Arti ZIRG
Dalam bahasa LEMURIAN, ZIRG adalah senjata pemusnah peradaban yang dikamuflasekan dalam bentuk asteroid raksasa. Saat ZIRG menumbuk planet bumi, seluruh peradaban yang di atasnya akan musnah dalam sekejap, Dalam kisah-kisah peradaban, ZIRG dihantamkan ke bumi saat kondisi akhlak perilaku para penduduk bumi sudah sangat parah, hingga perlu dimusnahkan untuk kemudian dibangun kembali peradaban baru di atasnya. Dalam istilah umum, disebut dengan istilah hari kiamat. Mekanismenya otomatis, ZIRG akan terundang saat manusia penduduk bumi banyak menyebarkan frekuensi kebencian.
Apakah kiamat hanya terjadi dengan hantaman ZIRG? Banyak skenario penyebab kiamat. ZIRG adalah salah satu mekanisme saja. Kiamat bisa terjadi jika terjadi perang besar antar manusia yang melibatkan senjata pemusnah massal yang sangat dahsyat. Kiamat juga bisa terjadi dengan bencana alam global yang melanda seluruh permukaan bumi, seperti banjir bandang yang terjadi pada zaman Noah. Kiamat juga bisa terjadi saat terjadinya badai matahari yang menyebabkan seluruh manusia penghuni bumi tewas secara massal. Kiamat mungkin juga terjadi akibat virus mematikan yang menewaskan seluruh manusia penghuni bumi. Kiamat juga mungkin terjadi oleh monster predator ganas yang memangsa seluruh manusia bumi. Masih banyak kemungkinan skenario lainnya.
ZIRG pernah beberapa kali menghantam bumi lebih satu kali. Namun sampai saat ini para ilmuwan belum bisa mengatakan persis detailnya seperti apa. Namun mereka memprediksikan bahwa tabrakan terssebut terjadi selama musim semi atau awal musim panas di belahan bumi utara.
Gambaran dahsyatnya ledak tumbukan Asteroid MAKRHA tersebut, dapat diilustrasikan sebagai berikut :
- Kekuatan ledakan asteroid 65 juta tahun lalu yg memusnahkan dinosaurus: 10 juta megaton TNT.
- Kekuatan bom nuklir terkuat buatan manusia: Tsar Bomba Rusia: 50 megaton TNT
- Kekuatan ledakan Asteroid Tunguska: 7 megaton TNT
- Kekuatan ledakan Krakatau: 200 megaton TNT
- Bom anti materi: 21.500 megaton TNT
- Seluruh bom nuklir didunia diledakkan bersama: 7000 megaton TNT
- Granat tangan: 0.3 kg TNT
- Ledakan misil Tomahawk: 1.3 ton TNT
- Ranjau darat antitank: 35 kg TNT
Pertanyaan untuk dikaji lebih lanjut:
Jika ZIRG adalah senjata pemusnah peradaban, siapa yang membuat ZIRG? Apakah Sang Maha Menjadikan? Sang Manusia Paling Awal? ataukah bangsa-bangsa superior penguasa berbagai galaksi yang ada di semesta?
***
Menurut para ilmuwan, asteroid yang menyebabkan kepunahan massal termasuk dinosaurus sekitar 66 juta tahun yang lalu, jatuh di lokasi yang sekarang dikenal sebagai Kawah Chicxulub. Kawah ini terletak di Semenanjung Yucatan, Meksiko. Kawah Chicxulub memiliki diameter sekitar 150 kilometer dan tersembunyi di bawah perairan Teluk Meksiko. Penemuan kawah ini memberikan bukti penting tentang dampak besar yang terjadi pada masa itu dan konsekuensinya terhadap kehidupan di Bumi.Menurut para ilmuwan, asteroid yang menyebabkan kepunahan massal termasuk dinosaurus sekitar 66 juta tahun yang lalu, jatuh di lokasi yang sekarang dikenal sebagai Kawah Chicxulub. Kawah ini terletak di Semenanjung Yucatan, Meksiko. Kawah Chicxulub memiliki diameter sekitar 150 kilometer dan tersembunyi di bawah perairan Teluk Meksiko. Penemuan kawah ini memberikan bukti penting tentang dampak besar yang terjadi pada masa itu dan konsekuensinya terhadap kehidupan di Bumi.
