Abaness

Abaness

ABANESS: Kendaraan Super Canggih Bangsa Lemurian

Di zaman kuno, jauh sebelum peradaban manusia seperti yang kita kenal sekarang, ada sebuah bangsa misterius yang dikenal sebagai LEMURIAN. Bangsa ini memiliki kecanggihan teknologi dan pengetahuan yang jauh melampaui apa yang bisa dibayangkan oleh manusia masa kini. Salah satu pencapaian mereka yang paling luar biasa adalah pengembangan ABANESS, sebuah kendaraan yang berfungsi sebagai kapal selam, tetapi juga bisa terbang, dengan kemampuan teknologi dan kecerdasan buatan yang luar biasa.

ABANESS: Kendaraan Super Canggih Bangsa Lemurian

ABANESS adalah “Flying Submarine”, atau kapal selam terbang, yang terbuat dari logam KRAIMAN—bahan yang sangat kuat dan bisa berubah menjadi transparan ketika dialiri listrik pada bagian tertentu. Logam KRAIMAN ini, hasil dari proses pemanasan dan tekanan ekstrem di dalam magma, memiliki kekuatan luar biasa untuk menahan tekanan air dalam kedalaman laut yang sangat tinggi dan mampu bertahan di lingkungan yang sangat ekstrem, baik di bawah laut maupun di udara. Teknologi ini memungkinkan ABANESS untuk menyusup ke dalam laut tanpa batasan dan beroperasi dalam kondisi apa pun, bahkan di kedalaman yang belum pernah dijelajahi oleh makhluk hidup.

Kemampuan Kecerdasan Buatan ABANESS

Salah satu aspek paling menarik dari ABANESS adalah kecerdasan buatannya. ABANESS dilengkapi dengan Artificial Intelligence (AI) yang memungkinkan kendaraan ini beroperasi secara otomatis dan mandiri, mengambil keputusan tanpa perlu intervensi manusia. Dengan sistem sensor optik yang canggih, ABANESS mampu mendeteksi kerusakan tubuh seseorang, seperti kecelakaan di laut atau kehilangan kesadaran.

Jika ABANESS mendeteksi seseorang yang membutuhkan pertolongan, terutama ketika tubuh korban tidak sadar, ABANESS akan “menelan” orang tersebut dan membawanya ke tempat yang aman. Bila korban sadar, ia akan langsung dilontarkan ke daratan. Namun, jika korban tidak sadar, ABANESS akan menghibernasi orang tersebut dalam keadaan aman hingga tim medis dari bangsa Lemurian dapat memberikan pertolongan yang diperlukan. Dalam hal ini, ABANESS berfungsi seperti kapal penyelamat otomatis yang tidak hanya mendeteksi kecelakaan, tetapi juga menyelamatkan dan merawat korban hingga kesadarannya kembali.

ABANESS dan Nabi Yunus AS

Seandainya ABANESS ini memang ada di dunia nyata, maka ini bisa jadi jawaban dari apa sebenarnya ytang berperan dalam penyelamatan Nabi Yunus AS. Ketika Nabi Yunus AS dilemparkan ke laut setelah dibuang oleh penduduk Ninawa, ABANESS yang sedang berpatroli di sekitar laut, dengan kecerdasan buatan yang terpasang, “menelan” Nabi Yunus AS untuk menyelamatkannya. Keajaiban yang terjadi adalah bahwa Nabi Yunus AS tetap sadar berkat terus mengingat Allah SWT, sehingga ABANESS menilai bahwa beliau dalam keadaan baik-baik saja dan dapat dilontarkan kembali ke daratan.

Penting untuk dicatat bahwa ABANESS yang menyelamatkan Nabi Yunus AS adalah satu-satunya unit yang masih berfungsi dengan baik setelah banjir besar. Pada saat itu, bangsa Lemurian sudah hijrah ke planet Lemurian dan tidak ada lagi tim medis Lemurian yang bisa merawat manusia yang terhibernasi. Namun, berkat kesadaran Nabi Yunus AS yang terus mengingat Allah, beliau tidak jatuh ke dalam kondisi hibernasi yang tidak terbangunkan, yang akan membuatnya tertidur hingga hari kiamat.

