GRAMPHA.
Suatu ajaran warisan Bangsa LEMURIA tentang cara membuat goa-goa, yaitu sebuah teknik pengukuran kepadatan tanah dan kandungan apa saja di dalam tanah tersebut, lalu dipadukan dengan ketinggian. Cara melubangi yang aman dan sebagainya.Teknik ini dipakai di banyak tempat di seluruh dunia. Diajarkan oleh RHINGGAMANA. Salah satu peninggalan Teknik GRAMPHA ini bisa dilihat di goa-goa yang terdapat di Jepang.
KOGA
Dalam waktu 3,5 tahun bagaimana JEPANG bisa membuat goa di berbagai tempat di Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Jawa, dan pulau lainnya? Ada teknik tertentu untuk membangun goa yang tidak sederhana. Salah satu infrastruktur yang dikenal rumit. Apakah Jepang merebutnya dari Belanda? Atau sebagian sudah dibangun Belanda dan sebagian diteruskan Jepang? Atau sebelum Belanda sudah ada yang membuatnya? Atau murni hadiah dari alam? Apakah ada hubungannya dengan perlindungan dari bencana dan sebagai alat pertahanan? Kearifa lokallah sebenarnya dasar goa-goa itu dibagun.
Sebetulnya sebagian goa yang dipergunakan Jepang sudah ada sejak dulu. Kalau yang baru banyak dan tidak dalam. Jepang menggunakan goa sebagai tempat untuk mengamankan diri dan tempat penyimpanan harta rampasan mereka. Kelokan-kelokan goa Jepang dibuat rumit untuk membingungkan lawan. Bahkan ada lorong khusus yang sengaja ditutup, untuk kemudian bisa dibongkar dalam keadaan kepepet, untuk meloloskan diri dari kejaran musuh. Biasanya letakgoa Jepang di wilayah perbukitan, karena dari atas segalanya bisa terlihat dengan jelas. Sesuai dengan prinsip perang, apabila kita menguasai wilayah yang lebih tinggi akan mendapatkan pertahanan yang lebih baik. Kemudian apabila terdesak sekalipun, mereka memiliki jalan rahasia dan lorong-lorong rahasia pula agar bisa mncul di belakang lawan. Prinsip perang ini dipakai Jepang dari suku KOGA. Sedangkan KOGA belajar dari RHINGGAMANA. Suku KOGA tinggal di Gunung IGA yang merupakan cikal bakal dari para ninja. Sebetulnya ajara itu berasal dari Nusantara, karena RHINGGAMANA adalah Bangsa LEMURIA yang bertugas mengajarkan pertahanan diri. Pengetahuan tentang suku di IGA sendiri banyak distorsi di Jepang. Jadi wajar kalau hal ini banyak yang tidak tahu.