PENDAHULUAN
Pengetahuan tentang bensin pada masyarakat umum, baik di Indonesia maupun di berbagai belahan dunia lain, masih sangat terbatas sekali. Kebanyakan masyarakat hanya mengenal bahwa semakin mahal harga bensin, maka semakin berkualitas bensin tersebut.
Misalnya kita lihat contoh harga bensin pada salah satu SPBU dari perusahaan Minyak Gas dalam negeri (harga untuk tanggal 29 April 2017) :
- PERTALITE, dengan nilai RON 90, Harga Rp. 7.500,00
- PERTAMAX, dengan nilai RON 92, Harga Rp. 8.250,00
- PERTAMAX TURBO, dengan nilai RON 98, Harga Rp. 9.250,00
- PERTAMAX RACING, dengan nilai RON 100, Harga Rp. 42.000,00
Dengan cepat, kebanyakan orang akan berkata bahwa kualitas PERTAMAX TURBOTM sudah pasti lebih baik dari PERTAMAXTM, dan kualitas PERTAMAXTM pasti lebih baik dari PERTALITETM.
Benarkah demikian? Untuk menjawab hal tersebut diatas, dibutuhkan beberapa pengetahuan mendasar tentang bensin dan hubungannya dengan kendaraan-kendaraan yang menggunakan bensin tersebut sebagai bahan bakarnya.
Bensin dikatakan berkualitas baik pada suatu kendaraan apabila bensin tersebut :
- Menghasilkan pembakaran yang mendekati sempurna pada kendaraan tersebut.
- Mampu untuk merawat saluran bensin dan mesin kendaraan sehingga mesin tersebut memiliki umur kendaraan yang lebih lama dan performa yang selalu stabil terjaga.
- Menghasilkan emisi gas buang serendah mungkin pada kendaraan tersebut
Pada kenyataannya, penggunaan satu jenis bensin pada satu jenis kendaraan bisa menghasilkan kondisi terbaik sesuai dengan 3 (tiga) kriteria diatas, tapi ternyata tidak ketika bensin tersebut digunakan pada jenis kendaraan yang lain.
Misalnya saja : Penggunaan bensin dengan nilai RON 97 sangat cocok ketika digunakan untuk jenis kendaraan Toyota Avanza, tapi tidak ketika bensin tersebut digunakan untuk jenis kendaraan Suzuki APV. Pada Suzuki APV, bensin menjadi sangat boros, mesin panas, dan emisi gas buang menghasilkan asap putih. Justru ketika Suzuki APV diisi dengan bensin dengan nilai RON 90, performa, penghematan dan emisi gas buang menghasilkan kualitas sangat baik. Karena itu, pernyataan bahwa semakin mahal harga bensin semakin baik kualitasnya, adalah SALAH.
NILAI RON DAN MON
Biasanya, 2 (dua) nilai standar yang digunakan untuk menentukan kualitas bensin adalah nilai RON dan MON. RON (Research Octane Number) adalah nilai yang digunakan untuk mengukur kemampuan tidak terbakarnya bensin ketika ditekan sekuat mungkin pada ruang bakar. Semakin tinggi kemampuan tidak terbakarnya ketika ditekan sekuat mungkin, semakin tinggi nilai RON bensin tersebut. Sementara nilai MON (Motor Octane Number) adalah nilai yang digunakan untuk menentukan seberapa besar energi ledak yang terjadi dan diubah menjadi energi putar pada roda saat bensin dibakar oleh percikan busi. Semakin tinggi nilai MON, semakin besar power yang dihasilkan pada kendaraan.
Tidak banyak yang tahu bahwa nilai RON ini betul-betul sangat berkorelasi dengan nilai Kompresi Mesin (CR = Compressi Ratio) dari kendaraan. CR didefinisikan sebagai perbandingan antara nilai volume terbesar dan terkecil pada ruang bakar. Misalkan CR pada Toyota Avanza adalah 11,0 : 1.Semakin tinggi nilai CR, artinya perbedaan volume terbesar dan terkecil pada ruang bakar semakin jauh sehingga pada saat nilai volume ruang bakar mencapai terkecil, tekanan pada ruang bakar tersebut menjadi sangat besar. Karena itu, semakin tinggi nilai CR, maka bensin yang dibutuhkan adalah bensin dengan nilai RON yang semakin tinggi. Hal ini akan menghindarkan dari terjadinya bensin terbakar dan meledak sebelum nilai volume ruang bakar berada pada nilai terkecil. Tetapi ketika berada pada kondisi volume ruang bakar terkecil, bensin harus berada pada titik siap akan terbakar sehingga ketika bensin tersebut dibakar oleh percikan api busi, bensin harus terbakar secara keseluruhan.
Karena itu, maka 1 nilai CR punya padanan 1 nilai RON. Hanya saja, terlalu repot apabila di sebuah SPBU harus disediakan semua bensin dengan nilai RON yang berbeda-beda. Karena dalam sebuah SPBU biasanya hanya bisa disediakan sampai dengan 3 nilai RON, maka dibuatlah pendekatan range (jangkauan) nilai CR yang masih cukup efektif dan efisien apabila menggunakan bensin dengan nilai-nilai RON yang disediakan oleh SPBU.
