Sekarang ini orang lagi heboh ngeributin soal kemungkinan tergesernya dominasi Google oleh Microsoft. Ini terjadi karena Microsoft akan mengintegrasikan fitur Chat GPT pada Search Engine Bing miliknya. Beberapa waktu lalu, Chat GPT sudah dikenal sebagai sistem kecerdasan buatan yang sangat canggih dan mampu menjawab berbagai pertanyaan dengan cepat dan akurat. Namun, dengan adanya rumor bahwa Chat GPT akan menggantikan Google, para netizen mulai berbondong-bondong untuk mencoba dan menguji kemampuan Chat GPT secara lebih intensif. Banyak yang mengatakan bahwa Chat GPT lebih mudah digunakan dan lebih efektif dalam memberikan jawaban yang diinginkan. Meskipun banyak juga yang masih setia dengan Google, tetapi tak bisa dipungkiri bahwa kemunculan Chat GPT ini memang menarik perhatian dan menimbulkan pro-kontra di kalangan pengguna internet.
Saya pribadi, kira-kjira 3 bulan sebelum Chat GPT dirilis ke puiblik, sudah lebih banyak menggunakan Edge dibanding Chrome. Alasannya apa? saya menemukan satu fitur, yang buat saya sangat menarik, fitur ini belum ada di Chrome. Edge punya fasilitas “Immersive Reader”, atau biasa dikenal orang dengan nama lain “Text to speech” atau “Read Out Loud”. Saya menikmati fitur ini saat membaca artikel-artikel berbahasa Inggris yang biasa saya baca di situs bola goal dot com, situs berita thejakartapost dot com, Reader digest, dan situs berita berbahasa Inggris lainnya. Saya rasa siapapun yang sedang belajar bahasa Inggris akan sangat menikmati fitur ini. Kadang saya juga gunakan reader bahasa Indonesia juga, biar seperti denger berita sambil minum kopi.
Beberapa fitur yang ada di Microsoft Edge dan belum tersedia di Google Chrome antara lain:
- Collections – Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan dan mengatur konten web seperti teks, gambar, dan link dalam satu tempat. Hal ini memudahkan pengguna untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan secara terorganisir dan efisien.
- Vertical Tabs – Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengatur tab secara vertikal, sehingga dapat meminimalkan penggunaan ruang layar dan memudahkan pengguna untuk mengakses tab yang sedang dibuka.
- Web Capture – Fitur ini memungkinkan pengguna untuk menangkap tangkapan layar dan membuat catatan pada halaman web tertentu.
- Immersive Reader – Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membaca artikel atau konten web dengan lebih mudah dan fokus, dengan meminimalkan distraksi seperti iklan atau elemen lainnya pada halaman web.
- Kids Mode – Fitur ini dirancang khusus untuk anak-anak dengan menawarkan pengalaman browsing yang lebih aman dan terkendali, dengan filter konten dan tampilan yang menyenangkan.
Namun, perlu diingat bahwa Google Chrome juga memiliki fitur-fitur yang sangat berguna dan populer, seperti Chrome Sync, built-in password manager, dan banyak ekstensi yang tersedia di Chrome Web Store. Oleh karena itu, pilihan antara Microsoft Edge atau Google Chrome lebih bergantung pada preferensi dan kebutuhan pengguna.
Sejak saat itu, untuk penggunaan Search engine pun, tanpa sadar saya jadi mulai sering beralih ke Bing yang terintegrasi dengan browser Edge ini, meski kadang sengaja juga sih buka google dot com di Edge. Karena bagaimanapun juga, saya masih bekerja di ekosistem Google. terutama mengetik dokumen di google document, buka Google Translate, serta menyimpan file di Google Drive.
Meskipun demikian, saya sih yakin Google gak akan tinggal diam. Gak lama lagi juga dia pasti ngeluarin Chatbox cerdas saingan Chat GPT. Mengenai immersive Reader, ternyata bisa saja sih Chrome juga nantinya bakal punya produk sejenis yang ditanamkan di dalamnya.
Nah, jika di luar sana banyak orang-orang seperti saya, apakah ini akan membuat orang sedikit demi sedikit bergeser ke Edge juga? Hanya waktu yang akan menjawabnya.