Dalam kurikulum pendidikan sarjana Teknik Sipil, selalu ada mata kuliah Bahasa Pemrograman Komputer. Idealnya, mata kuliah ini dibuat saling berkaitan dengan mata kuliah Analisis Numerik atau Metoda Numerik, karena aplikasi penyelesaian analisis numerik adalah pemrograman komputer. Menurut saya, sangat aneh jika mahasiswa lulus mata kuliah metoda numeric dengan nilai A tapi gak menguasai Bahasa pemrograman computer.
Bahasa Pemrograman yang sangat popular saat jaman computer PC XT berbasis DOS sekitar tahun 80-an adalah Bahasa Basic. BASIC, adalah singkatan dari Beginners’ All-purpose Symbolic Instruction Code adalah sebuah kelompok bahasa pemrograman tingkat tinggi. Secara harfiah, BASIC memiliki arti “kode instruksi simbolis semua tujuan yang dapat digunakan oleh para pemula”.
Namun tampaknya, kalangan dosen-dosen senior dan para insinyur saat itu lebih suka dengan Bahasa FORTRAN. Bahasa FORTRAN adalah sebuah bahasa pemrograman. Pertama kali dikembangkan pada tahun 1956 oleh John Backus di IBM. Digunakan dalam bidang sains selama 50 tahun kemudian. Ditujukan untuk mempermudah pembuatan aplikasi matematika, ilmu pengetahuan, dan tehnik. Coba saja buka textbook Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi dari Joseph J Bowles, di sana banyak sisipan bahasa program Fortran. Di masa lalu, Bahasa Fortran memang sangat popular di kalangan akademik Teknik Sipil, terutama saat computer masih berjalan dalam system DOS, Disk Operating System. Kemajuan perkembangan yang begitu cepat menyebabkan DOS tidak lagi digunakan, karena semua bermigrasi ke system Windows. Setelah itu terjadi, Fortran semakin terasa ketinggalan jaman. Itulah akhir masa kejayaan Fortran.
Di saat transisi dari jaman DOS ke Windows, banyak orang-orang yang mencoba beralih ke Bahasa Pascal, karena dianggap lebih cocok untuk pembelajaran awal bahasa pemrograman komputer. Bahasa Pascal memang memiliki sintak yang rapi, modular, dan terstruktur. Dengan mempelajari Bahasa Pascal sebagai dasar-dasar pemrograman, diharapkan setiap mahasiswa mempunyai dasar pemrograman yang kuat, logis, modular, terstruktur, dan sistematis. Sekitar tahun 1993, saya pribadi sempat mempelajari Bahasa Pemrograman Turbo Pascal. Setelah Windows 3.1 bergeser ke Windows 95, 96, 97, Turbo Pascal semakin sulit dijalankan di computer yang semakin canggih. Karena buku-buku pelajaran Turbo Pascal yang banyak beredar di pasaran, seperti karangan Jogiyanto memang dimaksudkan untuk DOS, akhirnya, agar tetap bisa menjalankan Turbo Pascal di system Windows 97 dan Windows XP, perlu menggunakan DOS Emulator, misalnya DOS Box, seperti tampilan di bawah ini :
Menurut pendapat saya pribadi sih, Bahasa pemrograman yang ideal untuk Teknik Sipil adalah Bahasa Basic. Bukan Bahasa Basic yang masih pakai nomor baris, melainkan Bahasa Basic modern seperti Quick Basic.
Atau sekalian aja beralih Visual Basic yang lebih modern. Iya, daripada bikin program yang gak ada tampilan visual apa-apa, mending bikin aplikasi windows sederhana seperti tampilan di bawah khan? Ini mudah dilakukan dengan Visual Basic atau Borland Delphi.
Nah saat ini orang-orang sudah mulai meninggalkan Windows XP, bahkan pengguna Windows 7 pun sudah banyak yang beralih ke Windows 8 dan Windows 10. Masalah baru pun timbul. Visual Basic 6.0 jadi tidak compatible lagi dengan Windows 7 dan Windows 10. Kita membutuhkan trik seperti dulu saat menjalankan Turbo Pascal di Windows 97.
