Saat buka facebook tadi pagi, saya cukup kaget dengan banyaknya tagar #UninstallBukalapak dari para Fecebooker. Selidik punya selidik, ternyata ini toch masalahnya?
Ikut komentar dech tentang twit CEO bukalapak ini…
Ya, memang jadi figur publik itu gak gampang, apalagi di tahun politik, netizen sangat sensitif. Tapi menurut saya yang sudah lama mengikuti akun twitter and ig nya sih, terlalu terburu-buru menyimpulkan twit tersebut. Soalnya saya perhatikan dari dulu, sang CEO sangat supportif dengan langkah pemerintah, termasuk dia sering berkomentar positif di akun Presiden Jokowi, pak Ridwan Kamil, Menkeu, dan menteri-menteri lainnya.
Untuk para pendukung pasangan 01, Kata “Presiden Baru” tentu saja terasa sangat sensitif. Masalahnya, yang dia maksud juga, menurut penafsiran saya pribadi, khan belum tentu harus ditafsirkan sebagai “Ganti Presiden yang sekarang sama orang baru.” Tapi yang jadi masalah, banyak orang mengatakan bahwa kesalahan fatal Achmad Zacky adalah menampilkan data yang salah, data 2013, yang dia bilang itu data tahun 2016. Jika benar begitu, ya memang amat disayangkan. Butuh jiwa besar bagi pihaki-pihak yang tersinggung untuk bisa memaafkan kesalahan konyol Sang Public Figure ini.. Kita semua diberi pilihan, mau jadi orang berjiwa besar apa berjiwa kecil neh? 🙂
Saya pribadi tidak pernah tertarik dengan aksi-aksi ajakan boikot seperti ini. Bukan pertama kali terjadi. Dulu pun saya tidak pernah tertarik dengan dengan ajakan Boikot Sari Roti. Coba aja pikirkan baik-baik, apa sih manfaatnya bagi kita yang ikut-ikutan aksi boikot ini? Dari kemarin saya amati di Playstore memang banyak yang ngasih rating bintang satu. Terus apa Rating Bukalapak jadi jatuh gitu? Da nggak tuch! Soalnya banyak juga khan netizen yang jadi penyeimbang dengan aksi kasih bintang lima juga. Soal Sari Roti yang dulu sempat diboikot pun, saya tidak lihat mereka bangkrut dan gulung tikar, meski saya pindah belanja rotinya ke Roti Panas dan Bread Co sekalipun.
Jangan lupa kalau Bukalapak sudah menjadi sumber rejeki banyak orang. Saya pribadi termasuk orang yang melapak di sana, Sepengamatan saya, Bukalapak juga cukup mendukung industri kreatif dengan banyaknya mensponsori acara-acara yang berhubungan dengan itu. Apalagi jadi salah satu unicorn di Indonesia, harusnya bangga dong.
Jadi netizen yang e̶m̶o̶s̶i̶a̶n̶ budiman, ingat lagi bahwa referensi politik orang bisa beda, dan itu biasa! Kita gak akan menjadi bangsa yang dewasa kalau begini terus, dikit-dikit emosi. Emosi koq dikit-diikit? La̶n̶g̶s̶u̶n̶g̶ ̶h̶a̶n̶t̶a̶m̶ kalem aja. Tapi bangsa kita sepertinya memang belum pada dewasa 😀
Mungkin para public figure ini seharusnya memang bersikap netral pada masalah-masalah yang berhubungan dengan politik dan berbagai penafsiran yang berkaitan dengan keyakinan banyak orang…