Ajaran WISHNU: Ajaran Bangsa Lemurian

Ajaran WISHNU: Ajaran Bangsa Lemurian

    PENDAHULUAN

    WISHNU adalah ajaran bangsa LEMURIAN untuk mengenal Sang Pencipta. Ajaran ini disebarluaskan oleh ARKHYTIREMA. WISHNU merupakan singkatan dari 6 hal,  yaitu : WASKITA, IRAADA, SATYA, HAMBAALA, NAARITHA, dan UMADHITA. Ajaran ini didownload di MORTAPHRABEENA dan diajarkan melalui dialog di ruang GAMMA di PRODIMAAR.

    MORTAPHRABEENA adalah istilah untuk prosés kelahiran (BHABAR) ala LÉMURIAN yang terdiri dari tiga tahap. Pertama, ibu yang melahirkan berada di dalam cairan plaséntas sintesis, sehingga otomatis ketika bayi itu keluar maka dia akan berenang di dalam cairan ini. Disitulah terjadinya prosés aksélérasi sistem tubuh bayi sehingga akan terjadi peningkatan énergi di sél mythocondria. Setelah bayi mengambang, ia langsung masuk ke suatu hub sebelum masuk ke tabung aksélérasi dua. Hub ini berfungsi untuk melakukan prosés disinféktan dimana si bayi distérilkan dari virus dan kuman. Kedua, di tabung aksélérasi dua, tali pusar bayi tidak langsung dipotong. Semua unsur yang ada di plasénta bayi dan bali nya diserapkan pada tubuh si bayi. Dilanjut dengan melakukan pengaturan pemetaan DNA sehingga bayi akan menjadi bayi super. Ketiga, melakukan upacara MORTAPHRABÉÉNA, yaitu sebuah upacara dimana kedua orangtua akan mentransferkan énerginya sebanyak mungkin dan sekuat bayi itu menampung. Ini adalah prosési akhir yang menentukan sampai sekuat apa sang bayi.

    RUANG GAMMA adalah ruangan tempat mengajarkan tahap keempat PRODIMAAR, yaitu filsafat. Matérinya berupa ajaran WISHNU yang merupakan pangkal ajaran ketauhidan dan spiritual Bangsa LÉMURIAN. Kata GAMMA artinya belajar, pelajaran yang sekarang diserap oléh Bahasa Sansekerta. Ruangan GAMMA didukung oléh téknologi holographic yang menggunakan hidrogén. Di ruangan itu, hidrogén dibuat panas sehingga membentuk uap air yang menjadi layar. Ruangannya seperti ruangan sauna, namun uap airnya adalah uap air yang ringan karena unsur hidrogénnya lebih ringan.

    PRODIMAAR adalah suatu sistem pendidikan Bangsa LÉMURIAN dengan cara plug-in ilmu pengetahuan. Sistem pendidikannya berupa visual dan audio yang disisipi subliminal program dimana sistem subliminal program tersebut adalah sebuah sistem yang dirancang untuk mempengaruhi alam bawah sadar dari tiap anak agar ilmu pengetahuan tersebut akan secara otomatis “menémpél” di alam bawah sadar sehingga menjadikan semua pendidikan tersebut hal yang otomatis meréka lakukan sehari-hari. Cara pertama PRODIMAAR awal adalah di MORTAPHRABÉÉNA, ketika di download ilmu pengetahuan di otaknya. Sebetulnya Sistem ini adalah untuk menstimulasi input yang dimasukkan ketika dalam prosés aksélérasi MORTAPHRABÉÉNA tahap kedua. Cara kedua PRODIMAAR kedua yaitu melalui sistem pendidikan PRODIMAAR. Yaitu dengan cara-cara menggunakan media audio dan visual, juga melalui contoh dari guru-gurunya.

    Adapun penjelasan point-point WISHNU adalah sebagai berikut:

    WASKITA

    Waskita artinya kewaspadaan yang wajib dimiliki oleh setiap LEMURIAN untuk melihat segala sesuatu secara sadar dan dengan pertimbangan yang jauh dari untung dan rugi. Tidak dipermainkan oleh pikiran yang selalu mereka-reka dan ingin untung sendiri. WASKITA adalah sebuah prinsip di mana kita mewaspadai nafsu-nafsu yang ada di dalam diri kita. Bagaimana nafsu tersebut secara cerdas membuat semua hal yang buruk tentang diri kita menjadi indah dan terlihat baik, dalam artian kita selalu membuat pembenaran-pembenaran terhadap kesalahan yang kita buat. WASKITA ini berlaku ke dalam diri kita dan juga keluar diri kita. Kewaspadaan ini bersifat universal. WASKITA akan membuat nafsu menjadi alat untuk kemajuan, bukan nafsu menjadi alat untuk mencari kesenangan di mana kita selalu ingin mencari enaknya sendiri. WASKITA disimbolkan dengan bersedekap, di mana tangan kanan di dada dan tangan kiri di perut dengan dada tegak.