Meskipun demikian, ada beberapa keuntungan menggunakan VB dibanding bahasa pemrograman lain yang lebih “serius”.
Pertama, Visual Basic relatif lebih mudah dipelajari. Kurva pembelajaran dan pengembangan yang lebih singkat dan mudah dibanding dengan bahasa pemrograman lain, seperti C/C++, Delphi atau PowerBuilder sekalipun. Pernyataan ini masih bisa diperdebatkan, tapi saya pribadi merasa, belajar Delphi akan sulit jika kita tidak menguasai konsep dasar Bahasa Pascal yang kuat. VB merupakan bahasa pemrograman yang sangat populer dan banyak penggunanya. Cukup banyak literatur, kursus, situs internet ataupun komunitas yang siap membantu. Yang perlu disiapkan hanya tinggal kemauan dan kerja keras, dan pengaturan waktu yang baik untuk mempelajarinya. Untuk Anda para dosen, mahasiswa, dan praktisi Teknik Sipil, ada dua buku bagus dan sesuai yang saya referensikan :
Buku Visual Basic di atas pun kebetulan ditulis oleh seorang dosen sekaligus praktisi Teknik Sipil, Dr Ir Wiryanto Dewobroto, Universitas Pelita Harapan. Sudah tentu sesuai dengan kebutuhan anda, bukan? 🙂
Kedua, dengan menguasai Visual Basic, kita bisa mengembangkan keterampilan Visual Basic for Application (VBA) digunakan oleh keluarga Microsoft Office (Word, Excel, Access, PowerPoint, Project). VBA dikembangkan dari aplikasi yang sebelumnya dikenal dengan istilah macro, otomasi langkah-langkah berulang. Dengan adanya VBA, kemampuan macro dapat ditingkatkan menjadi seperti bahasa pemrograman lain. Baris-baris program yang kita buat di Visual Basic dapat diadaptasi dengan mudah di Microsoft Excel. Bagi Anda yang ingin mengoptimalkan kemampuan AutoCad pun, dapat digunakan macro yang menggunakan VBA. Apakah Anda bisa melakukan ini semua dengan FORTRAN? 🙂
VBA tidak berbeda dengan VB, jika dipelajari dan dimanfaatkan dengan produk software di atas, akan menjadi investasi yang berharga. Sayangnya, saat ini masih belum ada literature VBA untuk pendidikan Teknik Sipil dan Insinyur Sipil.
Itulah keunggulan VB. Tapi biar lebih, fair, kita bahas dikit soal kekurangan VB di sini. Oke? Pertama, dibanding dengan C/C++, maka file distribusi run-time yang dihasilkan VB berukuran lebih besar. VB juga fungsi-fungsi untuk mengambil fitur-fitur sistem operasinya lebih sedikit.
Kedua, VB bukanlah sepenuhnya bahasa pemrograman yang berorientasi objek seperti C/C++ dan Borland Delhpi. Kecuali VB Net dan versi yang lebih canggih. Kekurangan OOP VB 6 ke bawah adalah dalam hal konsep inheritance atau pewarisan.
By the way, apaan tuh OOP dan inheritance? Itu mah urusan orang Informatika kali ya, orang Sipil mana urus? Yang penting buat kita-kita khan asal program bisa jalan dan hasilnya bener, khan? He he.
Jadi kesimpulannya, segala kekurangan VB dibandingkan Bahasa Pemrograman lain tidak akan terasa untuk Orang Teknik sipil mah. Okeh?
Sedikit dongeng, Saat kuliah di ITB, saya punya dosen yang begitu fanatik pada bahasa pemrograman C++. Entah kenapa, menurut beliau, VB dan Delphi bukanlah bahasa pemrograman yang serius bagi Teknik Sipil. Ah, masa sih Pak? Sebetulnya serius atau tidak khan tergantung yang make. Lebih baik pake VB sederhana tapi menghasilkan banyak program numerik bermanfaat daripada cuma komentar canggih tapi gak ada bukti. Setuju?