Sisi Gelap Gogo Live

Sisi Gelap Gogo Live

Sejak aplikasi-aplikasi Live Streaming booming makin booming di seluruh dunia, godaan manusia untuk berbuat asusila semakin besar. Terbukti Departemen Komunikasi dan Informatika mendeteksi dan menerapkan penghentian 2334 konten negatif dalam 11 aplikasi live chat sepanjang tahun 2018. Itu yang terdeteksi. Bagaimana dengan yang tidak?

Kesebelas aplikasi itu dalam penjelasan resmi yang diperoleh redaksi, terdiri dari Bigo, BIGO LIVE, Cheez, Go Live, GOGO LIVE, KWAI GO, Live Me, Nonolive, Smule, TikTok, serta Vigo. Sebetulnya Bigo Live, Go Lve, Live Me, Nonolive mererapkan aturan ketat agar aplikasi tersebut tidak disalahgunakan orang. Mereka punya sistem banned” yang cukup ketat untuk para pemakai yang terbukti melakukan unsur ketelanjangan, kekerasan, merokok, kata-kata kasar, dan beberapa indikator lain.. Dalam artikel sebelumnya yang saya tulis sekitar dua tahun yang lalu, saya telah membahas masalah Bigo Live. 

 

Kali ini saya fokus membahas Gogo Live. Menurut pengamatan saya sih, yang paling parah dari semua aplikasi yang disebutkan di atas, ya GOGO Live dan Young Live. Kelihatannya aplikasi ini dibuat oleh pengembang yang sama, karena semua fitur-fiturnya persis sama. Gogo Live pernah bisa di-donlot dari Playstore, namun semalam pas sy lihat lagi, ternyata udah gak ada. Di Gogo Live, memang tersedia fitur khusus “Adult Only”. Nah, kata-kata “adult only” ini khan justru malah mengundang rasa ingin tahu orang untuk membukanya, he he…

Begitu dibuka, ternyata isinya banyak erotic show-nya. Yang paling syerem, ternyata pemakai Gogo Live yang melakukan Erotic Live Show, sebagian besar adalah orang-orang Indonesia, ada beberapa orang vietnam, Thailand, China, India, dll… Saya gak tahu cewek-cewek pelaku Live Show di sana dapat berapa sih dari hasil saweran yang mereka dapat? Kok mau-maunya gitu?  Apa mereka semua itu pada menderita exhibisionis gitu? Meski mereka menutup sebagian wajahnya dengan masker, tapi menurut saya sih, tetap aja resiko mempermalukan diri mereka sendiri.  Kasarnya sih, apa bedanya dengan jual diri? Saya juga nemu beberapa orang yang Live Show nya pake Jilbab juga lho. Ada yang live show-nya tetap sopan. Ada juga yang terang-terangan pake judul “VCS Jilboob”. Weleh-weleh… Emang ada gitu LiveShow Syariah? Malu-maluin aja sih kalo kata saya pribadi mah, he he..

Lihat neh beberapa sampel di bawah, yang terlalu vulgar gak saya ekspos ya. Ini khan bukan blog berkonten pornografi 😀

Orang tua mereka mungkin gak bakal tahu, apalagi kalau gaptek. Tapi gimana kalau ketahuan teman-teman sekolah, kuliah, teman kerja, atau tetangganya? Belum lagi resiko di-recording. Da gampang atuh, tinggal pake aplikasi DU Screen Recording. Pantesan aja banyak cuplikan rekaman mereka yang beredar di Youtube. Cewek-cewek pelaku Live Show dapat duit dari Diamond saweran dan jasa layanan VCS yang mereka promosikan di Live Show. Sementara para penonton cowoknya, sebagian besar memang cuma jadi “Pascol” atau “Wanker”, sementara yang ngulik Youtube Marketing, dapat duit dari monetisasi koleksi video recording mereka. Asa parah pisan euy akhir jaman wayah kieu teh nya… Cik atuh geura saradar euy! 😀

