Satu diantara temuan yang sangat menarik yang bisa diinformasikan pada Akang-Teteh pembaca blog adalah Generator Tanpa Bahan Bakar (GTBB) yang dibuat oleh Kang Dicky Zainal Arifin (KDZA). Alat ini disebut tanpa bahan bakar, karena setelah dihidupkan, alat ini akan terus bekerja terus terusan tanpa perlu ditambahkan bahan bakar tambahan lagi.
GTBB ini sangat murah, ramah lingkungan dan tidak mengeluarkan suara bising. GTBB ini ternyata dapat menghasilkan energi terus-menerus tanpa menggunakan bahan bakar.
Konsep overunity/perpetual motion atau dalam bahasa KDZA menyebutnya BALARUNA merupakan energy yang berjalan terus-menerus “tanpa menggunakan bahan bakar”. Sedikit bahan bakar hanya diperlukan di awal menghidupkan alat ini. Setelah mesin bekerja, alat ini dapat terus memproduksi listrik tanpa bantuan bahan bakar tambahan lagi.
GTBB dinyatakan dapat menghasilkan energi terus-menerus tanpa menggunakan bahan bakar. Beritanya dapat dilihat di link ini. Selain diberitakan di website Hikmatul Iman, ternyata penemuan Kang Dicky ini menarik perhatian banyak pihak, seperti Iwan Piliang, Kang Ridwan Kamil dan Kang Dedi Mizwar. Bahkan berita GTBB masuk koran Kompas edisi 10 September 2014!
Banyak pihak yang skeptis dengan penemuan di atas. Salah satunya adalahMuhammad Firmansyah Kasim, Mahasiswa University of Oxford, Inggris, bidang fisika partikel dan fisika akselerator,
Beliau menulis Kompasiana sebagai artikel di kompasiana :
Sepertinya terdengar cukup fantastis penemuan Kang Dicky ini, tapi apakah generatornya benar-benar akan bekerja?
Maaf nyela, begini Mas Bro, dari tayangan di atas khan udah sama-sama kita lihat bahwa alat ini benar-benar bekerja? Kok masih mempertanyakan? 🙂
Rupanya si Mahasiswa Ahli Fisika ini berusaha membantah dari segi Teori Fisika yang dimilikinya, mari kita simak penuturan beliau selanjutnya.
Mari kita ulas penemuan beliau dari sisi sains dan teknologi. Menurut beliau, GTBB ini bekerja dengan menggunakan konsep generator overunity atau energi yang terus diputar-putar atau di-recycle sehingga dapat bekerja terus-menerus.
Di gambar tersebut terlihat bahwa air yang jatuh akan memutar turbin/generator. Energi yang dihasilkan oleh turbin kemudian dapat digunakan untuk keperluan listrik (seperti menyalakan lampu) dan termasuk memompa air ke atas.
Sekilas terlihat bahwa turbin tersebut akan berputar selamanya karena energinya diputar-putar. Tapi hal ini tidak akan pernah terjadi. Mengapa? Dalam proses air memutar turbin, akan ada energi yang ‘hilang’ sehingga menyebabkan energi yang dihasilkan turbin tidak akan pernah cukup untuk memompa air kembali ke atas. Hal yang sama juga dapat diterapkan untuk mesin GTBB Kang Dicky. Meskipun energi dari aki diputar-putar, tapi suatu saat pasti energinya akan habis. Konsep overunity/perpetual motion ini bukanlah suatu ide yang baru. Ide ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Bahkan beberapa orang sudah mematenkan ide serupa di Amerika Serikat. Akan tetapi, konsep ini sudah dinyatakan “tidak mungkin” sejak ratusan tahun yang lalu, karena menyalahi hukum dasar termodinamika. Selengkapnya dapat dibaca di sini: History of Perpetual Motion Machine.
Hal kedua yang menarik dari penemuan Kang Dicky ini adalah “wireless energy”. Sebagian dari kita mungkin terkejut dengan “wireless energy” ini. Apakah energi benar-benar bisa ditransfer tanpa menggunakan kabel? Jawabannya bisa. Konsep wireless energy ini bukanlah konsep yang benar-benar baru. Konsep ini sudah cukup banyak diterapkan. Beberapa perusahaan sudah membuat wireless charger untuk telepon genggam (contoh: Nokia), bahkan sudah ada tutorial untuk membuat wireless electricity sendiri! Jadi, meskipun wireless energy ini bukanlah temuan Kang Dicky, saya perlu mengapresiasi beliau karena sudah memperkenalkan konsep wireless energy ke masyarakat.
