Sudah sejak lama, ada beberapa pemikir yang berpendapat bahwa pada dasarnya, semua manusia yang hidup di dunia ini hanya menggunakan sebagian kecil dari kemampuan potensi seharusnya. Teori ini mengatakan bahwa manusia di planet bumi ini kemampuannya dibatasi hingga 2,5% saja dari kemampuan maksimalnya sebagai makhluk karya Sang Pencipta yang sangat sempurna. Kemampuan 2,5% ini meliputi tingkat pengusaan energi tubuh atau yang dikenal dengan istilah Tenaga Dalam. Tenaga Dalam biasanya sebanding dengan sel-sel otak yang aktif. Semakin tinggi tingkat Tenaga Dalam seseorang, semakin banyak sel-sel otaknya yang aktif.
Jika manusia mampu meningkatkan kemampuan tubuhnya hingga 3% saja, manusia naik level sedikit di atas rata-rata manusia yang hanya mampu menggunakan sekitar 2,5%. Beberapa contoh kemampunya manusia di level 3% antara lain:
- menguasai 50 bahasa di dunia
- menghafal 1 set ensiklopedia
- dengan mudah mendapatkan banyak gelar profesor dari berbagai bidang ilmu
- dan masih banyak lagi
Bagaimana jika lebih tinggi lagi? Manusia bisa menguasai ilmu meringankan tubuh seperti yang biasa kita lihat di film-film silat mandarin. Kekuatan tubuh manusia meningkat pesat. Manusia mulai bisa melakukan telekinesis, dan seterusnya.
Teori ini, meskipun belum terungkap dalam ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah, memiliki potensi besar untuk menjawab beberapa pertanyaan yang selama ini menghantui kita. Pertanyaan pertama yang muncul adalah, mungkinkah entitas yang dikenal dalam berbagai budaya dan kepercayaan masyarakat dengan sebutan dewa itu, sebetunya gak lebih dari manusia biasa seperti kita saja? Bedanya adalah, mereka mempunyai energi tubuh aktif yang jauh di atas manusia bumi.
Apakah dewa-dewa itu benar-benar ada? Mengapa begitu banyak bangsa di dunia ini begitu kuat dalam kepercayaan mereka pada keberadaan para dewa? Dan yang tak kalah penting, apa sebenarnya dewa itu? Menariknya, teori ini juga dapat terhubung dengan tayangan populer Ancient Aliens Series di History Channel.
Meskipun sering dianggap sebagai tayangan yang tidak mendidik oleh beberapa kalangan, tayangan ini mengajukan kemungkinan adanya campur tangan para alien yang dianggap sebagai dewa oleh manusia pada masa pra-sejarah. Dengan mempresentasikan berbagai bukti yang kontroversial, tayangan ini mengajak kita untuk mempertimbangkan kemungkinan bahwa peradaban manusia telah dibantu oleh entitas luar angkasa.
Menurut teori manusia 2,5% ini, kita sebagai manusia modern hanya mampu menguasai energi sebesar 2,5% saja. Meskipun terdengar seperti dongeng, konsep ini sering digunakan dalam film-film fiksi ilmiah seperti Superman, X-Men, Serial Heroes & Heroes Reborn, dan Film Lucy. Namun, teori ini sebenarnya merupakan pandangan baru yang berbeda dalam hal “persentase” energi aktif, dibandingkan dengan teori mitos otak 10% yang sering kita temui dalam berbagai referensi sebelumnya.
Jika manusia di level energi 3% saja sudah punya kemampuan di atas rata-rata seperti yang saya sebutkan di atas, bagaimana kalau lebih tinggi lagi? Tenaganya semakin besar, daya tahan tubuh semakin kuat, kemampuan daya pikir semakin meningkat. Kalau kamu pernah nonton film “Phenemenon” dan “Lucy”, kira-kira seperti itulah peningkatan kekuatan yang terjadi.