Namun ada dongeng lain yang mengatakan bahwa tempat jatuhnya meteor tersebut adalah di jazirah Arab. Peristiwa dahsyat tersebut bukan saja memusnahkan peradaban dinosaurus beserta bangsa BRODELLA penggembala mereka. Peristiwa dahsyat tersebut menyebabkan air laut menguap hingga unsur oksigen dan hidrogennya terurai. Peristiwa tersebut juga kemudian menyebabkan air laut yang awalnya tawar menjadi asin seperti saat ini,
diceritakan bahwa 66,8 juta tahun yang lalu, terjadi peristiwa yang menggetarkan dunia ketika dua ZIRG, bernama MAKRHA dan TAKRA, tiba-tiba di-teleport ke Bumi. Kedatangan mereka mengakibatkan kehancuran dahsyat bagi peradaban bangsa BRODELLA, kaum raksasa yang pada saat itu mendiami planet ini. Ada cerita tersendiri mengenai bangsa raksasa penghuni bumi di massa lalu yang bernama bangsa BRODELLA itu, yang saya posting di artikel dongeng yang lain.
Tempat di mana ZIRG jatuh menjadi cekungan yang dipenuhi dengan radiasi berbahaya. Untuk menanggulangi dampak buruk dari radiasi tersebut, dibuatlah DORPHALL, sebuah nannotech yang mampu menyerap radiasi dan mengurangi efek negatifnya. Mengenai DORPHALL sendiri pun ada kisah tersendiri dalam tulisan saya yang lain. Di MAKHRA, empat DORPHALL ditanam untuk meredam radiasi yang meluas.
Namun, yang jarang diketahui adalah bahwa pecahan ZIRG juga jatuh di lokasi lain, menyebabkan ledakan hebat yang dikenal sebagai TANNUR. Akibat ledakan ini, terbentuklah cekungan baru yang juga terkontaminasi radiasi. Untuk menyeimbangkan dampak radiasi yang semakin kuat, semakin banyak DORPHALL ditanam. Namun, ketika DORPHALL mengalami kerusakan atau melemah, radiasi mulai memuncak kembali, memicu reaksi neurologis dalam otak manusia yang dikenal sebagai Amygdala.
Sebagai catatan tambahan, dalam istilah bangsa LEMURIAN, TANNUR juga berarti tempat atau dapur pengolahan KRAIMAN. Tannur-tannur ini adalah yang kita kenal sekarang dengan sebutan gunung berapi. Jajaran gunung berapi di Indonésia merupakan TANNUR- TANNUR atau dapur pengolahan logam KRAIMAN yang dimiliki oléh Bangsa KRAIRON. Itulah sebabnya apabila satu gunung meletus, maka akan merémbét pada gunung yang lainnya.
Reaksi ini mengubah perilaku manusia, membuat mereka menjadi lebih rentan terhadap emosi, serakah, egois, dan permintaan yang berlebihan. Tidak perlu berpikir keras untuk mengingat di mana kejadian tersebut terjadi. Yang penting adalah bagaimana kita memilih untuk menghadapinya: apakah kita akan mengambilnya sebagai pelajaran dan berkembang, ataukah kita akan terperangkap dalam siklus kebodohan dan kegelapan?
Mungkinkah ZIRG akan datang kembali saat kita sedang asyik bersenang-senang? WASKITA saja, tetapi yang terpenting adalah bahwa kita masih diberi waktu untuk mempersiapkan diri. Waktu yang diberikan ini menjadi kesempatan bagi kita untuk menambah bekal pengetahuan dan kebijaksanaan, tanpa perlu menunggu hujan turun selama 40 hari nonstop.