Sebagai simpulan, GTBB Kang Dicky ini sekilas terlihat sangat menjanjikan, tapi apabila dikaji secara fisika dan teknologi, GTBB ini tidak akan mungkin berjalan terus-menerus.
Klaim yang mengatakan bahwa GTBB mampu menghasilkan energi baru tanpa input energi sama sekali adalah tidak benar secara ilmiah.
Saran saya adalah janganlah kita mudah percaya dengan klaim fantastis orang-orang, apalagi ditambahkan embel-embel “karya anak bangsa” atau “akan menghebohkan dunia”. Kajilah klaim tersebut lebih dulu dan dengarkanlah pendapat orang-orang yang ahli di bidang tersebut. Jangan sampai kita jadi bahan tertawaan seluruh dunia karena klaim fantastis seperti ini.
Pendapat Mahasiswa Ahli Fisika ini didukung oleh beberapa komentar pembacanya :
Sering klaim bisa perpetual motion…. tapi herannya tidak pernah diburning test dengan full load seperti yang diklaim selama 24 jam. Saya juga begitu datang lihat demo seperti itu… tetapi begitu ditantang full load as it claimed burning test 24 jam… gak berani. Biasanya banyak alasannya ini itu… coba lihat di youtube. Gak ada yang ditest full load 24 jam. Paling baru 10 menit dimatiin. Halah, males.
Aduh memalukan. Dari hukum termodinamika saja sudah menyalahi. Ini di negara barat kan sudah ratusan tahun lalu diketahui. Di sana dulu juga banyak yang berusaha menciptakan mesin yang berjalan tanpa supply energi masuk. Tidak ada yang berhasil. Akhirnya diketahui kalau memang tidak bisa. Ini mirip si Joko Suprapto yang menciptakan bahan bakar dari air untuk dimasukkan ke internal combustion engine. Penipuan!
Buat yang belum cukup sumpah serapahnyanya, saya bantuin dech ngumpulin komen-komennya di sini, he he…
TAPI, INILAH FAKTANYA :
Teknologi ini sudah dipasang di banyak tempat. Bisa untuk yang berat seperti AC, Pompa, alat kerja, dan sebagainya. pic.twitter.com/fr2W7GPoyH
— Dicky Zainal Arifin (@dickyzainal) May 8, 2016
Bersama WaGub dan Kepala BP3 Iptek JaBar, mendemonstrasikan Generator Tanpa Bahan Bakar. Aplikasi sudah dimana mana. pic.twitter.com/yZNh53VJkt
— Dicky Zainal Arifin (@dickyzainal) May 8, 2016
Dalam acara Culinary Night di daerah Ujung Berung, alat tersebut bekerja selama 4 jam tanpa berhenti…
Demo Generator Tanpa Bahan Bakar di Cullinary Night
Dalam acara-cara Open Dialog Hikmatul Iman, GTBB tersebut bekerja terus selama 3 jam tanpa henti dan stabil…
Generator Tanpa Bahan Bakar ini terbukti bekerja semalam suntuk pada acara perkemahan anak-anak Prodigy…
Mau bukti yang Full Load 24 Jam? Ada, Gan… GTBB tersebut terbukti bekerja terus selama 1 tahun penuh (365 x 24 jam!), di sebuah rumah penduduk yang menjadi proyek percobaan yang didanai oleh Walikota Bandung, Bapak Ridwan Kamil….
03. Sebetulnya sudah terpasang di tempat ini selama hampir satu tahun. Dirahasiakan untuk hindari sabotase. pic.twitter.com/Iyv3fnBqyL
— Dicky Zainal Arifin (@dickyzainal) April 7, 2016
04. Di satu rumah penduduk yang ditunjuk oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil, atas biaya pribadi beliau. pic.twitter.com/qUlDszZxMC
— Dicky Zainal Arifin (@dickyzainal) April 7, 2016
Jujur aja, saya pribadi juga penasaran pisan, kok bisa ya bekerja setahun tanpa henti? Selidik punya selidik, ternyata, menurut inovatornya, rahasianya ada pada Baterai Thorium yang disematkan pada GTBB tersebut. Hukum Kekekalan Energi dan Thermodinamika memang tidak salah, lama-lama energi output yang dihasilkan memang bisa berkurang, tetap ada sejumlah energi yang hilang, karena tidak ada mesin yang efisiensinya 100%. Tapi masalahnya, baterai thorium itu sangat awet, jika benar-benar dioptimalkan, bisa terus menghasilkan energi selama lebih dari dari 24.000 tahun! Baterai Thorium KW 16 nya saja sudah bisa 1 tahun lebih bekerja optimal tanpa charging. Jadi, setiap kali GTBB tersebut butuh charging, listriknya bisa diambil dari sumber baterai Thoriumnya. Ngerti khan kenapa bisa sampai 1 tahun lebih GTBB ini bekerja terus tanpa mati?
02. Saya belum menyebutkan rahasia kenapa itu listriknya bisa panjang umur. Rahasianya di Baterai. Salah satu bahannya adalah Thorium.
— Dicky Zainal Arifin (@dickyzainal) April 7, 2016
Di rumah inilah Generator Tanpa Bahan Bakar dipasang. Sudah satu Tahun. Lampu itu menyala dari GTBB. Jadi bukan HOAX pic.twitter.com/D1aU5V5Uyq
— Dicky Zainal Arifin (@dickyzainal) June 10, 2016
Generator Tanpa Bahan Bakar dipakai untuk kerja lembur. pic.twitter.com/zeewwBnNVF
— Dicky Zainal Arifin (@dickyzainal) June 7, 2016
Generator Tanpa Bahan Bakar untuk kerja lembur di luar sangat efektif dan tahan lama pic.twitter.com/lS9B2Fg5be
— Dicky Zainal Arifin (@dickyzainal) June 7, 2016
Untuk kerja di Lapangan dan tidak mengeluarkan suara, Generator Tanpa Bahan Bakar bisa dipakai. pic.twitter.com/p78lFY1NrH
— Dicky Zainal Arifin (@dickyzainal) June 7, 2016
Terangnya sangat bagus untuk mengganti GenSet berbahan bakar. Lagipula bebas polusi suara maupun udara. pic.twitter.com/1GuKSRBMDD
— Dicky Zainal Arifin (@dickyzainal) June 7, 2016
Info terakhir yang Admin dengar, GTBB tersebut dipatenkan dengan nama Step-Up Generator. Produk tersebut di-downgrade menjadi tidak menggunakan baterai thorium, karena terbentur regulasi pemerintah. Cukup di-charging selama 5 sampai 10 menit, lalu bekerja. Jadi, alat tersebut didesain tetap menggunakan listrik PLN sebagai energi chargingnya. Dengan cara itu setiap pemakai GTBB bisa menghemat listrik PLN menjadi super-duper-hemat. Untuk daerah terpencil yang belum terjangkau PLN, bisa dipadukan dengan Solar Panel penghasil listrik.
05. Berhubung ada pelarangan penggunaan Thorium bila rakyat yang mengembangkan, maka sekarang sedang dicoba bahan lain penggantinya.
— Dicky Zainal Arifin (@dickyzainal) April 8, 2016
Ini GTBB yang sudah terpasang dan sudah berjalan enam Bulan itu.
Video kiriman Dicky Zainal (@dicky_zainal) pada
01. Kita akan mendistribusikan beberapa model GTBB dalam bentuk Power Pack seperti ini. pic.twitter.com/XV1kdGYFLz
— Dicky Zainal Arifin (@dickyzainal) June 25, 2016
02. Sedikit lebih besar tapi masih tetap compact. Seperti prototype yang di lelang ketika di Taman Ismail Marzuki. pic.twitter.com/RD8ieQtpnb
— Dicky Zainal Arifin (@dickyzainal) June 25, 2016
I am item content. Click edit button to change this text. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.
Mana yang menurut anda lebih baik? Karya nyata yang membuktikan bahwa GTBB ini bekerja dan barangnya udah terbukti jadi dan bekerja sesuai fungsi? Atau karya kata dari teori-teori ilmiah yang hanya menghasilkan debat nyinyir tanpa karya? Tetap rendah hati dan sikapi positif aja, gan 🙂