Final Perserikatan 1985 : Persib – PSMS

Final Perserikatan 1985 : Persib – PSMS

Ini adalah awal saya mulai menyukai Persib Bandung, waktu itu masih sekitar kelas 4 SD. Dulu berita-berita Persib dari Harian Umum Pikiran rakyat itu sampe bela-belain saya kliping. Kalo nyari kliping lama, jelas udah ketemu. Saya searching di Google, adanya liputan berita di Harian Umum Waspada Medan tanggal 21 Oktober 1985. Okelah saya salin ke sini aja, ditambah catatan dari beberapa fakta yang masih terekam di kepala, he he…

Kejadian paling menyita perhatian di dunia sepakbola Indonesia tahun tersebut tentu saja adalah final Perserikatan antara Persib Bandung dan PSMS Medan. Laga puncak kompetisi tim amatir se-tanah air itu merupakan the dream final karena kedua tim tengah dalam periode keemasan.

Saat itu Persib diperkuat antara lain Robby Darwis, Adeng Hudaya, Adjat Sudradjat, Boyke Adam, Suryamin, dan Sobur. Ini merupakan gabungan kekuatan pemain junior dan senior hasil polesan Marek Janota dan Risnandar. PSMS dikenal sebagai jago turnamen. Berbagai kejuaraan berhasil dijuarai oleh skuat yang berkekuatan M. Sidik, Musimin, Hadi Sakiman, Sunardi A, Sunardi B, dan Ponirin Meka.

Jangan ragukan pula besarnya dukungan kepada kedua tim. Siaran langsung TVRI tidak sanggup menyetop animo masyarakat. Final di Stadion Gelora Bung Karno Senayan dipenuhi hingga 150 ribu penonton! Pertandingan pun sampai ditunda sampai 20 menit karena penonton meluber hingga sentelban. Pertandingan itu pun dicatat AFC sebagai laga amatir yang paling banyak ditonton di dunia! Meski labelnya amatir, tetap saja, buat saya pribadi, ini lebih menarik dari Kompetisi Galatama saat itu.

Keberhasilan Ayam Kinantan PSMS mempertahankan kejuaraan PSSI tahun 1984/1985 dengan 4-3 lewat adu penalti dengan Persib telah dirayakan secara spontan tidak kurang dari ratusan ribu pencinta kesebelasan PSMS di kota Medan dan di berbagai kota di daerah-daerah tingkat II di Sumatera Utara. Bahkan di tanah Serambi Mekkah, Aceh, kemenangan PSMS tersebut disambut dengan teriakan-teriakan histeris dan yel-yel hingga sebuah kedai kopi terletak di tengah kota pada porak-poranda.

Berbagai macam cara dilakukan dalam menyambut kemenangan PSMS tersebut, seperti di kota Medan misalnya Sabtu malam itu, puluhan kendaraan yang ditumpangi fans Ayam Kinantan itu dilakukan dengan pawai keliling kota Medan dengan yel-yel “Hidup PSMS, Hidup Ayam Kinantan”, “Selamat Jadi Juara”, “Horas Medan, Horas PSMS” dan ada pula di antaranya dengan jingkrak-jingkrak di jalanan, pawai becak dll.

Babak Pertama

Sejak pluit awal ditiup Jafar Umar, tanda dimulainya babak pertama, pertahanan PSMS Medan terus ditekan Persib Bandung. Pemain-pemain Persib Bandung nampaknya melalui trio Ajat Sudrajat, Wawan Karnawan dan Iwan Sunarya bernafsu untuk membalas kekalahannya di babak semifinal lalu. Beberapa kali kiper Ponirin dicoba oleh tembakan jarak jauh pemain-pemain Persib.

Para supporter Bandung yang menguasai sebagian besar stadion Utama Senayan Jakarta, menjadi terbungkam ketika Sunardi B mendapat umpan dari Amrustian. Kapten kesebelasan PSMS itu melihat M.Sidik punya ruang tembak. Bola silang segera saja dimanfaatkan M. Sidik. Jebollah gawang Sobur.

Gol kedua terjadi di menit ke-34. Hasil kerja sama satu dua bek kanan Nirwanto yang turut membantu penyerangan memberi umpan pada M. Sidik. Dengan cepat M. Sidik mendribel bola menyusuk kotak penalti dan kembali menundukkan kiper Persib Sobur.

Sementara peluang Persib di babak pertama tercatat di menit ke-41. Dalam tendangan bebas yang diambil Kosasih, terima oleh Ajat Sudrajat yang terlepas dari pengawalan Hamdardi. Tapi tendangan Ajat naik di atas mistar gawang Ponirin.

Babak Kedua

Di babak kedua pemain-pemain PSMS tampil tak sehebat di babak pertama. Sementara Persib meningkatkan tempo permainan. Bahkan akibat frustrasi menemui benteng tangguh pertahanan berlapis PSMS Medan, pemain-pemain Persib mencoba memancing permainan keras. Di menit ke-47 Ajat nyaris memperkecil kekalahan timnya. Ketika di dalam satu serangan sporadis berhasil melewati Sunardi A. Tapi manakala dia sudah berhadapan dengan kiper Ponirin Meka, penjaga gawang itu dengan berjibaku menerkam bola dari kaki Ajat yang hendak mengayunkan kakinya.

Persib berhasil memperkecil marka di menit ke-65. Dalam satu kemelut Sunardi A hands ball dalam kotak penalti. Wasit Jafar Umar langsung menunjuk titik penalti. Iwan Sunarya berhasil menyelesaikan tugas eksekusi itu dengan baik. Marka menjadi 2-1.

