sirul Asrar sendiri, disebutkan bahwa roh manusia juga terbuat dari Cahaya Ilahi yang disebut sebagai Nur Muhammad. Karena ini terbuat dari cahaya, maka sesuai dengan hukum fisika yang dijelaskan dalam buku Cosmos dan teori segala sesuatu ini, cahaya sampai sekarang ditetapkan sebagai partikel yang bergerak paling cepat di alam semesta.
Dalam buku Cosmos, disebutkan saking cepatnya sebuah cahaya bergerak, sinar matahari pun hanya memerlukan waktu 8 menit saja untuk sampai ke bumi, padahal jarak bumi dengan matahari sendiri berkisar 149 juta km. Dari sini, perjalanan Isra Mi’raj atau perjalanan luar angkasa lain ala nabi-nabi kuno yang mirip Isra Mi’raj itu bisa terjadi dalam waktu singkat jika manusia bergerak dalam kecepatan cahaya. Itulah mengapa selalu ada kisah malaikat yang mendampingi peristiwa perjalanan luar angkasa ini, dan salah satu kemungkinan manusia bisa melakukan perjalanan luar angkasa adalah manusia berkelana menggunakan ruhnya, tanpa jasad, karena ruh manusia itu terbuat dari cahaya.
Kemungkinan lainnya adalah adanya wahana seperti Burok dan sejenisnya, yang kemungkinan juga bergerak dalam kecepatan cahaya. Berdasarkan kisah-kisah kuno dalam agama, bisa jadi di zaman dulu, sebenarnya interaksi manusia dengan makhluk-makhluk extraterrestrial ini seharusnya sudah ada. Bahkan, manusia dengan tingkat spiritual dan kesadaran tertentu bisa mengeluarkan tubuh cahayanya atau rohnya keluar dari jasad, dan meninggalkan bumi bersama malaikat untuk menuju ke langit-langit tertentu. Ini bisa diasumsikan bahwa para Nabi dulu mengunjungi tata surya, planet, atau galaksi lain. Gambaran surga dan neraka yang dilihat oleh Nabi yang melakukan perjalanan ruang angkasa ini bisa jadi adalah bentuk planet atau tempat lain di alam semesta yang memang memiliki visual mirip seperti neraka dan surga sungguhan.
Para peneliti baru-baru ini menemukan sebuah planet neraka yang berselimut magma. Planet berbatu ini disebut fifty five Cancer eye, yang juga dikenal sebagai Johnson planet. Planet ini mengorbit bintangnya begitu dekat sehingga satu tahun hanya berlangsung selama 18 jam. Jarak yang sangat dekat ini membuat permukaannya menjadi lautan lava raksasa. Tentu tidak menutup kemungkinan juga adanya surga, tempat lain di semesta yang sangat indah dan nyaman untuk ditinggali. Jika manusia tinggal di sana, yang ada hanyalah kebahagiaan dan kedamaian, mirip gambaran surga dalam kitab-kitab agama.
Lalu, kenapa nabi-nabi zaman dulu bisa melakukan perjalanan luar angkasa tanpa menghabiskan biaya dan upah yang besar untuk membuat pesawat luar angkasa yang mahal seperti di zaman sekarang? Bisa jadi ini karena tingkat spiritual mereka yang sangat tinggi. Ketika manusia memiliki tingkat spiritual dan kesadaran yang tinggi, manusia akan memiliki energi yang sangat besar. Interaksi dengan makhluk-makhluk extraterrestrial sejenis malaikat ini memang memerlukan energi yang sangat besar, namun ringan bahkan tidak bermassa. Yang bisa melakukan ini adalah manusia itu sendiri. Sedangkan para Nabi adalah manusia dengan kesadaran spiritual yang tinggi, sehingga mereka bisa membedakan kesadaran murni mereka atau ruh sejati mereka dengan jasad. Jasad adalah wahana ruh untuk hidup dan bekerja di bumi yang empat dimensi, sedangkan roh adalah esensi murni manusia yang bisa bergerak dalam kecepatan cahaya dan memiliki energi yang besar untuk berinteraksi dan bertemu dengan malaikat. Dibutuhkan energi dan kesadaran yang sangat tinggi untuk berinteraksi ini. Karenanya, interaksi ini sulit dilakukan oleh manusia biasa tanpa memiliki kesadaran spiritual yang cukup. Bahkan, cahaya dalam fisika pun bisa merambat di dalam ruang hampa, sehingga roh manusia juga bisa bergerak di antara ruang-ruang hampa antar bintang dengan kecepatan yang konstan. Selengkapnya bisa kalian baca sendiri di buku-buku yang saya sebutkan.