Dua Sisi Mata Uang

Sebetulnya ada dua sisi mata uang pada setiap Aplikasi Medsos dan Streaming berbasis teknologi informasi seperti ini. Sejak jaman chat yang hanya berbasis teks dengan MIRC pun, sebetulnya sisi negatif sudah ada, malah sebetulnya banyak. Sebagian besar Generasi 80-90 tahu persis itu. Cuma merasa risih buat diekspos aja.  Teman-teman pasti paham betul dengan banyaknya room-room chatting mesum di sana, yang latar belakangnya diisi dongeng-dongeng mesum gaya Enny Arrow atau Cerita-cerita Seru. Lewat room-room tersebut, banyak kok orang yang melakukan Chatsex (CS) di MIRC.

Intinya, semua tergantung pada cara berpikir kita. Kalau kita sudah berpikir dikit-dikit mesum, apapun bisa dipake sebagai sarana kemesuman. SMS missalnmya, itu pun bisa dipakai untuk chatsex, apalagi waktu jaman promosi SMS gratis lagi booming-boomingnya.

Yahoo Messenger yang sempat booming jauh-jauh hari sebelum ada HP Android pun cukup banyak disalahgunakan untuk kemaksiatan menurus ke arah prostitusi online. Banyak kok perempuan yang menawarkan layanan showcam yang bisa dibayar dengan pulsa maupun transfer BCA. Orang juga banyak yang menawarkan jasa layanan phonesex. Cowok-cowok pun banyak yang nunjukin alat vitalnya melalui webcam Yahoo Messenger ini.

Sekarang sudah makin canggih. Jika otak manusia udah pada ngeres, semua aplikasi messenger bisa digunakan untuk jasa layanan Video Call Sex (VCS). Banyak para penyedia layanan ini beriklan di MiChat, Bigo Live, apalagi Gogo Live yang live-nya bisa tanpa sensor dan gak kena “banned”. 

Salah satu kesimpulan yang bisa kita ambil dari cerita di atas, sebetulnya, tanpa bantuan aplikasi Live Streaming seperti Gogo Live sekalipun, pornografi dan konten negatif lainnya memang akan tetap selalu ada. Memangnya susah menemukan video porno di internet? Gampang banget. Meskipun Dekominfo melakukan pemblokiran, meskipun kata-kata kunci yang berhubungan dengan pornografi dan asusila sudah diblokir dari Google, Yahoo, Bing, ataupun mesin-mesin pencari yang lain,  toch situs-situs tersebut gampang dibuka dengan Aplikasi VPN, yang beberapa hari yang lalu sempat naik daun lantaran WhatsApp dan Facebook diblokir.  Sejak dulu kala saat akses streaming pornografi belum tersedia, banyak tuch orang jualan DVD esek-esek di kaskus.

Apakah dengan kondisi ini usaha pemerintah memblokir situs-situs terlarang jadi percuma? Tentu tidak sih, sebagian gerasi muda Indonesia cukup terselamatkan kok.Yang bisa ngulik cara-cara bukanya ya cuma sebagian kecil yang bisa ngulik aja. Sebagian besar “gapteker” dan anak-anak di bawah usia dewasa tetap nggak bakal bisa buka. Cara-cara ngulik hal negatif seperti ini banyak tersedia di Youtube lho, chanel-chanel seperti itu subscribernya sangat banyak. Sepertinya ini juga sudah dianggap rahasia umum sebagai trick khusus bagi para Youtubers yang ingin mendapatkan subscriber berlimpah dalam waktu singkat tanpa memikirkan halal haramnya… Syerem yach… Mulai paranoid neh. Tapi.. ah, semoga saja kondisi realnya tidak separah ini… 😀

Jadi intinya, selama ada niat untuk berbuat maksiat, selah-celah kemaksiatan selalu ada, tidak bisa dibendung.

Satu-satunya filter kita hanyalah keimanan pada Sang Pencipta dan Sang Pembuat. Semoga kita semua termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bisa mengendalikan diri. Masih banyak kok cara mencari uang halal selain dari Erotic Live Show di Gogo Live.

Comments

comments