Di level penguasaan energi sebesar 40%, manusia bisa melakukan semua hal yang bisa dilakukan Superman atau El Sabah Nur yang ada di film X-Men: Apocalypse, memiliki penglihatan sinar-X, dan kekuatan fisik yang tak tergoyahkan. Manusia 40% juga bisa membelah laut seperti yang dilakukan Musa atau Moses, yang dalam pandangan umum dikenal dengan istilah mujizat. Di sini timbul kontroversi. Karena selama ini kita banyak diajarkan bahwa mujizat itu hanya bisa dilakukan para Nabi dengan bantuan langsung dari Allah. Ini kok malah dihubungkan dengan konsep Tenaga Dalam?
Para tokoh utama dalam dunia X-Men memiliki kekuatan yang bervariasi antara 5 hingga 40%. Tapi tunggu, ada lagi karakter menarik seperti Lucy, yang diceritakan memiliki mutasi sel tubuh yang mencapai 100% dan bertransformasi menjadi manusia energi. Bayangkan betapa luar biasanya potensi manusia jika kita dapat mencapai tingkat penguasaan energi yang tak terbatas seperti itu.
Film Lucy adalah sebuah film laga fiksi ilmiah yang menceritakan tentang seorang gadis Amerika Serikat bernama Lucy yang ditipu oleh kekasihnya untuk menjadi kurir narkoba. Saat dijebak oleh seorang geng Korea Selatan, Lucy ditanamkan sebuah jenis narkoba sintetis yang disebut CPH4 di dalam perutnya. Narkoba ini ternyata dapat meningkatkan kapasitas otak manusia, sehingga Lucy mendapatkan kemampuan fisik dan mental yang luar biasa, seperti telepati, telekinesis, perjalanan waktu, dan tidak merasakan sakit. Lucy kemudian mencari bantuan dari seorang ilmuwan bernama Samuel Norman, yang meneliti tentang potensi otak manusia. Lucy juga harus menghadapi ancaman dari Mr. Jang, pemimpin geng yang ingin merebut kembali narkoba tersebut.
Film Phenomenon adalah sebuah film drama fantasi romantis yang dirilis pada tahun 1996. Film ini dibintangi oleh John Travolta, Kyra Sedgwick, Forest Whitaker, dan Robert Duvall. Film ini menceritakan tentang George Malley, seorang mekanik yang tiba-tiba mendapatkan kecerdasan dan kemampuan telekinesis yang luar biasa setelah melihat bola cahaya di langit. Film ini mengisahkan bagaimana George menggunakan kekuatannya untuk kebaikan, tetapi juga menghadapi rasa takut dan curiga dari orang-orang di sekitarnya.
***
***
Jika disambungkan ke pertanyaan mengenai apa yang dimaksud dengan Dewa? Dewa bisa didefinisikan sebagai manusia biasa dengan penguasaan energi jauh di atas rata-rata manusia sekarang.
Teori ini seringkali dianggap dongeng. Karena masuk akal secara logika, jadilah dongeng fiksi ilmiah.
***
Dongeng Awal Kejadian
Menurut Teori Manusia 2,5%, jauh sebelum jaman kekinian, milyaran tahun yang lalu, bumi tempat tinggal kita, manusia pertama turun ke bumi. Dhama dan Hawra adalah sosok manusia sempurna yang disiapkan Sang Pencipta untuk menjadi khalifah di muka bumi. Sebagai manusia pertama bertugas mengembangkan peradaban di berbagai belahan bumi yang di semesta tempat kita tinggal, Dhama dan Hawra dilengkapi dengan penguasaan energi, ilmu pengetahuan, dan teknologi yang amat sangat lengkap untuk bekal membangun peradaban. Mereka adalah role model manusia sempurna dengan segala fasilitas tubuh yang lengkap dengan penguasaan energi atau tenaga dalam 100% aktif.
Anak cucu Dhama dan Hawra generasi awal, mempunyai penguasaan energi atau TD yang mendekati 100% pula. Jadi pada awalnya, planet bumi dihuni oleh bangsa-bangsa dengan tingkat penguasaan energy 100%. Kemampuan energi yang besar serta teknologi super duper canggih ini terus diturunkan dari generasi ke generasi, hingga membentuk 4 bangsa besar dengan kemampuan TD hingga 100% pula. Mereka adalah bangsa Tarx, Mosram, Bropa, dan Zneznela.
