Drulla

Drulla

Mengenal Drulla: Binatang Legendaris Ujian di Planet Laghim

Selamat datang di blog ridwansoleh.com! Kali ini, kita akan mengupas tuntas Drulla, makhluk unik yang hanya ada dalam dunia fiksi ilmiah-filosofis “Arkhytirema Jilid 1.” Jika kamu bertanya-tanya soal mahluk satu ini, baik dari sisi latar belakang fiksi, fungsi cerita, hingga filosofi pendidikan Lemurian, inilah artikelnya.

Apa Itu Drulla?

Drulla adalah binatang hasil rekayasa genetika eksklusif bangsa Lemurian, diciptakan sebagai bagian dari sistem pendidikan Prodimar di planet latihan Laghim. Secara fisik, Drulla digambarkan seperti anjing herder namun berevolusi ekstrem: berkaki delapan, berbulu sangat tipis, berwarna cokelat, bertelinga dan bermata empat, serta bergigi tajam beracun. Menariknya, mereka tidak punya ekor dan kemampuan geraknya dikatakan mencapai kecepatan supersonik. Racunnya begitu kuat, sehingga gigitan kecil pun bisa menimbulkan pemulihan yang sangat lama bahkan bagi bangsa Lemurian yang memiliki kekuatan tubuh luar biasa.

Drulla dalam Pendidikan Lemurian

Bangsa Lemurian percaya bahwa karakter tangguh dan fisik kuat ditempa melalui tantangan nyata sejak usia dini. Karena itu, setiap bayi Lemurian yang menjalani pendidikan tahap awal di Laghim akan “bermain” sambil melatih otot, kelincahan, dan refleks dengan cara dikejar Drulla. Di usia sekitar satu bulan, tiap bayi menghadapi Drulla satu lawan satu—dan seiring waktu, jumlah lawan bertambah hingga 41 ekor sekaligus di tahap akhir. Sesi latihan ini berlangsung di bawah gravitasi 30 kali lipat dari Bumi, membuat setiap gerakan menjadi ekstra berat dan menantang.

Kunci intinya:

  • Melatih kekuatan otot dan refleks.
  • Mengasah keberanian, strategi, serta kemampuan bertahan hidup sejak dini.
  • Mengajarkan bahwa rasa takut harus dihadapi dan diatasi, bukan dihindari.

Eksperimen Arkhytirema dengan Drulla

Dalam novel, momen latihan Drulla menjadi landasan eksplorasi karakter Arkhytirema kecil. Dengan kekuatan energi di atas standar (60%, jauh melebihi Lemurian biasa 40%), Arkhytirema justru “bermain” dengan Drulla tanpa rasa takut—bahkan, ia mengalami kekacauan, karena:

  • Membongkar kandang superkuat dengan mudah.
  • Tidak mempan gigitan Drulla yang seharusnya sangat beracun.
  • Malah mengejar Drulla hingga seluruh makhluk itu panik, bukan sebaliknya.

Peristiwa itu memicu kekacauan, ketertarikan Dewan Lemurian untuk mempercepat pendidikannya, dan menjadi pencetus berbagai ujian hebat berikutnya1.

Makna Simbolik Drulla

Drulla bukan sekadar monster. Di balik konsep fiksi sains-nya, Drulla adalah alegori dari “tantangan” hidup yang harus dihadapi setiap manusia. Pelatihan sejak dini dengan Drulla mengandung pesan filosofis:

  • Ketakutan itu wajar, tapi keberanian dibangun dengan praktik nyata.
  • Setiap pencapaian atau potensi luar biasa—seperti Arkhytirema—teruji dari kemampuannya mengelola kelebihan dan memahami makna kekuatan itu secara etis.
  • Tantangan hanyalah tahap awal menuju ujian yang lebih kompleks, bukan akhir dari pertumbuhan.
Baca Juga  Misteri dan Rahasia Planet Trabix dalam Alam Semesta "Arkhytirema Jilid 1"

Cocoklogi

Entah kebetulan atau tidak, dalam film John Carter, ada karakter binatang bernama Woola. Akang-Teteh yang pernah membaca Novel Arkhytirema dan nonton film John Carter, tentu menemukan karakter yang bisa dikatakan mirip. Dalam Novel ada Drula, nah, dalam film John Carter ada Woola, makhluk yang mirip anjing di film John Carter (2012). Woola adalah salah satu karakter yang bikin film ini tambah menarik, jadi mari kita bahas detail tentang dia!

