Dalam artikel ini saya ingin memperkenalkan profil Lembaga Seni Bela Diri Hikmatul Iman Bandung Selatan. Saat ini Hikmatul Iman Bandung Selatan memiliki 4 ranting : SMAN 1 Margahayu, SMAN 1 Soreang, SMAN 1 Ciwidey, serta SMAN Banjar Asri di daerah Gunung Puntang.
Berikut ini adalah dokumentasi saat acara demo pengenalan ekstra kurikuler di sekolah-sekolah yang ada di Bandung Selatan.
Tidak hanya latihan di dalam ranting saja, mereka pun biasanya per 2 minggu, atau 1 bulan sekali biasanya melakukan latihan keluar. Diantaranya berusaha memanfaatkan kondisi alam yang ada di Bandung Selatan, mulai dari pegunungan, kemudian sungai,
Di luar Ranting pun mereka membentuk komunitas yang disebut Nalusur Peradaban. Komunitas ini dibentuk sejak 2013 yang jumlah anggotanya saat ini kurang lebih ada 30 orang dan tersebar. Komunitas mereka ini aktif memperkenalkan beberapa situs-situs peninggalan, khususnya yang ada di Bandung Selatan.
Beberapa situs yang telah mereka publikasikan, mereka datangi, dan mereka telusuri, diantaranya : Gunung Sadu, Guung Padang Ciwidey, Gunung Putri, dan gunung-guung lainnya yang ada di sekitar Bandung Selatan. Dari beberapa gunung yang telah mereka telusuri bersama komunitas, rata-rata di gunung tersebut memiliki satu kesamaan, yaitu memiliki batu-batuan yang memiliki anomali magnetik. Anomali magnetik tersebut bisa kita tes dengan alat yang sangat sederhana sekali, misalnya dengan kompas. Pada saat kompas didekatkan pada batu-batuan tersebut, arah kompasnya menjadi berubah dari Utara-Selatan yang sebenarnya. Ini adalah salah satu indikator bahwa batuan tersebut memiliki anomali magnetik.
Bentuk bakti sosial dari Hikmatul Iman itu sendiri tidak hanya bertumpu di masyarakat saja. Mereka juga melaksanak yang namanya “beres-beres” gunung, diantaranya Gunung Sadu yang 2 minggu atau 1 bulan sekali dibersihkan dari sampah-sampah dan kotoran yang mencemari di sana. Mereka bekerja sama dengan juru kuncinya.
