Seperti dituturkan oleh : Kang Sodik Koharudin
Pengalaman pribadi seorang terapis. Kemarin pas sholat ashar, kebetulan saya terlambat datang ke mesjid jadi dapat tempat di halaman mesjidil haram sebelah kanan, saat salam terakhir tiba tiba istri saya mengirimkan pesan via WA(whatsapp) : ” ayah tolongin..”
Saya kaget dan beranjak kebarisan istri, ternyata sebelah istri saya entah orang (dari negara) mana sedang kejang kejang dan sesak nafas. Orang orang sekelilingnya mencoba membantu ada yang memijat, ada yang refleksi, ada yang nyiram air zam zam, bahkan sepertinya suaminya memasukan sendal ke mulutnya. Kabayang (terbayang) udah sesak dihuapan (disuapi) sendal, atuh kejangnya nambah. Saya diam bimbang : tolong jangan ..tolong jangan.., ditolong khawatir ada apa apa, tidak ditolong ada sebersit kewajiban, dan pastina moal mere (pastinya tidak akan memberi hanya) 20.000
Tanpa disangka istri saya memaksa, yah tolong dia katanya sambil nangis..kasian, ” tapi takut ada apa apa” kata saya. Karena terus terang orang tadi terkena serangan jantungnya parah, karena paksaan istri saya mendekat dan langsung action menerapi sambil ditonton ratusan orang karena aneh.
Alhamdulillah tidak sampai setengah jam ibu itu muntah-muntah, sambil mengeluarkan dahak, dan tidak sesak nafas lagi. Saya minta air untuk ditransfer dan alhamdulillah setelah itu dia berdiri. Saat semua heboh saya dan istri
menyelinap kabur bisi dibayar 20.000 , kurang aaah teu tiasa meser (membeli) kebab ( ^o^)
Alhamdulillah ternyata ketika kita dititipkan kemampuan dimanapun dengan orang mana pun kita bisa mengulurkan tangan unutuk membantu dan alhamdulillah bisa menyelamatkan orang lain atas ijin Allah tentunya.
Maka semangatlah menjadi terapis, semoga amal kita bisa menjadi jembatan kesehatan dan rizki kita. Itu kisah nyata, alhamdulillah membantu orang yang tidak kenal itu sesuatu banget.
Catatan :
Para pembaca blog dapat bertemu langsung dengan Kang Sodik di tempat prakteknya di Jl. Subang 29 Antapani Bandung.