Di zaman dulu, banyak orang yang percaya dengan teori bahwa bumi itu berongga, di mana di bagian tengahnya ada sebuah lubang besar. Di dalam lubang itu terdapat daerah tersembunyi yang belum pernah dikunjungi oleh manusia. Tentu saja, cerita ini hanya legenda dan belum ada pembuktiannya. Namun, seperti halnya semua legenda, setiap kisah pasti ada dasarnya. Fakta menjadi cerita, cerita menjadi legenda, dan legenda menjadi mitos. Begitu pula dengan yang namanya Agartha.
Sebenarnya, hampir semua agama mempunyai teori tentang dunia bawah tanah ini, namun tentu saja hal ini sangat tergantung pada penafsiran masing-masing orang. Menurut legenda yang diceritakan, Agartha adalah tempat istimewa di mana para penghuninya sempurna dan memiliki ilmu pengetahuan yang sangat tinggi. Kota-kotanya sangat maju dengan kekayaan alam yang tak terhingga. Hal ini pernah dikatakan oleh filsuf Yunani bernama Plato. Ia mengatakan ada sebuah tempat di dalam bumi yang bisa dicapai melalui terowongan sempit rahasia yang menghubungkan keempat sudut mata angin bumi.
Penjelasan tentang Agartha sendiri sudah pernah dibahas oleh beberapa orang, terutama para penggemar pseudoscience. Seorang pelayar Norwegia bernama Biograin pernah menulis tentangnya dalam bukunya. Konon katanya, ia tinggal selama bertahun-tahun di sana. Sara Leonard, seorang matematikawan, berujar bahwa seharusnya bumi itu berongga dan ada makhluk serupa manusia yang hidup jauh di bawah sana. Namun, yang paling kontroversial adalah perjalanan seorang pilot pada tahun 1947.
biar kamu gak bingung, kamu pun punya pilihan: berhenti membaca artikel ini dan melupakan isi yang saya sampaikan, atau terus menonton untuk mengetahui sebenarnya di mana Agartha itu dan dari bagian bumi sebelah mana kita bisa menuju ke sana. Agartha adalah legenda kuno tentang suatu tempat dengan peradaban maju yang berada di tengah-tengah bumi. Banyak film Hollywood yang secara nyata mengangkatnya, seperti “Journey to the Center of the Earth,” “Iron Sky,” hingga “Artemis Fowl.” Ketiga film tersebut mempertontonkan kemajuan Agartha yang melebihi kota-kota yang ada di muka bumi.
Para ilmuwan pun banyak yang terobsesi dengan legenda ini. Mereka meyakini ada sebuah terowongan di muka bumi yang mengarah langsung ke lokasi kerajaan Agartha. Berikut akan kami tampilkan beberapa tempat yang ditengarai sebagai jalan masuk menuju Agartha.

Pertama, Taman Nasional Gua Mamut di Kentucky, Amerika. Taman Nasional Gua Mamut adalah taman nasional yang berada di kota Kentucky, meliputi sebagian dari sistem gua terpanjang yang dikenal di dunia dengan luas tidak kurang dari 640 km. Gua ini mampu mencatatkan dirinya sebagai gua paling luas di muka bumi. Namun, itu baru estimasi; ujung dari gua itu pun masih menjadi misteri. Ditemukan pertama kali pada tahun 1798 oleh Valentin Simon, Gua Mamut di Kentucky ibaratnya adalah labirin batu kapur yang tak berujung. Dari dulu, para peneliti telah masuk dan menjelajahi Gua Mamut yang diketahui terpanjang di dunia. Peneliti pun banyak menemukan keunikan di dalamnya, seperti spesies ikan buta di sungai bawah tanah hingga bunga yang mampu tumbuh dengan subur. Hanya saja, ujungnya yang belum ketahuan. Bahkan yang paling mengejutkan, pada 31 Januari 2020, seorang paleontolog bernama John Paul Hotnet berhasil menemukan sebuah fosil kepala hiu berusia 330 juta tahun. Hal ini membuka kemungkinan bahwa Taman Nasional Gua Mamut merupakan bekas lautan luas pada masa prasejarah. Karena keberadaannya yang masih penuh misteri, para penganut teori Agartha menempatkan gua ini pada urutan pertama sebagai jalan masuk menuju Agartha.
***

Kedua, Antarktika. Dingin dan beku, dua hal tersebut akan terbayang di benak kita saat mendengar kata kutub selatan. Namun demikian, baru-baru ini muncul dugaan keberadaan jalan tembus tersembunyi di bawah kutub selatan. Benua besar itu sendiri merupakan masa es yang amat luas dan sekarang ini hanya dihuni oleh beberapa ilmuwan dan burung. Teori ilmiah menyebutkan bahwa kutub selatan dulunya bukan kawasan es dan menjadi rumah bagi suatu peradaban purba. Teori yang dikenal dengan pergeseran kerak menduga bahwa pergerakan kerak bumi berarti sebagian besar kutub selatan bebas dari es pada 12.000 tahun yang lalu, sehingga manusia pun bisa menghuninya. Di tengahnya ada suatu jejak sejarah di sana yang kemudian mengarah ke benua tersebut. Ada dua kawah di sepanjang pantai Antarktika, keduanya masuk jauh ke bawah lapisan es, seolah-olah ada sesuatu yang baru saja ditemukan. Para ahli teori konspirasi menyatakan bahwa kawah itu adalah pintu masuk ke fasilitas rahasia milik pemerintah, sebuah negara, pangkalan alien, markas, atau kerajaan tersembunyi di muka bumi.
Dilaporkan bahwa para ilmuwan dari NASA dan Jerman Aerospace Center telah menemukan sebuah kawah yang terletak jauh di bawah es Antarktika. Kawah tersebut pertama kali ditemukan selama analisis citra satelit terhadap Antarktika pada 2006. Beberapa peneliti beranggapan bahwa itu adalah bagian dari pangkalan rahasia, sedangkan yang lain berpendapat bahwa kawah tersebut ditemukan selama operasi Angkatan Laut Amerika Serikat untuk menemukan masuk ke bumi.
***

Ketiga, Piramida Agung Giza. Piramida Agung Giza adalah piramida tertua dan terbesar dari tiga piramida yang ada di nekropolis Giza, Mesir, serta merupakan satu-satunya bangunan yang masih menjadi bagian dari tujuh keajaiban dunia. Dipercaya bahwa piramida ini dibangun sebagai makam untuk Firaun dinasti keempat Mesir bernama Khufu dan dibangun selama lebih dari 20 tahun, serta diperkirakan berlangsung sekitar tahun 2560 sebelum masehi. Namun, belakangan ini diyakini bahwa piramida ini adalah jalan tembus menuju Agartha, kerajaan tersembunyi di bawah bumi. Hal ini diperkuat dengan bukti bahwa bangsa Mesir kuno sudah menjalin hubungan dengan makhluk selain manusia. Hal yang serupa juga banyak dikemukakan oleh para ilmuwan, di mana bangunan ini dibangun dengan perhitungan matematis yang sangat rumit, yang belum ada dan belum mampu dilakukan.
Misteri piramida Giza lainnya adalah mengenai poros ketiga piramida yang terletak di Mesir ini, yang ternyata sejajar dengan kutub utara. Hal ini cukup membuat banyak orang terkejut, sebab membutuhkan perhitungan matematis algoritma yang terbilang rumit untuk membangun bangunan sejajar dengan suatu poros kutub utara. Hingga kini, hal ini masih menjadi misteri.