    IRAADA

    Segala sesuatu tidak pernah kita miliki secara pribadi.Semua yang datang dari Sang Pencipta akan kembali lagi kepada Sang Pencipta. Semua yang dimiliki oleh manusia hanyalah ujian.

    SATYA

    Konsisten pada satu jalan, yaitu jalan Sang Pencipta. Posisi SATYA, tangan di samping badan berdiri tegak. Itu dimaksudkan kita benar-benar tidak akan melenceng dari jalan Sang Pencipta dan kita tidak akan berpindah kepada ajaran yang menyesatkan.

    HAMBAALA

    sebuah ajaran penyerahan total kepada Sang Pencipta tanpa syarat. HAMBAALA digambarkan dengan posisi sujud tetapi dengan tangan lurus ke depan. Itu adalah simbol kepasrahan yang sangat total. Tidak ada lagi ketakutan,tidak ada lagi kehawatiran, tidak ada lagi tawar menawar dalam memasrahkan diri kepada Sang Pencipta

    NAARITHA

    Sikap di mana kita akan dihadapkan pada suatu keadaan bersimpuh di hadapan Sang Pencipta, dengan posisi seperti duduk di antara dua sujud. Itu adalah simbol di mana kita akan dimintai pertanggungjawaban kepada Sang Maha Kuasa, dan kita akan dihadapkan epada pengadilan yang seadil-adilnya. Tidak ada hakim yang Maha Adil selain Sang Pencipta.

    UMADITHA.

    Sikap menerima dari semua keputusan Sang Pencipta tanpa protes. Jadi, semua keputusan akhir, apapun yang kita lakukan, kembali lagi kepada Sang Pencipta, baik di dunia maupun di akhirat.

    Kajian dari berbagai sisi:

    Pertama, coba pikirkan arti dan makna dari simbol-simbol gerakan WISHNU di atas. Apakah ada kemiripan dengan gerakan ritual shalat yang dilaksanakan oleh umat Islam pada saat ini? Apakah selama ini kita sudah mengkaji apa makna dan pelajaran penting dari tiap-tiap gerakan ritual shalat tersebut? Seandainya kisah bangsa Lemurian ini benar adanya, mengingat Arkhytirema lahir puluhan ribu tahun yang lalu, apakah ini bisajadi benang merah tambahan bahwa ajaran Islam memang sudah diajarkan sejak Adam dan Hawa turun ke bumi untuk pertama kalinya? Islam berasal dari kata Aslama, yang berarti keselamatan. Bangsa Lemurian sendiri memperkenalkan ajaran AZLAMA yang artinya adalah jalan keselamatan.

    Kedua, Mungkinkah ajaran leluhur yang saat ini dikenal dengan nama Kapitayan ini aslinya adalah ajaran WISHNU? Bangsa Nusantara ini dari awal adalah bangsa yang berbudaya tinggi dan berkepribadian yang luhur dan mulia, karena mengamalkan ajaran untuk selalu dekat dan terkoneksi dengan Sang Pencipta dan Sang Maha Menjadikan. Benarkah data-data sejarah yang selama ini diajarkan di sekolah yang mengatakan bahwa nenek moyang bangsa Nusantara ini menganut keperceyaan animisme dan dinamisme?

    Ketiga, apakah istilah Dewa Wishnu atau Batara Wisnu ini adalah hubungannya dengan Arkhytirema? Mengingat Arkhytirema adalah manusia berkemampuan level dewa yang menyebarkan ajaran WISHNU. Namun kita sama-sama paham, dengan seiring berjalannya waktu, selalu banyak orang-orang yang berbeda tafsir sehingga makin jauh dari ajaran aslinya.

    Keempat, mungkinkan ajaran Hindu yang ada saat ini awalnya berasal dari ajaran Wishnu ini? Jika benar demikian, ada kemungkinan ajaran Hindu itu bukan berasal dari India. Justru orang-orang India-lah yang mempelajari ajaran ini dari bangsa Nusantara.

    Disclaimer saya, ini hanya kajian pribadi saja ya. Masih diakhiri dengan tanda koma, belum tanda titik. Kajian itu akan terus berkembang sejalan dengan penambahan data dan pengetahuan-pengetahuan pendukungnya. Akang-Teteh pembaca silahkan tambahkan atau koreksi ya jika ada yang dirasa salah.

    Comments

    comments

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *