Liga 1 2018 dimulai, Masih Layak kah Indihome Dipertahankan?

Liga 1 2018 dimulai, Masih Layak kah Indihome Dipertahankan?

Saat saya membuat tulisan ini, sudah hampir 3 tahun saya berlangganan Telkom Indihome. Tepatnya, saya mulai berlangganan Indihome sejak Agustus 2015. 6 bulan pertama saya merasa nyaman dengan layanan Indihome ini. Waktu itu masih promo sih, bayarnya sekitar 395rb/bulan, dengan kondisi saat itu kuota internet benar-benar unlimited dengan speed 10 Mbps dan semua channel TV kabel terbuka.

Ada beberapa hal yang saat ini amat sangat cukup untuk berhenti berlangganan Telkom Indihome.  Pertama, sejak 11 April 2016, UseeTV, layanan TV berbayar milik Telkom, tidak akan menayangkan lagi channel-channel milik MNC Group, yakni RCTI, Global TV, dan MNC TV.  Sejak saat itu, buat keluarga kami pribadi,  memang terasa ada sesuatu yang hilang. Ibu saya sering mengeluh karena gak ada RCTI nya. Anak saya sering mengeluh gak ada Ipin Upinnya, ya karena MNC TV nya kha emang gak ada.

Keluhan anak saya bisa diredam dan dialihkan. Kebetulan mereka senang menonton youtube. Dengan memasang hybrid box, mereka bisa nonton youtube di TV tanpa komputer. Di youtube banyak rekaman-rekaman tayangan favorit mereka seperti Doraemon dan cerita legenda yang dulu pernah tayang di MNC TV. Youtube juga membuat kreativitas mereka berkembang. Mereka tahu cara membuat slime juga dari youtube. Saat PR matematika mereka mentok dan ayahnya gak ada di rumah, mereka juga sering dappat solusinya dari youtube.

Hiburan yg paling mungkin saya nikmati kayaknya cuma TV on demand saja. Saya bisa nonton berita berita olahraga yang kelewat di Kompas TV dan Trans 7. Nilai plus lain yang kini bisa saya nikmati di UseeTV saat ini adalah layanan Iflix jadi gratis dan HOOQ turun dari 59rb/bulan menjadi 20rb/bulan. Tapi itu bukan solusi nonton ideal buat saya. Kualitas gambar Iflix dan HOOQ jika ditonton lewat hybridbox di TV khan sangat menyedihkan, terlalu banyak bufferingnya. Iflix dan HOOQ mah cuma bagus buat nonton di hp doank yang gedenya cuma 5 hingga 7 inch, lumayan sih kalo ditonton di laptop.

Masalah lain yang paling saya masalahkan sekarang adalah diblokirnya tayangan Liga 1 yang disiarkan di Indosiar dan TV One dengan alasan keterbatasan hak siar. Saat ini terjadi Indihome menawarkan solusi paling nyebelin sedunia. Aslinya betein banget. Pelanggan UseeTV  ditawarkan menambah berlangganan minipack Indisport, dan tentu saja itu berbayar!

Solusinya sebetulnya mudah saja. Aktifkan kembali saja antena UHF biasa yang sudah lama gak dipakai. Jadi gak canggih donk? Ember! Tapi khan masih efektif. Setelah ini dilakukan, selanutnya kita tinggal evaluasi ulang saja, apakah saya masih butuh TV kabel Indihome atau tidak? Bisakah kita  hidup tanpa TV on Demand? Juga perlu dilihat apakah kita dan  anak-anak kita kehilangan youtube di layar TV? Soal youtube, solusinya ada 2 : Pertama, cukup nonton youtube di handphone. kedua, nonton di laptop atau PC. Laptop bisa dihubungkan ke TV dengan kabel HDMI. Kabel VGA komputern kita juga bisa dihubungkan ke TV. Agak ribet dan kurang praktis sih. Tapi tetap bisa khan? 🙂

Masalah lain yang bisa jadi pertimbangan? Sekarang kuota internet Indihome sudah dibatasi jadi nggak murni unlimited lagi. Dengan speed 10 Mbps, kuota dibatasi hingga 200 GB, setelah itu akan terjadi penurunan kecepatan. Untunglah saya sudah banyak mendownload banyak film di awal berlangganan. Jadi kebijakan Telkom yang satu ini tidak terlalu mengganggu pikiran saya, he he…

Comments

comments

One Comment

Tinggalkan Balasan

You cannot copy content of this page