Apa Itu Woola?

Woola adalah calot, spesies makhluk asli planet Mars (atau Barsoom) dalam dunia John Carter. Bentuknya memang mirip anjing, tapi dengan twist yang bikin dia unik:

  • Penampilan: Woola punya tubuh yang agak gemuk, kulit hijau (mirip suku Thark), dan sepuluh kaki yang bikin dia lari super cepat. Mukanya lebar dengan gigi-gigi besar, tapi entah kenapa tetep kelihatan imut!
  • Ukuran: Dia seukuran anjing besar, mungkin sebesar bulldog atau lebih, tapi lebih lincah karena kakinya yang banyak.
  • Sifat: Woola setia banget, kayak anjing peliharaan di Bumi. Dia jadi pendamping John Carter setelah diselamatkan, dan bikin momen-momen lucu sekaligus mengharukan.

Peran Woola di Film

Woola muncul pertama kali saat John Carter ditangkap oleh suku Thark. Awalnya, Woola ditugasin buat “ngawasin” John biar nggak kabur. Tapi, karena John baik sama dia, Woola malah jadi super loyal. Beberapa momen keren Woola di film:

  • Lari Kencang: Berkat sepuluh kakinya, Woola bisa ngebut banget, bahkan ngelarin John Carter yang punya kekuatan super di Mars karena gravitasi rendah.
  • Momen Lucu: Woola sering bikin penonton ketawa, kayak pas dia ngikutin John kemana-mana dengan semangat, atau pas dia coba “ngebantu” tapi malah bikin kekacauan kecil.
  • Kesetiaan: Woola nggak cuma comic relief. Dia juga nunjukin sifat setia, kayak pas rela ngelindungin John dari bahaya atau nyusul dia di tengah pertempuran.

Inspirasi dan Desain

Woola diadaptasi dari novel A Princess of Mars karya Edgar Rice Burroughs, di mana calot digambarin sebagai makhluk setia tapi ganas. Dalam film, tim desain bikin Woola dengan CGI yang ciamik, ngasih vibe anjing tapi tetep alien banget. Matanya yang besar dan ekspresi “pol POLRI” bikin dia gampang disukai penonton. Menurut beberapa wawancara dengan tim produksi, mereka sengaja bikin Woola agak imut biar kontras sama dunia Mars yang keras.

Baca Juga  TRALLTHA: Teknologi Misterius dari Peradaban Lemuria

Fakta Menarik

  • Inspirasi Dunia Nyata: Desain Woola konon terinspirasi dari campuran anjing dan beberapa hewan lain, kayak kadal atau serangga, biar kelihatan alien tapi relatable.
  • Pengaruh Budaya: Woola jadi salah satu karakter favorit penggemar film ini, meski filmnya sendiri kurang sukses. Banyak fan art dan meme tentang Woola di komunitas sci-fi!
  • Peran Emosional: Woola kayak jembatan antara John Carter dan suku Thark. Kesetiaannya ke John bikin Thark, yang awalnya curiga, mulai ngehargain manusia.

Kenapa Woola Menarik?

Woola bikin John Carter punya hati. Di tengah epiknya perang dan intrik politik, Woola ngasih sentuhan emosional dan humor yang bikin cerita lebih “manusiawi”. Sepuluh kakinya yang bikin dia lari kayak kilat, ditambah sifat setianya, bikin dia lebih dari sekadar “hewan peliharaan”. Dia simbol kesetiaan dan keberanian, meski bentuknya aneh!

Kalau Akang suka Woola, mungkin bakal ketawa ngeliat dia ngejar-ngejar John di film atau pas dia muncul di momen krusial. Apa lagi yang pengen Akang tahu tentang Woola atau film ini?

Oke, Akang! Aku coba bikin perbandingan antara Drulla dari Novel Arkhytirema Jilid 1 sama Woola dari film John Carter berdasarkan info yang ada. Karena datanya terbatas, aku bakal fokus ke poin-poin yang jelas dan relevan, ya. Mari kita lihat perbedaannya dan kesamaannya!

