Saya mengenal kata kliping sejak masih SD. Waktu itu guru kami memberi tugas membuat kliping tengang Perserikatan Bangsa-Bangsa. Di jaman itu, yang dimaksud dengan kliping adalah kumpulan guntingan berita-berita dari surat kabar dan majalah, disusun ulang dalam lembaran kertas berukuran A4, lalu dijilid.
Ada seorang teman saya berkomentar bahwa membuat kliping di jaman kekinian sudah tidak ada seninya lagi. Dia melihat cara anaknya menari bahan kliping dengan cara googling, print, tempel. Menurut dia, tidak ada lagi seni membongkar-bongkar tumpukan koran dan majalah bekas lagi seperti dulu. Memang ada pro kontranya. Segi positifnya, Google memberikan data jauh lebih lengkap dibandingkan dengan jaman tanpa internet dulu. Di sisi lain, kemajuan teknologi masa kini pun udah sedikit demi sedikit menggeser pola baca masyarakat dari koran dan majalah cetak ke media online.
Kini di jaman internet, sebaiknya para guru di sekolah mulai ikuti kemajuan jaman. Ada cara membuat klipping yang lebih canggih. Sekarang bukan waktunya gunting tempel kertas lagi. Ada media lain yang lebih efektif untuk digunakan. Apa saja? Saya pribadi mempergunakan blog dan Facebook.
Kliping di Blog
Salah satu cara kliping di blog adalah copy paste. Tapi kalau kita melakukan ini, jangan lupa cantumkan sumbernya. Kalau saya pribadi biasanya nggak cuma ngasih link sumber, tapi juga melengkapinya dengan screenshoot dari sumbernya. Jika sumbernya berasal dari timeline Facebook, sedapat mungkin saya “embedded”-kan ke postingan blog.
Kliping di Facebook
Facebook ternyata banyak menolong saya untuk menyimpan album foto. Kumpulan foto kenangan yang disimpan di album foto facebook ternyata jauh lebih gampang dibuka ulang ketimbang di buku album beneran. Selama kita terhubung ke internet, kita bisa mudah membukanya lewat laptop atau bahkan HP. Itu sebabnya saya pribadi sering membuat album foto di facebook.
Hubungkan Blog dan Facebook.
Kenapa sebaiknya kita hubungkan postingan di facebook dengan postingan blog? Karena membuat lebih terorganisir dan lebih mudah dicari pada saat kita butuh. Jika hanya di timeline facebook, makin lama makin tenggelam tertimpa dengan postingan-postingan dan berbagai komentar yang lebih baru.