Prinsip Dasar ABANESS dalam Bahtera Nabi Nuh AS

ABANESS juga memengaruhi pembuatan Bahtera Nabi Nuh AS. Bahtera yang dibuat oleh Nabi Nuh, yang dikenal dalam kisah Al-Qur’an sebagai tempat penyelamatan selama banjir besar, memiliki prinsip dasar yang mirip dengan ABANESS. Sama seperti ABANESS yang dapat menyelamatkan makhluk hidup dan menjaga keseimbangan tubuh selama keadaan darurat, bahtera Nabi Nuh dirancang untuk menyimpan kehidupan dari berbagai makhluk hidup, terutama manusia dan hewan, agar mereka selamat dari bencana banjir besar.

Baca Juga  Mungkinkah Bangsa Lemurian Merupakan Nenek Moyang Bangsa Indonesia?

Selain sebagai kapal penyelamat, ABANESS juga berfungsi untuk menyimpan data genetik makhluk hidup—termasuk manusia dan hewan. Teknologi yang diterapkan dalam ABANESS memungkinkan untuk merekam dan menyimpan informasi genetik yang sangat berharga, yang sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup berbagai spesies setelah bencana besar, seperti yang terjadi pada peristiwa banjir zaman Nabi Nuh.

Kemampuan Kecepatan ABANESS

ABANESS juga dikenal dengan kecepatannya yang luar biasa. Ketika beroperasi di udara, ABANESS dapat mencapai kecepatan maksimal 1665 km/detik, yang setara dengan lima kali kecepatan suara. Kecepatan ini memungkinkan ABANESS untuk beroperasi dengan efisien dan cepat, baik di atmosfer maupun di bawah permukaan laut. Sementara itu, di dalam air, ABANESS masih dapat bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi, mencapai 333 km/detik atau sekitar 464.651,16 knot.

Kecepatan ini membuat ABANESS bukan hanya kendaraan yang efisien untuk pergerakan, tetapi juga sebuah alat penyelamat yang dapat merespons situasi darurat di laut dengan sangat cepat, menyelamatkan korban sebelum terlambat.

ABANESS dan Sistem Regenerasi Sel

ABANESS memiliki sistem regenerasi sel yang memungkinkan tubuh manusia yang terhibernasi untuk tetap hidup dan pulih selama masa tidur panjang. Sistem regenerasi sel ini mirip dengan cara hibernasi para penjaga piramida bawah laut, namun dengan tambahan kemampuan untuk memperbarui dan memperbaiki sel tubuh manusia yang terhibernasi. Jika seseorang terhibernasi oleh ABANESS, tubuh mereka akan tetap terjaga dalam kondisi optimal hingga mereka dibangunkan.

Namun, jika seseorang kehilangan kesadaran tanpa adanya intervensi medis, seperti yang bisa terjadi pada manusia biasa, mereka akan tetap dalam kondisi terhibernasi tanpa ada yang membangunkan mereka—hanya teknologi ABANESS yang dapat mengatur kondisi mereka.

Kesimpulan: Keajaiban Teknologi ABANESS

ABANESS adalah salah satu contoh luar biasa dari kecanggihan teknologi yang dimiliki oleh bangsa Lemurian. Sebagai Flying Submarine, ABANESS tidak hanya berfungsi sebagai kapal selam super canggih, tetapi juga sebagai kendaraan penyelamat otomatis dengan kecerdasan buatan. Dengan kemampuannya untuk menembus kedalaman laut, terbang di udara, dan mendeteksi serta menyelamatkan manusia dari kecelakaan laut, ABANESS menjadi simbol dari teknologi kuno yang mampu menjaga keseimbangan dan kehidupan dalam bencana besar.

Keajaiban teknologi yang ada pada ABANESS ini menjadi bukti kecanggihan peradaban Lemurian, yang masih menyisakan banyak misteri dan pengetahuan yang belum terungkap sepenuhnya. Keberadaannya juga mengingatkan kita pada kisah-kisah luar biasa dalam sejarah agama dan mitologi, seperti penyelamatan Nabi Yunus dan prinsip dasar pembuatan Bahtera Nabi Nuh AS, yang semuanya terhubung dalam upaya untuk menjaga kehidupan dan keseimbangan dunia ini.

