Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Hossein Askari, seorang guru besar politik dan bisnis internasional di Universitas George Washington, AS, negara-negara yang paling Islami berdasarkan aplikasi nilai-nilai Islam bukanlah negara-negara yang mayoritas penduduknya Muslim. Studi tersebut menemukan bahwa negara-negara seperti Irlandia, Denmark, Luksemburg, dan Selandia Baru adalah beberapa dari negara lima besar yang paling Islami di dunia. Negara-negara lain yang menurut studi ini menerapkan ajaran Islam paling nyata adalah Swedia, Singapura, Finlandia, Norwegia, dan Belgia.
Sementara itu, jika kita melihat negara dengan jumlah penduduk Muslim terbanyak, Indonesia memimpin dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Negara-negara lain dengan populasi Muslim yang signifikan termasuk Pakistan, India, Bangladesh, dan Nigeria. Namun, dalam konteks persentase populasi, negara-negara seperti Maladewa, Mauritania, Somalia, Tunisia, dan Afghanistan memiliki persentase penduduk Muslim yang hampir mencapai 100%.
Penting untuk dicatat bahwa kriteria “paling Islami” bisa berbeda-beda tergantung pada aspek yang dinilai, seperti aplikasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari atau jumlah penduduk yang memeluk Islam.
Banyak aktivis Islam Garis Keras yang ngamuk-ngamuk terhadap penilaian ini. Komentar mereka sangat tipikal, “Hati-hati kawan, saat ini kita sedang digiring untuk mengikuti paham liberal dan sekuler”. Kenapa demikian? karena mereka fanatik, tapi tidak memahami nilai-nilai spiritual ajaran Islam sebagai rahmatan lil alamin. Mereka kurang kajian dan rendah liberasi.