Kesamaan

  1. Bentuk Mirip Anjing: Kedua karakter ini punya penampilan yang mirip anjing, meskipun dengan ciri-ciri unik. Woola digambarkan sebagai calot dengan tubuh hijau dan sepuluh kaki, sementara Drulla juga disebut mirip anjing dengan kecepatan supersonik.
  2. Konteks Alien: Keduanya hidup di dunia luar yang nggak biasa. Woola ada di Mars (Barsoom) dalam John Carter, sedangkan Drulla ada di planet LAGHIM dalam Arkhytirema, yang punya gravitasi 30 kali Bumi.
  3. Fungsi dalam Cerita: Mereka berdua punya peran dalam uji fisik atau pelatihan. Woola jadi “penjaga” John Carter yang akhirnya setia, sementara Drulla dipakai buat tes kecepatan dan ketangguhan di pendidikan Arkhytirema.

Perbedaan

  • Karakter dan Sifat:
  • Woola: Loyal dan setia setelah diselamatkan John Carter. Dia punya sisi lucu dan emosional, bahkan jadi temen dekat John. Dalam film, Woola digambarin lebih ramah dan “imut” meski awalnya kelihatan menakutkan.
  • Drulla: Nggak ada indikasi kesetiaan atau hubungan emosional. Drulla lebih ke “ancaman” dalam tes, dan Arkhytirema malah nekat masuk kandangnya, bikin kepanikan. Sifatnya kayak lebih liar dan nggak terkontrol.
Baca Juga  Legenda ARKHYTIREMA Dalam Novel Kang Dicky Zainal Arifin

Fisik dan Kemampuan:

    • Woola: Punya sepuluh kaki yang bikin dia lari cepat dan lincah, cocok sama gravitasi rendah Mars. Desainnya dibikin dengan CGI yang detail, menonjolkan sisi alien tapi relatable.
    • Drulla: Juga cepat (supersonik), berkaki delapan. Dia hidup di gravitasi super berat LAGHIM, jadi kemampuannya lebih ekstrem dan adaptif buat kondisi itu.

    Peran dalam Plot:

      • Woola: Jadi pendamping penting John Carter, ngasih sentuhan emosional dan humor. Dia ikut dalam petualangan besar dan perang.
      • Drulla: Cuma muncul sebagai bagian dari tes pendidikan Arkhytirema. Perannya lebih pendek dan nggak berkembang jadi karakter utama atau pendamping.

      Konteks Dunia:

        • Woola: Dalam John Carter, dia bagian dari budaya Thark dan konflik antar kerajaan di Mars, dengan nuansa sci-fi epik Hollywood.
        • Drulla: Dalam Arkhytirema, dia terkait sama bangsa Lemurian dan konsep tenaga dalam serta peradaban kuno, yang lebih ke arah filsafat dan mitologi lokal.

        Kesimpulan

        Woola sama Drulla punya akar konsep serupa sebagai makhluk anjing-alien dengan kecepatan tinggi, tapi peran dan perkembangannya beda banget. Woola lebih dikembangkan jadi karakter setia dan punya ikatan emosional, cocok buat film petualangan Hollywood. Sementara Drulla lebih fungsional, cuma jadi tantangan dalam cerita Arkhytirema yang fokus ke pengembangan Arkhytirema sebagai superhero. Kalau Akang-Teteh suka karakter setia, Woola lebih menonjol. Tapi kalau suka tantangan ekstrem, Drulla punya vibe yang lebih garang!

        Sebagai catatan tambahan, Novel Arkhytirema terbit pertama kali pada bulan April 2011, sedangkan film John Carter rilis 9 Maret 2012.

        Penutup

        Kisah Drulla dalam “Arkhytirema” adalah pengingat bahwa monster terbesar dalam hidup seringkali bukan musuh nyata, melainkan ketakutan, ketidakberdayaan, dan batas daya tahan sendiri. Bangsa Lemurian menyiapkan generasinya bukan dengan menghindari tantangan, tapi menaklukkan dan memahami Drulla–“monster” batin dan fisik—sejak dini.

        Jika kamu penggemar fiksi ilmiah dengan sentuhan moral, filosofi, serta petualangan tokoh multidimensi, bagian tentang Drulla di novel ini sangat layak untuk dicermati lebih jauh.

        Semoga artikel ini memuaskan rasa penasaranmu tentang Drulla—binatang rekaan yang mendidik dan sekaligus menggugah!

        0 0 votes
        Article Rating
        Subscribe
        Notify of
        guest
        0 Comments
        Inline Feedbacks
        View all comments
        Copyright © 2025 Belajar... Tumbuh... Berbagi
        0
        Would love your thoughts, please comment.x
        ()
        x