Jejak peninggalan ras manusia sempurna dapat dilacak dalam berbagai legenda di banyak Negara. Salah satunya di Mesir. Di sana ada legenda mengenai Ratu Nefertiti yang bentuk kepalanya seperti bangsa MOSRAM. Dari piramida Mesir pun kita melihat sosok Anubis, makhluk hybrid berkepala anjing dan berbadan manusia. Mereka ini dianggap dewa karena memiliki kemampuan yang dahsyat, padahal mereka adalah makhluk hasil rekayasa genetika bangsa MOSRAM.
Pertikaian Antar “Manusia Sakti”
Namun, kemampuan mereka yang besar tidak diiringi dengan moral yang sebanding. Ardh Grumma atau Planet Bumi menjadi ajang kompetisi dan medan pertempuran untuk menunjukkan keilmuan, kekuatan, dan tentunya kekuasaan. Sikap mental ini berdampak buruk bagi Ardh Grumma. Manusia-manusia yang seharusnya menjadi khalifah, pemimiun yang seharusnya memelihara dan menjaga Ardh Grumma malah menjadi perusak. Akhirnya mereka diusir dari Ardh Grumma. Setelah terusir, mereka menyebar ke seluruh galaksi. Bukan cuma diusir, mereka juga dilarang mendekati dan berinteraksi dengan planet bumi lagi.
Ras Manusia 2,5% Mulai di-Kloning
Setelah para manusia dewa tersebut meninggalkan planet bumi, DHAMA memutuskan untuk meng-kloning manusia dengan mengurangi dan membatasi kapasitas otak dan penguasaan energi manusia dari 100% menjadi 2.5%. Alasan ADHAMA mengkloning manusia karena para manusia yang memiliki kekuatan 100% melakukan kerusakan di muka bumi. Dengan kondisi demikian, bisa diprediksi berapa lama umur bumi bisa bertahan akibat kerusakan yang ditimbulkan. Makanya, kloning dibuat 2,5% utk memperlambat proses dgn asumsi berkurangnya kemampuan otak dan tubuh maka berkurang pula kemampuan merusaknya. Jadi umur bumi bisa lebih panjang dan ada media untuk bahan penyelidikan anak cucu keturunan.
Manusia 2,5% itu dikembangkan dengan sistem kloning. Dhama mengkloning manusia yang energinya dibatasi hingga 2,5% dengan menggunakan mesin yang bernama ZEUS yang ada di pesawat OLYMPH. Dengan teknologi tersebut, manusia bisa di-setting segala sesuatunya, mulai dari bagaimana warna kulitnya, jenis rambutnya, warna mata, bahasa yang mereka gunakan, dan lain sebagainya. Dengan kemampuan sebesar 2,5% saja, manusia sudah amat sangat mampu untuk menjaga dan memelihara bumi dan seluruh isinya. Kalaupun mereka berbuat anarkis, kerusakan yang ditimbulkan jauh lebih kecil dibanding manusia dewa yang bisa menghancurkan planet bumi beserta seluruh isinya hanya dengan 1 kali pukulan!
Proses Kloning dengan ZEUS di OLLYMPH
ZANUURA ENYMPHEENA UREPHRATHA SYNCROONA atau ZEUS, adalah sebuah alat pengembangan kehidupan organik untuk mengkloning segala bentuk mahluk hidup termasuk manusia dan memodifikasi sesuai dengan kebutuhan lingkungannya, termasuk berapa tingkat sel otak yang diaktifkan, perlakuan mereka terhadap lingkungannya, dan berbagai ragam komunikasi dalam bentuk oral bisa di program disini.