KONTROVERSI

Para ahli sejarah masa kini belum menemukan bukti-bukti keberadaan ABANESS, karena tidak ada dalam literatur manapun yang ada saat ini. Jika ABANESS memang pernah ada, sangat menarik untuk mengatikan kemungkinan tentang sesuatu yang dulu pernah menelan Nabi Yunus saat tenggelam di laut adalah ABANESS ini. Selama ini kita diajarkan di sekolah dan gari guru-guru agama kita bahwa Nabi Yunus ditelan oleh ikan. Ada yang berpendapat bahwa Nabi Yunus ditelan ikan paus. Ada juga yang mengatakan ikan hiu. Karena ikan berukuran besar yang paling memungkinakan untuk menelan manusia dalam pengetahuan masyarakat umum, ya memang dua jenis ikan itu.

Baca Juga  XCALIBUR: Pedang Legendaris dari Logam KRAIMAN

Kisah Nabi Yunus yang ditelan ikan diabadikan dalam Al-Quran di Surat As-Shaffat ayat 139-145.

[37:139] Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul,
[37:140] (ingatlah) ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan,
[37:141] kemudian ia ikut berundi lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian.
[37:142] Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.
[37:143] Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,
[37:144] niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.
[37:145] Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.

Setelah kita simak ayat-ayat di atas, tentu akan muncul berbagai pertanyaan yang bias dikaji. Ini hanya berdasarkan logika dan nalar saja ya :

Ikan seperti apa yang bisa menelan manusia tapi bisa membuatnya tetap hidup? Mungkinkah seekor ikan besar atau paus menelan manusia dan baginya untuk bertahan hidup di dalam perutnya?

Jawaban singkat: Tidak. Ada yang menafsirkan bahwa saat itu Nabi Yunus tinggal di dalam perut paus selama 3 hari Tafsir lain memberi periode mulai dari 1 hari hingga 40 hari. Meskipun demikian, 3 hari tampaknya paling populer karena bertepatan dengan kisah Agama timur tengah.Tetapi penafsiran tersebut nampaknya terbentur dengan logika-logika berpikir berikut ini. Pertama, jika benar Nabi Yunus ditelan ikan paus, faktanya sebagian besar ikan paus dan ikan besar memiliki kerongkongan hanya beberapa senti sehingga tidak mungkin untuk menelan manusia. Misalnya paus terbesar – paus Biru – hanya memakan plankton dan akan tersedak jika mencoba menelan ikan apalagi manusia.

Kedua, mungkin gak jika Nabi Yunus ditelan ikan hiu? Ikan ini memang memiliki mulut besar tetapi tenggorokannya hanya selebar empat inci, dengan siku tajam atau menekuk di belakang lubang, yang berarti bahwa bahkan lengan manusia pun tidak akan bisa melewatinya.

Ketiga, mungkin gak jika Nabi Yunus ditelan oleh Paus Sperma? kalau dilihat dari bentuknya sih nampaknya paling mungkin, karena dapat menelan seluruh cumi-cumi raksasa, tetapi meskipun itu mungkin bisa menelan manusia, tidak ada manusia yang bisa selamat dari peristiwa semacam itu. Jika Anda berhasil melewati giginya tanpa cedera dan kemudian memeras melalui kerongkongan, Anda akan menemukan diri Anda dalam sistem pencernaan yang kompleks. Mereka memiliki hingga 4 ruang perut, seperti seekor sapi. Temukan jalan Anda melalui itu jika Anda bisa, sementara juga menghindari enzim pencernaan yang akan mulai merusak kulit Anda, Anda kemudian sampai ke masalah terakhir, di dalam perut Paus Sperna, Anda tidak mungkin bisa bernafas! Paus sperma memiliki kantong metana yang mengandung gas, tetapi tidak ada udara yang bisa bernapas dan setelah beberapa menit Anda akan mati.

