Al Baqarah – Sapi Betina

Al Baqarah artinya sapi betina? apakah ada cerita khusus tentang sapi betina yang sedemikian penting hingga diangkat menjadi nama surat?

Ya, “Al-Baqarah” berarti sapi betina. Nama surat ini diambil dari kisah yang terdapat dalam ayat 67-73 dari surat tersebut, yang berkisah tentang perintah Allah kepada Bani Israil untuk menyembelih sapi betina. Kisah ini bermula ketika seorang laki-laki kaya raya dari Bani Israil yang tidak memiliki keturunan tiba-tiba meninggal dunia, dan tidak ada yang tahu siapa pembunuhnya. Untuk mengungkap misteri pembunuhan tersebut, Bani Israil meminta bantuan Nabi Musa ‘alaihissalam. Allah kemudian memerintahkan mereka melalui Nabi Musa untuk menyembelih sapi betina sebagai bagian dari solusi untuk mengungkap pembunuh sebenarnya.

Cerita ini menunjukkan beberapa pelajaran penting, seperti kepatuhan kepada perintah Allah, kepercayaan kepada para nabi, dan konsekuensi dari sikap keras kepala dan menunda-nunda ketaatan. Kisah sapi betina ini menjadi begitu penting sehingga diangkat menjadi nama surat Al-Baqarah, yang juga merupakan surat terpanjang dalam Al-Qur’an dan mencakup berbagai hukum dan pedoman hidup.

Kenapa Allah menyuruh menyembelih sapi betina? kenapa tidak sapi jantan?

Dalam kisah yang terdapat di Surat Al-Baqarah, Allah memerintahkan Bani Israil untuk menyembelih sapi betina sebagai bagian dari solusi untuk mengungkap pembunuh sebenarnya dalam sebuah kasus pembunuhan. Alasan khusus mengapa sapi betina yang dipilih dan bukan sapi jantan tidak dijelaskan secara rinci dalam Al-Qur’an. Namun, beberapa tafsir menyebutkan bahwa perintah ini adalah untuk menguji kepatuhan Bani Israil dan untuk membersihkan mereka dari sisa-sisa penyembahan berhala, khususnya penyembahan anak sapi, yang telah mereka lakukan sebelumnya.

Perintah untuk menyembelih sapi betina juga mungkin memiliki simbolisme tertentu yang relevan dengan konteks sosial dan kepercayaan Bani Israil pada waktu itu. Selain itu, ada penafsiran yang menyatakan bahwa jika Bani Israil tidak bersikap keras kepala dan langsung menaati perintah tersebut, maka sapi apa pun yang mudah didapat sudah cukup bagi mereka. Namun, karena mereka terus meminta detail lebih lanjut dan menunda-nunda, mereka akhirnya diperberat dengan kriteria yang lebih spesifik.

Jadi, meskipun alasan spesifik tidak disebutkan, perintah ini dapat dilihat sebagai ujian keimanan dan ketaatan, serta pelajaran untuk tidak menunda-nunda dalam melaksanakan perintah Allah.

Comments

comments