ARDHRANK adalah lima unsur elemen alam yang membentuk sel tubuh manusia, atau lebih dikenal dengan istilah “tanah hitam”. Sekarang jadi arang, padahal kata arang diambil dari nama ARDHRANK, atau lima unsur alam yang berasal dari tanah, karena di dalam tanah itu terdapat lima unsur pembentuk fisik. Lima unsur elemen itu adalah Air, Api, Besi, Tanah, Angin atau Udara. Makanya ada istilah manusia itu dibuat dari tanah hitam yang diberi bentuk.
Ada beberapa ayat dari Al-Qur’an yang menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari tanah:
- Surat Al-Mu’minun (23:12): “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.”
- Surat Al-An’am (6:2): “Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal (kematianmu), dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun demikian kamu masih meragukannya.”
- Surat As-Sajdah (32:7): “Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah.”
- Surat Al-Hijr (15:26): “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.”
- Surat Thaha (20:55): “Dari tanah kembali ke tanah adalah ungkapan yang sering didengar oleh umat muslim. Hal tersebut berkaitan dengan proses penciptaan manusia yang ditetapkan oleh Allah dari saripati tanah.”
Ayat-ayat ini menggambarkan pandangan Al-Qur’an tentang asal-usul penciptaan manusia, yang menurut teks tersebut, berasal dari tanah.
Dalam Alkitab, ada beberapa ayat yang menyatakan bahwa manusia diciptakan dari debu. Berikut adalah beberapa ayat tersebut:
- Kejadian 2:7: “Lalu TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah, dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.”
- Kejadian 3:19: “Dengan keringat engkau akan makan roti, sampai engkau kembali ke tanah, karena dari sanalah engkau diambil; sebab engkau debu dan kepada debu engkau akan kembali.”
- Ayub 10:9: “Ingatlah, bahwa Engkau telah membentuk aku seperti tanah liat; dan akan Engkau kembalikan aku ke dalam debu?”
- Mazmur 103:14: “Sebab Ia sendiri tahu apa kita ini; Ia ingat bahwa kita adalah debu.”
- Pengkhotbah 3:20: “Semua pergi ke tempat yang sama; semua berasal dari debu, dan semua kembali ke debu.”
- Pengkhotbah 12:7: “dan debu kembali ke bumi seperti semula, dan roh kembali kepada Allah yang memberikannya.”
Ayat-ayat ini menggambarkan pandangan Alkitab tentang asal-usul manusia, yang menurut teks tersebut, berasal dari debu tanah.
Menurut ajaran Hindu, manusia tidak terbuat dari tanah, tetapi dari kombinasi dua unsur utama: materi (prakerti) dan jiwa (purusa). Dalam konsep Hindu, manusia pada hakikatnya adalah suci dan bukan terbuat dari bahan yang hina atau kotor. Ajaran ini percaya bahwa alam semesta diciptakan melalui proses evolusi. Dalam Taittiriya Upanishad disebutkan bahwa dari Atman muncul ether (akasha), dari ether muncul udara, dari udara muncul api, dari api muncul air, dari air muncul bumi, dari bumi muncul tumbuhan, dari tumbuhan muncul makanan, dan manusia tercipta dari makanan. Manusia dalam Hinduisme terdiri dari lima elemen, yaitu:
- Pertiwi (unsur padat): Tulang
- Apah (unsur cair): Darah
- Teja (unsur panas): Suhu Tubuh.
Selain itu, manusia dalam Hindu juga dianggap memiliki tiga lapisan atau “Tri Sarira”, yang terdiri dari sthula sarira (badan kasar), suksma sarira (badan halus), dan anta karana (lapisan badan yang paling halus, yaitu Atman atau jiwa). Oleh karena itu, konsep penciptaan manusia dalam Hindu tidak secara langsung menyatakan bahwa manusia terbuat dari tanah, melainkan dari elemen-elemen alam dan keberadaan jiwa yang suci.