Ikan apa yang bisa bertahan hidup dari sejak menelan Nabi Yunus hingga hari kiamat berbangkit nanti? Ikan paus maupun hiu jenis apapun, tidak ada yang umunya bisa sepanjang itu. Kapal selam jaman sekarang pun tidak mungkin bertahan selama itu. Hanya ABANESS yang bisa bertahan dalam jangka waktu amat sangat panjang dengan kondisi mesin terus terusan hidup Apoalagi jika bahan bakar mesin ABANESS menggunakan hidrogean berasal dari air pemecahan molekular laut itu sendiri. Logis jika ABANESS akan terus aktif hingga hari akhir dunia kelak. Atas dasar pemikiran inilah, ada yang berspekulasi bahwa hari inipun ABANESS masih ada, bahkan pernah muncul ketika terjadi Tsunami di Jepang dan tertangkap kamera. Banyak orang mengatakan bahwa itu adalah UFO

Baca Juga  Mungkinkah DIRUNA Menjadi Solusi Keluar Dari Krisis Ekonomi Kita?

Ada kisah bahwa Nabi Yunus bisa melihat pemandangan di luar “perut ikan” yang menelannya. Bagaimana caranya Nabi Yunus bisa melihat keadaan di luar ikan? Apakah ikan itu memiliki lubang semacam jendela kaca sehingga Nabi Yunus bisa melihat ke luar? Mana mungkin ikan punya jendela kaca di tubuhnya. Jika benar Nabi Yunus memang “ditelan” oleh ABANESS, ini jadi logis, karena ABANESS katanya bisa menjadi transparan saat dialiri listrik di bagian tertentunya.

Mungkinkah Al-Qur’an menggunakan redaksi kata ikan untuk menyesuaikan dengan tingkat kecerdasan manusia di zaman itu yang belum mengenal teknologi kapal selam? Mungkinkah yang dimaksud ikan itu sebenarnya adalah semacam kapal selam?

Kalau dilihat dari bentuknya, kapal selam memang dibuat mirip banget ya sama ikan paus atau ikan hiu itu. Cuma di jaman Nabi Yunus dulu, mungkin memang belum ada manusia bumi yang bisa bikin kapal selam. Saat Al Qur’an diturunkan di jazirah Arab, orang-orang yang hidup di jaman itupun mungkin gak bakal kepikiran soal teknologi kapal selam ini. Kalau kita mau memasukan logika Nabi Yunus ditelam kapal selam, kita memang perlu berpikir anti mainstream, kita perlu berpijak orang-orang yang berpendapat bahwa masa prasejarah sebetulnya sudah sangat modern. Bukti-bukti kemodernan masa lalu saat ini sudah banyak dibahas di tayangan-tayangan di History Channel, National Geographic, Ancient Aliens, dan film-film dokumenter lain yang diproduksi para peneliti barat.

Untuk yang tidak bisa menerima tantangan logika,  gunakan saja beberapa jawaban alternatif di bawah, tinggal pilih :

“Salah satu mujizat Nabi Yunus adalah bisa bertahan hidup di dalam perut ikan, dan yang namanya mujizat tidak bisa dibahas pakai logika, cukup imani saja.”

Atau gunakan jawaban alternatif, “Ikan yang menelan Nabi Yunus adalah malaikat yang dikirim Tuhan untuk menyelamatkan beliau, itu mujizat, jangan gunakan akal, cukup imani saja”

Atau boleh juga gunakan cara radikal, perangi saja orang-orang yang berani berfikir out of the box ini, tuduh saja mereka sesat, lalu bilang “Berani-beraninya kamu menafsirkan Al Qur’an seenak udelmu! Emangnya kamu punya kapasitas apa? Kamu menguasai bahasa Arab gak? Kamu menguasai ilmu Nahwu – Shorof, dan persyaratan lain untuk menafsirkan kitab suci apa gak? Gak usah mikir yang aneh-aneh,  nanti kamu jadi sesat! Ikuti saja apa kata para ustadz dan ulama kita yang keilmuannya sudah jauh lebih mumpuni dari kita” 😀

Apakah kita bisa dikatakan berpikiran janggal saat mulai berfikir out of the box seperti ini? Jawabannya ya relatif, tergantung sudut pandang siapa. Namun bagaimanapun, pikiran-pikiran kritis dan out of the box, bagi saya pribadi selalu menarik dijadikan bahan kajian.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
Copyright © 2025 Belajar... Tumbuh... Berbagi
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x