Sedang Persib menyamakan kedudukan di menit ke-74. Bermula dari tendangan penjuru Iwan Sunarya dan berhasil disundul Ajat Sudrajat ke tiang gawang PSMS. Sedangkan kiper Ponirin sudah terlanjur salah posisi.

Walaupun Persib mencoba makin meningkatkan tempo permainan, mempergencar tekanan ke pertahanan PSMS, tapi hingga pluit tanda usainya pertandingan di babak kedua ini, skor tak berubah 2-2.

Babak Perpanjangan Waktu

Dalam perpanjangan waktu, Ajat Sudrajat dan kawan-kawan yang ngotot menang untuk menambah gol kemenangan, memaksa pemain-pemain Medan mengikuti tempo permainannya, yaitu keras yang tidak membahayakan. Akibat pola penampilan tersebut membuat wasit Jafar Umar memberikan kartu kuning terhadap Suryamin di menit ke-92 yang membuat pelanggaran terhadap Mamek Sudiono.

Anak-anak Bandung yang selalu memancing Sunardi dan kawan-kawan untuk melayani permainan keras tersebut, ketika di menit ke-98 nyaris baku hantam antara Nirwanto dan Kosasih. Kejadian tersebut bermula ketika Nirwanto yang sedang menggiring bola tiba-tiba disambar kakinya oleh Kosasih. Walau sudah demikian wasit hanya memberi peringatan terhadap Kosasih.

Di babak kedua perpanjangan waktu itu, tempo permainan makin meningkat, sehingga membuat penonton yang berjumlah 150.000 itu merasa puas, tapi tetap “jantungan” dan was-was. Bangga Gultom dan kawan-kawan yang mengambil alih penyerangan dan kendali permainan, nyaris membuahkan gol penentuan bagi timnya untuk tampil sebagai pemenang ketika di menit ke-114 melalui Hadi Sakiman. Begitu pula bagi Persib Bandung melalui sundulan kepala Ajat Sudrajat hampir saja menggetarkan jala Ponirin.

Kartu kuning dihadiahkan wasit Jafar Umar kepada Robby Darwis di menit ke-118, karena menendang kiper Ponirin yang sudah menguasai bola. Dan akibat perbuatan Robby Darwis itu nyaris terjadi baku hantam yang mengundang pihak keamanan turun tangan lagi.

Babak Adu Penalti

Dalam gol penentuan adu penalti, Persib Bandung memperoleh kesempatan pertama. Iwan Sunarya yang menjadi algojo ternyata gagal menghasilkan gol yang sedang ditunggu supporternya. Tendangan nyasar ke samping tiang gawang Ponirin. Sedang tendangan pertama bagi PSMS Medan dilakukan Sunardi B, dan dapat ditangkap kiper Sobur.

Penalti kedua bagi Bandung yang dilakukan Ajat Sudrajat berhasil menjebolkan gawang Ponirin. Sedang penalti kedua PSMS Medan yang dilakukan Amrustian, bolanya terlalu lambung di atas mistar gawang Sobur.

Penalti ketiga bagi Bandung dilakukan Adeng Hudaya kapten kesebelasan Persib, tendangannya dapat ditangkap kiper Ponirin. Dan di pihak Medan yang dilakukan Musimin, berhasil menyamakan kedudukan 1-1.

Tendangan penalti keempat bagi Persib Bandung dilakukan Dede Iskandar dapat diblok kiper Ponirin yang bermain makin mantap dan cemerlang serta percaya diri itu. Sedang di pihak Medan yang dilakukan Nirwanto, bola dapat ditahan kiper Sobur.

Pada tendangan penalti kelima dan merupakan penentuan bagi kedua kesebelasan, di pihak Bandung dilakukan Robby Darwis. Bola yang ditendangnya ternyata dapat ditepis kiper Ponirin. Di pihak PSMS Medan Mamek Sudiono tampil sebagai algojo, dan berhasil menyarangkan gol ke gawang Sobur yang membuat para supporter PSMS histeris, menyambut kemenangan mahal itu. Dan tampillah PSMS Medan si Ayam Kinantan itu sebagai juara nasional Perserikatan untuk keenam kalinya.

PSMS Medan: Ponirin Meka, Nirwanto, Hamdardi, Suheri, Sunardi A, Sakum Nugroho (RS Bangga Gultom), Musimin, Hadi Sakiman, Amrustian (c), Sunardi B, M. Sidik (Mamek Sudiono).

Persib Bandung: Sobur, Suryamin, Dede Iskandar, Robby Darwis, Adeng Hudaya (c), Ajat Sudrajat, Kosasih, Sukowiyono, Suhendar (Yana Rodiana), Iwan Sunarya, Wawan Karnawan (Dede Rosadi).

Beberapa Gosip :

Ada satu gol Robby Darwis yang dianulir di babak kedua yang seharusnya bisa membuat Persib menang langsung 3 – 2 tanpa adu penalti.

Saat adu tendangan penalti, semua algojo Persib menendang bola ke arah kiri kiper Ponirin. Gosipnya, mereka semua percaya bahwa kelemahan Ponirin ada di sektor kiri. Hanya Ajat Sudrajat yang arah tendangannya ke kanan dan itu satu-satunya tendangan yang masuk. Iwan Sunarya adalah special penalti,  namun saat adu penalti ini, tendangannya membentur mistar gawang.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *