Kerajaan ANUNGGARUNGGA di Ranca Buaya

Kerajaan ANUNGGARUNGGA di Ranca Buaya

Konon, jaman dahulu kala, di bumi Nusantara, ada sebuah kerajaan berpusat di Ranca Buaya dengan nama ANUNGGARUNGGA. Bangunannya dibuat oleh BHADAZA, yang konon katanya, memiliki kekuatan 10x lipat manusia biasa. Dari nama BHADAZA muncul istilah istilah “bedas” dalam Bahasa Sunda, yang artinya kuat. Saya belum menemukan data kerajaan ini di berbagai catatan sejarah yang saya telusuri di berbagai sumber di internet. Jadi anggap saja ini dongeng biasa ya, teman-teman pembaca.

Ada sebuah dongeng yang mengatakan bahwa awal terbentuknya berbagai kerajaan di Nusantara diawali dengan campur tangan bangsa luar di luar planet bumi. Para pendiri kerajaan awalnya mungkin hanya orang biasa seperti petani atau tukang angon domba dan munding biasa, yang gak punya kekuatan istimewa. Mereka mendapat kekuatan saat menemukan mustika seperti Wesi Kuning dan Merah Delima, yang dikirim oleh bangsa luar yang bertujuan untuk mengacak-acak planet bumi, khususnya Nusantara, tempat asal Aki Tirem atau ARKHYTIREMA. Mustika berbentuk nanotech tersebut mampu mengakselerasi energi orang yang memegangnya hingga menjadi orang-orang sakti yang jauh lebih kuat dari manusia rata-rata. Penguasaan energi yang besar disertai ego yang tinggi inilah yang membuat mereka bertengkar dan berperang untuk saling berebut kekuasaan.

Entah kebetulan atau tidak, dalam istilah bahasa Inggris juga ada istilah “badass”, yang ternyata artinya juga “kuat” . Apa ini cuma persamaan kata yang terjadi secara kebetulan saja? Entahlah, saya juga gak tahu pasti.

Konon, BHADAZA mampu membuat bangunan dengan kekuatan tangan saja. Mengukir batu pun hanya menggunakan telunjuk.

Di kerajaan  ANUNGGARUNGGA ini diceritakan pula ada seorang tokoh bernama DARINDARTA. Beliau adalah pembina dan koordinator kerajaan.

ANUNGGARUNGGA adalah cikal bakal munculnya kerajaan Salakanagara (Salaksa Nagara) yang merupakan cikal bakal kerajaan Pajajaran atau Sunda Land.

Para pencatat sejarah banyak yang sepakat bahwa pusat kerajaan Pajajaran ada di sekitar Bogor. Namun ada pula yang berpendapat bahwa sebetulnya pusat Pajajaran itu ada di daerah Rancabuaya. Adapun yang ada di kota Bogor sebetulnya adalah salah satu bagian dari kerajaan Pajajaran tersebut. Pajajaran sendiri mempunyai filosofi “saling sejajar” dan “silih wangi”, yang bermakna umat bekerja sama untuk saling memakmurkan. Ada juga yang berpendapat bahwa Prabu Siliwangi itu bukan nama orangnya, melainkan gelar bagi raja atau pemimpinnya yang menerapkan ajaran “Silih Wangi” tersebut.

Salaksanagara dibina oleh AKI TIREM, tokoh terkenal dalam legenda Sunda dan Jawa, yang dikenal juga dengan nama Angling Dharma atau Eyang Wali Jangkung… Tokoh Aki Tirem sebenarnya tidak bisa kita lihat langsung, kecuali kalau kita bisa melakukan time travel ke masa lalu. Jadi tidak heran jika terjadi banyak perbedaan versi dongeng, misalnya antara Majalah Misteri, dongeng rakyat yang dibuat sinetron, ataupun Novel Arkhytirema karangan seorang budayawan bernama Dicky Zainal Arifin.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *