Mbak Feni Indra S Hariadi, dari sudut pandang seorang Indigo, kembali mengangkat tema mengenai Narsistic Personality Disorder (NPD), kali ini dengan menambahkan elemen baru yang cukup menarik, yaitu “flying monkey”. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana seseorang dengan NPD mencari dukungan melalui cerita-cerita yang tidak sepenuhnya didasarkan pada fakta, tetapi lebih pada opini atau alternative truth—kebenaran yang dikemas dengan cara yang menguntungkan dirinya, sering kali menempatkan dirinya sebagai korban. Fenomena ini mengundang perhatian lebih jauh, karena kita dapat melihat bagaimana manusia dengan NPD membentuk dunia mereka yang terdistorsi, dengan bantuan orang lain yang menjadi “flying monkeys”, atau pendukung mereka yang tidak sadar menjadi bagian dari permainan tersebut.
Flying Monkey: Pengaruh yang Tidak Disadari
Orang dengan NPD, dalam upaya untuk memperkuat posisi mereka sebagai korban atau sebagai sosok yang tidak mendapat pengakuan, akan mengarahkan perhatian pada orang-orang yang bisa mereka pengaruhi. Flying monkeys ini, atau orang-orang yang tidak menyadari bahwa mereka dimanfaatkan, akan memberikan dukungan emosional dengan mendengarkan curhat atau cerita mereka, yang sering kali penuh dengan omong kosong, lebih banyak opini daripada fakta. Sayangnya, banyak orang yang terjebak dalam narasi tersebut, karena simpati atau perhatian yang diberikan kepada si NPD.
Namun, setelah mereka diberikan fakta yang bertentangan dengan cerita si NPD, respons yang muncul seringkali adalah penolakan atau penghindaran. Ini adalah sinyal penting—sebuah frekuensi yang sejalan antara si NPD dan individu tersebut. Ketika kamu mendapati dirimu terjebak dalam narasi seperti ini, sangat penting untuk segera keluar dari situasi tersebut, karena itu akan semakin memperburuk keadaan mentalmu. Frekuensi ini sangat berbahaya, karena semakin lama kamu terperangkap dalam cerita tersebut, semakin besar kemungkinan kamu akan terpengaruh oleh pola pikir yang mengarah pada kerusakan mental.
Korelasi Antara NPD dan Anxiety
Seperti yang disebutkan sebelumnya, setiap individu yang dilahirkan di dunia ini membawa potensi untuk memiliki gangguan kepribadian narsistik. Perbedaan yang ada hanya pada kadar gangguan tersebut, yang bisa dipengaruhi oleh lingkungan, pola asuh orang tua, dan kondisi sosial di sekitar individu tersebut. Lingkungan yang toksik, seperti yang penuh dengan ketakutan, paksaan, dan perhatian yang berlebihan, bisa memperparah perkembangan NPD ini. Banyak orang dengan NPD juga mengalami anxiety, atau kecemasan. Ketika ego mereka tidak dipenuhi, mereka akan merasa cemas, bahkan bisa semakin cemas jika tidak mendapatkan pengakuan yang mereka inginkan.
Semakin besar gangguan narsistiknya, semakin besar pula tingkat kecemasan yang mereka rasakan. Seorang yang memiliki NPD kuat dan tidak mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan, akan semakin cemas dan melampiaskannya dengan cara yang berbahaya, baik untuk diri mereka sendiri maupun orang-orang di sekitar mereka. Jika kamu merasa terjebak dalam lingkaran ini, tes kejiwaan akan menunjukkan adanya hubungan yang erat antara NPD dan kecemasan. Riwayat masa kecil yang penuh dengan pola asuh yang tidak sehat, terutama oleh orang tua, adalah akar dari masalah ini.
Penyebab NPD dan Peran Orang Tua
Penyebab utama dari munculnya NPD sering kali berakar pada lingkungan keluarga, khususnya hubungan dengan orang tua. Seperti yang disampaikan oleh Abah Emha Rustam, seorang pekerja sosial, untuk bisa mengurai masalah ini, kita harus kembali melihat kepada ibu—sebagai sosok yang pertama kali mengenalkan dunia kepada anak. Jika pola asuh dari orang tua, khususnya ibu, tidak mendukung perkembangan jiwa yang sehat, maka potensi untuk berkembangnya NPD menjadi semakin besar.