Secara singkat dapat kita katakan : Pada range tertentu dari nilai CR, dibutuhkan nilai RON tertentu dan nilai MON tertentu agar kendaraan tersebut menghasilkan power dan performa terbaik dengan tingkat efisiensi tertinggi.
STANDAR TAMBAHAN
Standar tambahan ini berhubungan dengan perawatan mesin dan emisi gas buang. Bensin yang memiliki kemampuan untuk membersihkan kerak, melumasi ruang bakar, serta menghasilkan emisi gas buang Carbon dan CO yang sangat rendah, adalah bensin yang memiliki standar tambahan terbaik.
MICS1 RACING FUEL
MICS1 RACING FUEL merupakan aditif bensin padat yang ditambahkan langsung pada bensin di tangki kendaraan. Terbuat dari bahan-bahan organik, MICS1 RACING FUEL merupakan aditif yang aman bagi manusia dan lingkungan apabila secara tidak sengaja terbuang ke alam. Di samping itu, MICS1 RACING FUEL merupakan formula yang didesain sedemikian rupa sehingga mampu untuk menghasilkan standar bensin berkualitas racing pada semua jenis kendaraan berbahan bakar bensin.
Aditif ini tiap pilnya dapat digunakan pada 4 liter bensin meningkatkan nilai RON bensin sebesar 5 RON atau 50 poin. Misalnya : 4 liter bensin dengan nilai RON 90 (PERTALITETM) apabila ditambahkan 1 pil MICS1 RACING FUEL akan menghasilkan bensin dengan nilai RON 95 (90+5). Apabila ditambahkan 1 pil MICS1 RACING FUEL pada 3 liter bensin, akan menghasilkan bensin dengan nilai RON 97 (90+7). Dan apabila ditambahkan 1 pil MICS1 RACING FUEL pada 2 liter bensin akan menghasilkan bensin dengan nilai RON 100 (90+10). Tidak hanya nilai RON yang meningkat, nilai MON pun meningkat disesuaikan dengan kebutuhan kendaraan yang membutuhkan bensin dengan nilai RON tersebut. Hal ini akan menghasilkan power, performa, dan efisiensi tertinggi pada kendaraan tersebut.
Di samping itu, MICS1 RACING FUEL juga sudah diformulasi dengan standar tambahan yang dibutuhkan. Karena itu, MICS1 RACING FUEL akan membersihkan kerak pada mesin, melumasi mesin dan mereduksi emisi gas buang. Reduksi gas buang yang dihasilkan adalah sekitar 80% – 99%.
DOSIS MICS1 RACING FUEL PADA BERBAGAI KENDARAAN
Pengaplikasian MICS1 RACING FUEL pada kendaraan sangatlah mudah. Isi tangki kendaraan dengan bensin tertentu, kemudian tambahkan MICS1 RACING FUEL dengan dosis tertentu agar bensin pada tangki berubah menjadi bensin yang cocok dan berkualitas pada kendaraan tersebut.
Adapun dosis penggunaannya adalah sebagai berikut :
Berbasis Premium (RON 88) :
- 8 liter RON 88 + 1 pil MICS1 RF = RON 90,5 CR 8,6 : 1 s/d 9,3 : 1
- 4 liter RON 88 + 1 pil MICS1 RF = RON 93 CR 9,4 : 1 s/d 10,0 : 1
- 3 liter RON 88 + 1 pil MICS1 RF = RON 95 CR 10,1 : 1 s/d 10,7 : 1
- 2 liter RON 88 + 1 pil MICS1 RF = RON 98 CR 10,8 : 1 s/d 11,4 : 1
Berbasis Pertalite (RON 90) :
- 8 liter RON 90 + 1 pil MICS1 RF = RON 92,5 CR 9,4 : 1 s/d 10,0 : 1
- 4 liter RON 90 + 1 pil MICS1 RF = RON 95 CR 10,1 : 1 s/d 10,7 : 1
- 3 liter RON 90 + 1 pil MICS1 RF = RON 97 CR 10,8 : 1 s/d 11,4 : 1
- 2 liter RON 90 + 1 pil MICS1 RF = RON 100 CR 11,5 : 1 s/d 12,1 : 1
Berbasis Pertamax/Shell Super 92/Total 92 (RON 92) :
- 8 liter RON 92 + 1 pil MICS1 RF = RON 94,5 CR 10,1 : 1 s/d 10,7 : 1
- 4 liter RON 92 + 1 pil MICS1 RF = RON 97 CR 10,8 : 1 s/d 11,4 : 1
- 3 liter RON 92 + 1 pil MICS1 RF = RON 99 CR 11,4 : 1 s/d 12,0 : 1
- 2 liter RON 92 + 1 pil MICS1 RF = RON 102 CR 12,2 : 1 s/d 12,7 : 1
Perhatian :
Dari dosis di atas, terlihat dengan jelas bahwa nilai RON sangat berkorelasi dengan nilai CR (Kompresi Mesin). Karena itu, sangat penting untuk mengetahui Nilai CR dari kendaraan-kendaraan yang akan menggunakan MICS1 RACING FUEL. Setelah nilai CR nya diketahui, barulah bisa ditetapkan dosisnya.