Disebut sebagai ZANUURA karena alat ini seolah-olah mampu membuat kehidupan baru. Sementara ENYMPHEENA adalah membuat sesuatu yang masih belum jelas menjadi jelas. UREPHRATHA membentuk sesuai dengan kehendak kita karena pemimpin di muka bumi dan SYNCROONA artinya disinkronisasi. Istilah sinkron itu asalnya dari sini. Jadi,alat ini adalah untuk membuat ras baru, bahasa baru, perilaku baru, budaya baru, yang disesuaikan dengan lingkungan mereka. Oleh karena itu, ada ras manusia yang bule (ras kaukasia), negro, cina, dsb. Tempat membuatnya itu ada di pesawat anti gravitasi atau VIMANA besar dan selalu mengambang yang bernama OLLYMPH. Makanya, oleh masyarakat yunani kuno dikenal dengan nama OLYMPUS dan dewa yang bernama ZEUS.
Proses kloning dengan alat ZEUS yang dilakukan di OLLYMPH memakan waktu kurang dari 10.000 tahun . Urutan proses kloning bangsa-bangsa adalah: LEMURIAN, ATLANTIS, RAMA, ARBHINA, KAINA, dan INDARRINA. Setelah selesai melakukan proses kloning di Planet Bumi, ZEUS dan OLLYMPH dibawa oleh ADHAMA untuk melakukan proses kloning di planet lain.
Alat ZEUS memperoleh sampel DNA dari DHAMA (misal rambutnya), lalu sampel DNA ini diubah kode-kodenya dan diproduksi massal oleh alat ZEUS. Akhirnya, munculah berbagai bangsa dari hasil pengolahan DNA tsb melalui proses cloning. Alat kloning manusia bernama ZEUS memprogram tubuh, bahasa, kode genetik (agar tidak incest) serta IQ. Bagian yang diformat hingga kemampuan manusia bisa menurun drastic dari 100% hingga 2.5% adalah otak. Namun, apabila otak manusia “diotak-atik”, maka kemampuan manusia bisa naik lebih dari 2,5%.
ZEUS dan OLLYMPH itu dibuat oleh keturunan DHAMA yang “menurut pada orang tuanya” atau keturunan DHAMA yang baik. Namun, kadang mereka juga suka tidak sabaran melihat perkembangan manusia hasil cloning yang tidak sesuai harapan mereka. Sehingga, kadang suka mengeluarkan listrik yang besar itu OLLYMPH. Untuk membuat sepasang manusia cloning hanya perlu waktu satu MEENOTTA atau yang sekarang menjadi satu menit. MEENOTTA itu akar kata yang sekarang jadi MINUTE, MENIT dsb.
Tapi setelah manusia kloning ini berkembang biak sendiri, waktunya jadi wajar. Namun, karena alam zaman dahulu berbeda dengan sekarang maka umur mereka jadi panjang panjang. Misalnya, nabi Nuh bisa berumur 950 tahun.
Dan ternyata, DHAMA masih mengemban tugas dari Sang Pencipta. Bahkan DHAMA sampai sekarang masih sering melihat situasi dan kondisi di Planet Bumi. Melihat banyaknya kerusakan di Planet Bumi, DHAMA hanya membiarkan. Beliau lebih memilih membuat project ZEUS di tatanan galaksi lain di alam semesta ini. Jadi, di belahan alam semesta ini, ada project ZEUS yg baru dimulai dari nol.
Kloning dan Ruh
Kalangan ulama Islam banyak yang menganggap ruh sebagai domain Allah SWT. Bagi mereka, masalah ruh merupakan aspek yang tidak sepenuhnya bisa dimengerti oleh manusia. Kloning, sebagaimana disebutkan, adalah proses reproduksi aseksual yang menciptakan individu genetis yang identik. Kloning domba yang bernama Dolly merupakan contoh terkenal dari kloning mamalia.
Proyek Genom Manusia adalah inisiatif ilmiah untuk memetakan seluruh genom manusia, namun tidak terdapat bukti yang mendukung klaim suksesnya kloning manusia dalam proyek tersebut. Proyek ini lebih terfokus pada pemahaman struktur genetik manusia dan penerapannya dalam kedokteran dan biologi. Klaim mengenai kloning manusia yang hidup dan dirahasiakan tidak memiliki dukungan bukti ilmiah yang valid dan bertentangan dengan konsensus ilmiah saat ini.