Flying monkeys sering kali muncul dalam lingkungan ini. Ketika orang dengan NPD terus-menerus mengulang cerita mereka, mengajak orang lain untuk berpihak pada mereka, bahkan tanpa sadar mengarang cerita yang semakin jauh dari kenyataan, mereka masuk ke ranah skizofrenia. Pada titik ini, sulit untuk mengidentifikasi fakta atau halusinasi, karena cerita yang beredar sudah sangat terdistorsi. Para Utusan, yang hadir untuk mengembalikan keseimbangan, memiliki tugas besar untuk membimbing orang-orang yang terperangkap dalam cerita-cerita ini untuk kembali ke jalur yang benar.
Dampak Pada Lingkungan dan DORPHALL
Semakin banyak orang yang terpengaruh oleh cerita-cerita NPD, semakin besar pula dampaknya terhadap Dorphall, yang merupakan sebutan untuk tatanan atau struktur energi planet ini. Frekuensi yang dipancarkan oleh individu dengan NPD tidak hanya mempengaruhi orang-orang di sekitar mereka, tetapi juga menciptakan kelompok-kelompok yang sefrekuensi. Ini adalah cara bagaimana NPD berkembang biak, seperti virus yang menyebar dari satu individu ke individu lainnya. Semakin banyak orang yang bergabung dalam kelompok ini, semakin besar pula kerusakan yang ditimbulkan pada struktur yang lebih besar—Dorphall. Ini adalah tanda bahwa perlindungan terhadap planet kita semakin melemah.
Fenomena ini memunculkan pertanyaan penting, kenapa bencana terjadi di mana-mana? Semua itu bisa jadi adalah dampak dari virus kebencian yang disebarkan oleh mereka yang terinfeksi oleh narasi-narasi NPD. Orang yang terpengaruh oleh cerita-cerita ini, tanpa menyadarinya, hanya menjadi followers dari cerita tersebut. Mereka yang pada awalnya tampak netral atau tidak terlibat, lama kelamaan akan terjerat dalam jaring sosial yang terbuat dari kebencian, ketidakadilan, dan ketakutan.
Menjaga Posisi dan Fokus pada Data dan Fakta
Sebagai seorang profiler, kita bisa melihat dengan jelas bahwa orang yang terjebak dalam perbudakan narsistik ini sebelumnya berasal dari bangsa atau kelompok tertentu, yang cenderung menuntut agar ego mereka terpenuhi. Dalam banyak hal, kita bisa mengenali ciri-ciri kelompok yang mengarah pada NPD ini. Mereka akan selalu berusaha menghasut orang-orang di sekitar mereka, mengarahkan cerita kepada hal-hal yang memuaskan ego mereka, tanpa melihat kebenaran yang lebih besar.
Apabila kamu berhadapan dengan individu yang memiliki NPD, perhatikan bagaimana kamu bereaksi terhadap cerita mereka. Apakah kamu terbawa emosi atau tetap netral dengan menanyakan bukti dan kronologi yang jelas? Jika kamu mampu netral, itu adalah pertanda bahwa akalmu masih berfungsi dengan baik. Fokuslah pada data dan fakta, bukan pada opini dan cerita yang terdistorsi. Jika cerita si NPD semakin tidak terarah dan tidak didasarkan pada fakta, lebih baik tinggalkan saja dan jaga kesehatan mentalmu.
Kesimpulan: Mengenali Diri dan Menjadi Pemelihara Planet
Agar kita bisa keluar dari sistem perbudakan ini dan lolos dari NPD, kita harus mengenali diri, mengenali semesta, dan yang terpenting, mengenali Tuhan. Untuk menjadi seorang pemelihara planet, kita harus mampu menjaga posisi kita dalam menghadapi narasi-narasi yang penuh kebohongan dan distorsi. Jangan biarkan virus kebencian yang berasal dari NPD menguasai hidupmu. Gunakan akal dan logika untuk melihat dunia ini dengan jernih, agar kita dapat melangkah ke depan dengan lebih bijaksana dan seimbang.
Bersambung…