Makna Spiritual Sabar dan Shalat

Tulisan ini saya susun dari Rangkaian kultweet  Kang @dickyzainal :

Apakah itu Sabar dan Shalat? Makna ritual atau spiritual-kah yang kita terapkan dalam keseharian? Makna Sabar dan Shalat ternyata luar biasa luas. Kita akan bahas satu persatu, mudah-mudahan bisa diterima dengan kesadaran nurani.

Sabar dengan makna ketekunan adalah tanpa bosan tanpa menyerah berusaha Karena Allah dan akan menghasilkan sesuatu bermanfaat bagi umat.

Sabar dalam arti mengendalikan amarah, adalah memaklumi bahwa setiap kejadian bisa tidak sesuai dengan keinginan pribadi, dan itu wajar.

Sabar dalam makna WASPADA, adalah ketika melihat segala sesuatu secara objektif tanpa penilaian untung dan rugi, hingga jauh dari stress.

Sabar dalam arti MEMAHAMI perbedaan pendapat dan pemahaman itu adalah wajar & tidak memaksakan pendapat bersenjatakan berbagai tuduhan.

Sabar dalam arti TAHU bahwa Allah SWT lah yang paling mengetahui segalanya. Manusia hanya berusaha mencari tahu, dan sangat terbatas.

Sabar dalam arti TAHU DIRI bahwa dirinya bukan Tuhan atau Nabi, jadi tidak berhak untuk menghakimi dan memvonis soal Aqidah orang lain.

Sabar dalam arti  Turunkan Ego Maklumi Orang Lain. Memang berat tapi kita dituntut untuk bisa dan mampu.

Sabar ketika kita sadar bahwa marah, benci, sedih dan hampir semua reaksi perasaan itu adalah hasil ajaran atau contoh yang ditularkan.

Sabar karena berpengetahuan cukup untuk berbuat dengan kasih sayang, bukan dengan kebencian. Sehingga akan menjadi khalifah yang baik.

Sabar karena mampu MENDIRIKAN perintah Allah SWT, bukan hanya sekedar MELAKSANAKAN.  Sehingga semua berbuah karya nyata bukan karya kata.

Oleh karena itu, perintah-Nya adalah MENDIRIKAN SHALAT. Umat dituntut dan dituntun untuk mengetahui semua makna simbol dan isyarat-Nya.

Mendirikan Shalat berarti kita dituntut mengerti secara mendalam semua makna simbol dan gerakan juga bacaan dimulai dari ritual bersuci.

Mendirikan Shalat berarti menegakkan pilar super kuat lahir batin vertikal dan horisontal, dengan niat “Karena Allah” bukan yang lain.

Semua ritual yang didirikan akan dilakukan dengan pemaknaan sebenar-benarnya dan semua simbol akan dipahami sedalam-dalamnya.

Semua ritual yang didirikan akan dilakukan dengan pemaknaan sebenar-benarnya dan semua simbol akan dipahami sedalam-dalamnya.

Mendirikan Shalat, berarti semua hal didirikan secara Bismillah atau Dengan Nama Allah. Bukan dgn nama lain selain Allah.

Bekerja Dengan Nama Allah berarti bukan dengan nama gaji bulanan. Karena Tuhan adalah Allah SWT. Motivasi kerja utama adalah Sang Rabb.

Mereka yang bersujud, tidak ada kekhawatiran dan tidak pula bersedih hati, karena mengetahui bahwa Allah SWT selalu memberi yang terbaik.

Mereka yang Ruku, akan selalu menomorsatukan perintah Allah SWT, karena tahu bahwa tugas utama adalah beribadah dalam arti yang luas.

 

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *