Ketika mulai masuk SMA, saat kelas 1 SMA, guru sejarah saya berkata, “Pendekatan pelajaran sejarah yang dipelajari anak SMA tentu agak berbeda dengan di Sekolah Dasar hingga SMP. Jika dulu dengan pendekatan dongeng, kini harus dengan pendekatan berpikir ilmiah.” Metoda beliau pun begitu, terlebih dahulu kami ditunjukkan bukti-bukti peninggalan sejarahnya, memikirkan hubungan dari satu bukti ke bukti lain yang tertulis di buku. Lalu disuruh mensistesis masalahnya hingga akhirnya menarik kesimpulan yang tetap bisa disusun menjadi cerita yang menarik.
Ketika secara kebetuan menyaksikan tayangan Ancient Aliens di History Channel, saya kok jadi teringat dengan metodologi pelajaran sejarah yang diajarkan guru sejarah di SMA dulu ya? Menarik sekali, tayangan Ancient Aliens tersebut mengajak pemirsa sama-sama berpikir dan menelaah berdasarkan data-data ilmiah yang ditemukan. Para peneliti yang terlibat di acara tersebut benar-benar menunjukkan sifat Open Mind dan Berpikir Out of The Box.
Ancient Aliens adalah sebuah acara televisi dokumenter yang pertama kali ditayangkan pada tahun 2009. Acara ini menggali teori dan spekulasi tentang kemungkinan interaksi antara peradaban kuno di Bumi dengan entitas asing dari luar angkasa.
Berikut beberapa poin penting mengenai Ancient Aliens:
- Konten Acara:
- Acara ini mengeksplorasi berbagai fenomena misterius dalam sejarah manusia, seperti bangunan megah, artefak kuno, gambar-gambar aneh, dan teks-teks purba.
- Para ahli dan peneliti membahas kemungkinan bahwa peradaban kuno mungkin memiliki kontak dengan makhluk luar angkasa atau teknologi canggih yang berasal dari luar Bumi.
- Teori Ancient Astronaut:
- Salah satu teori yang sering dibahas dalam acara ini adalah Ancient Astronaut Theory.
- Teori ini menyatakan bahwa peradaban kuno mungkin telah berinteraksi dengan entitas asing, yang mungkin datang dari planet lain atau dimensi lain.
- Beberapa orang percaya bahwa dewa-dewa, makhluk mitologis, atau tokoh-tokoh sejarah tertentu sebenarnya adalah alien atau pengunjung dari luar angkasa.
- Kritik dan Skeptisisme:
- Meskipun acara ini populer, banyak ilmuwan dan sejarawan skeptis terhadap teori-teori yang diusulkan.
- Mereka menekankan pentingnya bukti empiris dan metode ilmiah dalam memahami sejarah dan fenomena alam.
- Pengaruh Budaya Populer:
- Ancient Aliens telah mempengaruhi budaya populer, termasuk film, buku, dan meme internet.
- Beberapa orang menganggapnya sebagai hiburan, sementara yang lain melihatnya sebagai inspirasi untuk penelitian lebih lanjut.
Jadi, Ancient Aliens adalah acara yang mengajak kita untuk mempertimbangkan kemungkinan-kemungkinan di luar batasan pengetahuan kita tentang sejarah dan keberadaan manusia.
Hal lain yang membuat saya semakin antusias menyaksikan, bahkan menelaah hingga menganalisis tayangan Ancient Aliens, karena ada beberapa titik temu dengan kepingan-kepingan puzzle sejarah peradaban manusia yang saya temukan di Glosarium Novel Arkhytirema yang ditulis oleh Kang Dicky Zainal Arifin. Misal, pada pembahasan Hidden Pyramids, ada persamaan persepsi pada pembahasan mengenai Gunung Padang. Memang sih, tidak setiap orang menganggapi tayangan ini dengan positif, ada juga yang menganggap tayangan ini sebagai tayangan pembodohan yang tidak mendidik.
Meskipun demikian, saya berpendapat bahwa pelajaran Sejarah di sekolah-sekolah akan menjadi jauh lebih menarik jika materi ini dimasukkan ke dalam kurikulum dengan pendekatan yang lebih luas dan komprehensif. Mengapa kita tidak bosan melihat dan merasakan anak-anak sekolah saat ini hanya diberikan sejarah yang sesuai dengan kepentingan politik? Bayangkan jika anak-anak sekolah saat ini menikmati tayangan Ancient Aliens ini, jangan heran jika mereka akan bersikap jauh lebih kritis terhadap pelajaran lain, seperti Pendidikan Agama misalnya. Dengan memperluas wawasan mereka tentang sejarah, mereka akan dapat mengembangkan pemikiran kritis yang lebih baik dan mempertanyakan segala sesuatu yang mereka pelajari.
Saya pribadi juga memiliki pertanyaan yang timbul, seperti: Apakah ada hubungan antara para Ancient Aliens dengan Nabi Adam AS sebagai manusia pertama yang turun ke Planet Bumi? Benarkah ada kehidupan manusia lain di planet-planet di galaksi-galaksi lain? Ini adalah satu masalah yang para Ustadz harus pelajari secara mendalam, karena semakin sering ditanyakan oleh para santri yang berpikir kritis. Dalam menghadapi pertanyaan-pertanyaan ini, para Ustadz perlu memperdalam pemahaman mereka tentang hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan. Dengan mempelajari lebih lanjut tentang kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi, mereka dapat memberikan pandangan yang lebih komprehensif dan memfasilitasi diskusi yang lebih mendalam dengan para santri.
Saya senang sekali ketika membaca Tafsir Al Azhar Prof Dr Hamka, beliau mengamini kemungkinan adanya kehidupan di luar galaksi kita yg jumlahnya milyaran itu…
Tapi saya cukup prihatin ketika buku Ensiklopedi Mukjizat Al Quran dan Hadis, terbitan Sapta Sentosa, yang lebih modern, yang katanya disusun oleh para ahli tafsir Al Qur’an dan Hadis, kok justru memberi jawaban dangkal yg melemahkan semangat berpikir, dengan kalimat : “Itu cuma khayalan belaka! Itu cuma Science Fiction!” Terus terang, saya tidak sependapat dengan buku tersebut.
***
Apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka telah mendengar dengan seksama dan menggunakan AKAL mereka untuk mendapatkan petunjuk? Sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti perintah mimpi- mimpi kosong mereka. Mereka telah menjadi seperti binatang ternak yang tidak memiliki keinginan sama sekali selain makan, minum dan mengejar kesenangan duniawi. Mereka tidak berfikir apa-apa yang ada di balik itu semua. Bahkan posisi mereka lebih jelek dari binatang ternak. Sebab, binatang ternak tunduk mengikuti tuannya yang menggiring kepada kebaikan dan menjauhkannya dari yang mencelakakannya. Sementara mereka mencampakkan diri mereka kepada kehancuran.- Qs~25-Al-Furqan : 44
***
Last but not least, Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya, dan betapa terbatasnya kemampuan manusia dengan segala tafsir-tafsirnya. Kemampuan akal manusia memang terbatas, masalahnya, sampai sejauh mana batasnya? Batas kemampuan tiap manusia belum tentu sama bukan?