Tanda-Tanda Ditangani oleh Sedulur Papat: Waspadai Kehidupan yang Terpuruk

Tanda-Tanda Ditangani oleh Sedulur Papat: Waspadai Kehidupan yang Terpuruk

Jika kamu mengalami depresi, masalah datang bertubi-tubi, dan merasa putus asa dengan kehidupan, hati-hati! Bisa jadi itu adalah tanda bahwa kamu sedang ditinggalkan oleh sedulur papat. Dalam ajaran kuno Bali, sedulur papat ini disebut sebagai kandapat. Mereka adalah saudara yang lahir bersamaan dengan kita, sudah ada sejak dalam alam kandungan, dan dikatakan sebagai pelindung manusia dari segala bala dan marabahaya.

Dalam ajaran kuno Bali, sedulur papat atau kandapat ini terdiri dari empat elemen yang menemani manusia sejak masih berupa janin dan ikut lahir ke dunia saat kita dilahirkan. Mereka terdiri dari darah atau getih, air ketuban atau yang nyam, lemak atau lama, dan plasenta atau ari-ari. Dalam ajaran Jawa, sedulur papat biasanya disebut lengkap sebagai sedulur papat limo. Pancer yang kelima adalah Panjar atau diri sejati kita yang mengendalikan dan menyelaraskan, sehingga mereka berempat bisa mengemban tugas dan fungsinya dengan baik sebagai pelindung manusia.

Demikian juga dalam ajaran kuno Bali, barangsiapa yang mengenal sedulur papatnya sendiri, maka ia sudah selangkah lebih maju dalam menemukan diri sejatinya. Dulu, ilmu sedulur papat ini dianggap sebagai ilmu rahasia wingit dan sangat sakral. Tidak semua orang bisa memahami keilmuan ini, dan bahkan banyak yang salah kaprah dengan menganggap bahwa mempelajari ilmu ini akan memberikan kesaktian. Kesaktian yang dimaksud di sini adalah hal-hal mistis dan supranatural. Padahal, ilmu tentang sedulur papat ini bukanlah ilmu untuk memperoleh kesaktian, melainkan ilmu untuk meningkatkan kesadaran, sehingga manusia bisa menemukan jati diri atau diri sejatinya.

Manusia yang belum sadar biasanya melupakan sedulur papatnya sendiri. Dalam buku kandapat, dijelaskan ada beberapa ciri-ciri manusia yang melupakan kandapatnya. Orang-orang itu biasanya memiliki kehidupan yang terpuruk. Saat itu, kandapat tidak akan lagi mau menghiraukannya dan tidak mau membantu dalam segala hal ketika manusia ketiban banyak masalah dan mengalami kegagalan hidup. Biasanya, kandapat ini melindungi manusia dari serangan penyakit. Namun, ketika manusia melupakan kandapatnya, mereka menjadi lebih rentan terkena penyakit, baik fisik maupun metafisik.

Baca Juga  Menggali Makna Ilmu Kebatinan: Rahasia Tersembunyi di Balik Tradisi Jawa

Bila ada musuh yang mengancam dan membahayakan manusia, seharusnya kandapat ini bisa menjadi pelindung dan pembela. Namun, ketika kandapat dilupakan, mereka justru berpihak pada musuh atau pihak-pihak lain yang berseberangan. Karena itulah, manusia yang ditinggalkan oleh kandapat akan mengalami kebingungan dalam hidupnya, tidak tenang, gelisah, dan sifatnya berubah menjadi pemarah. Bahkan, manusia bisa merasa dirinya seorang Dewa yang lebih baik dan lebih sempurna dibandingkan dengan orang lain. Dalam ilmu psikologi, orang seperti ini dikatakan mengalami kecenderungan narsisme yang tidak sehat.

Karena kondisi batin, mental, dan kejiwaannya yang negatif, lama-lama manusia akan merasa hidupnya hampa, terbelenggu rasa putus asa, kecewa, dan mulai mengutuk kehidupan. Bahkan, di level yang paling parah, seseorang bisa berpikir untuk mengakhiri hidupnya. Rezeki mulai menyusut, bahkan kebutuhan dasar dalam hidup pun mulai sulit dipenuhi. Hidup manusia akan terasa seperti penderitaan yang sangat menyiksa batin. Jika manusia tidak sadar akan kandapatnya, makin lama hidupnya makin terasa susah. Ia selalu gagal mengatasi setiap masalah yang datang, musuhnya makin banyak, dan kemanapun ia pergi, orang tidak ada yang betah karena vibrasinya sangat negatif.

Lama-lama, batin manusia akan mengalami gangguan mental seperti kecemasan, kegelisahan, dan kecurigaan. Ia akan terus curiga kepada semua orang, seolah-olah semua orang itu berniat jahat kepadanya. Lama-lama, manusia bisa terjebak dalam delusinya sendiri. Dari sini, manusia jadi punya keinginan untuk melakukan perbuatan yang melanggar hukum dan moral. Hidupnya hanya terdorong oleh egonya saja. Bahkan keluarganya pun kena imbas, tidak lagi harmonis seperti dulu. Jika ini tidak segera diatasi, usia manusia bisa semakin pendek karena stres, dan ia pun cenderung mengalami pelecehan dalam kehidupannya.

Baca Juga  Meditasi dan Kesaktian: Mewujudkan Potensi Supernatural Manusia

Jika kalian atau ada orang-orang di sekitar kalian yang mengalami ciri-ciri di atas, maka waspadalah! Bisa jadi kalian atau orang-orang sekitar kalian itu sedang ditinggalkan oleh sedulur papat mereka sendiri. Lalu, bagaimana cara manusia bisa bertemu dan selaras lagi dengan sedulur papat masing-masing? Penjelasan selengkapnya ada di buku kandapat ini. Buku ini ditulis oleh seorang dokter dan praktisi spiritual yang ada di Bali, sehingga isi buku ini tidak melulu mistis. Buku ini mampu menjelaskan filosofi-filosofi kuno yang ada di Nusantara dengan penjelasan yang lebih rasional, sehingga terbebas dari kesan mistis atau supranatural.

Sebenarnya, di dunia ini tidak ada yang namanya mistis atau supranatural. Filosofi-filosofi kuno di Nusantara banyak dikatakan mistis atau magis karena zaman dulu belum ada yang bisa menjelaskan secara ilmiah apa yang ada di balik fenomena-fenomena kehidupan ini. Kalau pun ada yang paham, belum tentu umat manusia saat itu memiliki kesadaran yang cukup untuk memahaminya. Itulah kenapa banyak filosofi kuno Nusantara diceritakan secara turun-temurun dan sangat mistis atau magis. Fungsinya agar filosofi ini tidak hilang di generasi selanjutnya dan bisa dijabarkan secara langsung akal di masa depan, sehingga kesadaran umat manusia bisa mengalami peningkatan.

Sedulur papat atau kandapat itu bisa dijelaskan secara langsung akal. Bahkan, rahasia bagaimana kandapat itu bisa membantu menyembuhkan manusia dari beragam penyakit, seperti yang dijelaskan dalam buku ini, juga bisa dijelaskan secara rasional. Buku kandapat ini menjelaskan hal-hal filosofis ini melalui metode novel, sehingga lebih mudah dipahami dan dicerna. Jika kalian berminat untuk mempelajari sedulur papat atau kandapat lebih dalam lagi, baca sendiri buku kandapat dan Usada kandapat berikut ini untuk memiliki kedua buku ini dan membaca selengkapnya.