Kloning manusia secara umum masih menjadi topik kontroversial yang memunculkan berbagai pertanyaan etis, termasuk soal ruh dan identitas manusia. Diskusi mengenai kloning manusia seringkali melibatkan pertimbangan moral, religius, dan filosofis yang rumit.
Padahal, bila merujuk ke sejarah manusia, siti hawa adalah manusia cloning pertama. Siti Hawa merupakan kloningan dari rusuk ADHAMA. Sehingga, penciptaan siti hawa itu adalah dari unsur ADHAMA, yaitu rusuknya yang kemudian di kloning menjadi manusia dengan jenis kelamin yang berbeda.
ADHAMA Membina LEMURIAN sebagai Role Model
LEMURIAN adalah ras yang pertama dikloning dan dikembangkan, sehingga kemampuan dan teknologinya juga lebih maju. Hal ini disebabkan karena LEMURIAN memang sedari awal diproyeksikan sebagai role model ras atau bangsa manusia yang sudah dikloning. Pada kenyataannya kemudian, ras lainnya belajar ke LEMURIAN, termasuk ATLANTIS.
Bangsa lemurian dibentuk oleh ZEUS dan OLLYMPH, namun lebih dulu lalu diberi tingkat sel otak yang lebih aktif dibandingkan ras lain lalu diberi teknologi secukupnya. Lemurian menjadi ras yang paling menonjol karena memiliki teknologi bocoran dari bangsa TARX dlan lain-lain Dengan teknologinya itu, LEMURIAN bisa meningkatkan kemampuannya hingga lebih dari 2,5%.
Manusia Dewa Mulai Menjadi Alien
Sedangkan merekanya sendiri pergi dari bumi dan menetap di sekitar bumi, seperti di bulan dan sebagainya, atau ada juga yang menetap di lipatan antar dimensi. Sebagian bangsa yang bermigrasi dari bumi ini ada yang menempati ‘sisi gelap bulan’ (The Dark Side of The Moon).
Kadang-kadang mereka “mengintip” Planet Bumi dan kita kenal sebagai Alien. Kegiatan “mengintip” ini dilakukan untuk membuktikan masa depan dengan teknologinya. Planet bumi dilihat sebagai planet yang aman untuk ditinjau karena dengan teknologi kita yang sekarang, kita tidak mampu membela diri dari tindakan alien. Sementara bila mereka menyelidiki bangsa lain resikonya cukup tinggi karena kemampuan teknologi yang seimbang. Dalam kegiatan “mengintip”nya, para alien juga sering mencuri informasi dari menara-menara selular yang banyak terdapat di daerah Lembang. Karenanya, mereka sering terlihat muncul disana.
Para Alien ini juga sering kali membocorkan rahasia mereka, terlihat di jejak kebudayaan Bangsa Mesir, Maya, dsb. Mereka juga diabadikan kisahnya dalam mitologi dewa-dewa di beberapa kebudayaan, seperti kebudayaan Yunani. Para alien ini juga kerap kali muncul di saat terjadi bencana besar di bumi atau peristiwa besar atau spesial yang terjadi di bumi. Termasuk, setiap ada kejadian luar biasa terjadi di Bumi ini, misalnya setiap kelahiran manusia-manusai “Mutan” yang kemampuannya mendekati mereka, selalu ditandai perubahan konstelasi bintang-bintang. Atau pada saat Isra Mi’raj, dimana bintang-bintang terlihat “berbaris” seolah-olah menyambut Nabi melintas. Begitu pula pada saat ARKHYTIREMA lahir.
Manusia dengan penguasaan energi di atas 40% juga menguasai teknologi yang jauh lebih canggih dari para manusia bumi. Merekalah yang disebut-sebut dalam tayangan Ancient Aliens sebagai aliens pemilik teknologi canggih yang kadang melakukan intervensi ke planet bumi kita.
