Apakah ada penjelasan yang mengatakan bahwa Dari sorga Adam diturunkan di India. Hawa di Jeddah. Setelah 200 tahun mencari hawa, akhirnya dipertemukan di jabal Rahmah?
Ya, ada beberapa riwayat dalam tradisi Islam yang menyebutkan bahwa setelah diusir dari surga, Adam diturunkan di India dan Hawa di Jeddah. Mereka kemudian bertemu kembali di Jabal Rahmah setelah terpisah selama sekitar 200 tahun. Kisah ini dinukil dari berbagai sumber dan merupakan bagian dari cerita rakyat yang telah lama diceritakan dalam banyak tradisi Islam.
Menurut beberapa riwayat, Adam diturunkan di sebuah gunung di India yang bernama Rahun, sedangkan Hawa diturunkan di dekat pantai laut asin di Jeddah. Jabal Rahmah, yang berarti ‘gunung kasih sayang’, diyakini oleh umat Islam sebagai tempat pertemuan antara Nabi Adam AS dengan istrinya Hawa setelah mereka diturunkan ke bumi.
Namun, perlu dicatat bahwa tidak ada keterangan yang paling sahih tentang lokasi pasti di mana Adam dan Hawa diturunkan, serta lokasi pertemuan mereka. Al-Qur’an sendiri tidak menjelaskan secara detail tentang hal ini. Kisah-kisah ini lebih bersifat simbolis dan mengandung makna spiritual yang mendalam tentang kesabaran, pencarian, dan reuni.
Out of the Box thinking:
Mungkinkah Adam dan Hawa sebetulnya turun di Nusantara atau di Kepulauan Sunda Besar? Apa alasannya?
Stephen Oppenheimer, seorang ahli genetika dan penulis buku “Eden in the East: The Drowned Continent of Southeast Asia”, memiliki pandangan yang menarik tentang DNA manusia dan asal-usul peradaban. Menurut teori yang diajukannya, yang dikenal sebagai “Teori Out of Sundaland”, wilayah Indonesia, yang disebut Sundaland, merupakan awal dari peradaban dunia.
Oppenheimer berpendapat bahwa pada periode Glasial terakhir, sekitar 18.000 tahun yang lalu, ketika volume air laut surut hingga 120 meter, wilayah seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Bali terlihat menyatu, membentuk Sundaland. Dia mengemukakan bahwa Sundaland adalah wilayah dengan budaya tinggi yang akhirnya tenggelam setelah terjadi banjir besar sekitar 14.000-7.000 tahun yang lalu, yang mengakibatkan air laut naik hingga sekitar 150 meter.
Setelah wilayah Sundaland tenggelam, penghuninya kemudian mengungsi dan menyebar ke berbagai daerah, yang kemudian menurunkan ras-ras baru di Bumi. Teori ini menantang pandangan konvensional yang lebih mendukung “Teori Out of Africa” tentang asal-usul manusia modern.
Oppenheimer menggunakan pendekatan multidisiplin dalam penelitiannya, menggabungkan genetika, geologi, linguistik, antropologi, arkeologi, dan folklore untuk mendukung teorinya. Teorinya telah menimbulkan kontroversi dan diskusi di kalangan ilmuwan dan peneliti, namun juga memberikan perspektif baru tentang sejarah peradaban manusia dan distribusi genetik populasi manusia modern.