Dengan kekuatan energi yang jauh melampaui batasan kita yang hanya menggunakan sekitar 2,5% dari potensi kita, Bani Adam yang terusir dari planet bumi tersebut memiliki kemampuan mahadewa. Kemampuan mereka yang luar biasa ini memungkinkan mereka untuk dengan mudah menguasai teknologi kloning manusia dan berbagai makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, bangsa alien yang sering muncul dalam berbagai cerita legenda memiliki penampilan yang aneh dan berbeda dari manusia bumi seperti kita, seperti yang kita lihat di film ET, atau Grey Alien yang muncul di dongeng konspirasi SERPO PROJECT. Bentuk mereka banyak yang aneh-aneh karena dijadikan melalui proses kloning, rekayasa genetik yang canggih, serta penyesuaian tubuhnya dengan lingkungan hidup tempat mereka tinggal. Mereka mampu menghasilkan berbagai jenis hibrida. Contohnya adalah manusia seperti Batara Ganesha yang memiliki kepala gajah. Ada lagi Anubis yang merupakan manusia tinggi dengan kepala serigala. Di luar itu bahkan ada manusia ikan dan manusia duyung seperti yang sering kita temui dalam dongeng-dongeng. Mereka dibentuk dengan cara dikloning, lalu ditempatkan di berbagai planet yang telah mereka persiapkan sebelumnya.
Banyak juga para manusia dewa ini yang menyalahgunakan kekuatan ini dengan berperan seolah-olah menjadi tuhan, meminta penyembahan baik secara langsung maupun tidak langsung dari makhluk yang mereka kloning dan tempatkan di planet-planet yang mereka kuasai.
Sang Pencipta dan Sang Maha Menjadikan tidak menciptakan makhluk (luhur) lain selain Bani Adam di alam semesta ini. Sehingga, yang selama ini bereksplorasi di jagat raya itu adalah bangsa TARX, MOSRAM, dll yang termasuk bani Adam yang memiliki kekuatan 100%.
Kesimpulan?
Kesimpulannya, tentu saja dewa-dewa semacam ini bukanlah Tuhan yang harus disembah. Dewa itu sebetulnya manusia juga, namun mereka punya penguasaan energi tubuh serta penguasaan teknologi yang jauh di atas manusia bumi, yang kekuatannya dibatasi hingga 2,5% saja dari seluruh kapasitas tubuhnya. Kemampuan para dewa sendiri amat sangat lemah sekali di hadapan Sang Maha Pencipta. Jika Sang Pencipta menghendaki kiamat besar, para dewa yang paling sakti sekalipun akan ikut musnah beserta semesta yang menampungnya.
Teori ini mungkin terdengar seperti dongeng fiksi yang biasa kita lihat di film-fillm superhero Marvel ya. Orang yang meyakini dongeng ini sebagai kebenaran, tentu saja banyak dibantah oleh banyak kalangan. Apalagi dongeng seperti ini tidak terdapat di dalam kitab-kitab suci manapun. Para penulis buku Ensiklopedia Mujizat Quran dan Hadis bahkan menyatakan bahwa teori tentang adanya kehidupan di planet lain tidak lebih dari khayalan belaka. Mereka juga mengatakan bahwa tayangan-tayangan Ancient Aliens itu cuma dongeng pseudo-science yang direkayasa dengan trik-trik kamera animasi film dengan bantuan software animasi grafik. Tidak semua sih, kalau saya baca tafsir Al Azhar Prof Dr Hamka, beliau termasuk yang berkeyakinan bahwa manusia lain yang hidup di luar bumi itu ada, meski beliau bukan orang yang meyakini teori mitologi para dewa yang seperti ini.
Kalau Akang-Tetah pembaca gak mau pusing dan cape mikir, sudah saja anggap teori ini cuma dongeng Anggap saja alien juga cuma dongeng yang sampai kapanpun gak akan pernah terbukti. Atau sekalian saja bersikap seperti para penganut Teori Bumi Datar yang menganggap planet lain juga gak ada, yang ada cuma bumi dan langit saja. Simple khan? He he..
2 Comments