Pada tahun 1966, Dr. Chan Thomas, mantan insinyur di McDonald Douglas, menerbitkan sebuah buku berjudul The Adam and Eve Story. Isi buku tersebut dianggap sangat sensitif oleh intelijen Amerika, yaitu CIA, dan akhirnya buku ini ditarik dari peredaran. Buku itu kemudian kembali dirilis ke publik, yang sekarang bisa kalian akses di website resmi CIA, tetapi hanya 57 dari 284 halaman yang bisa dibaca. Buku ini berisikan teori kontroversial tentang akhir dunia melalui pergeseran kutub bumi yang sangat dahsyat. Jika ini hanya teori, mengapa CIA sampai menyita buku ini? Mengapa harus ada 227 halaman yang dihancurkan dan tidak diterbitkan? Apa yang CIA tidak mau kita tahu? Di sini, saya akan menjelaskan apa yang mereka tahu tentang bagaimana kiamat akan terjadi dan bahwa tanggal kiamat itu sudah sangat dekat.
Halo semuanya, saya Kang Ridwan, seorang pendogneng. Di sini, saya banyak bercerita tentang pengalaman hidup, cerita-cerita seru seperti lucid dreaming, dunia astral, konspirasi, cerita misteri, dan lainnya. Jika kalian suka konten-konten seperti ini, silakan subscribe agar kalian tidak ketinggalan tulisan-tulisan lainnya. Follow juga sosmed saya yang lainnya di Instagram atau TikTok dengan nama kangridwans. Kalian bisa membantu channel ini dengan sekadar komentar apapun di bawah dan like tulisan ini. Kalian juga bisa bergabung dengan membership di channel ini dengan cara klik tombol gabung atau join di sebelah tombol subscribe. Pastikan kalian sudah subscribe seperti nama-nama orang ini. Oke, ini orang-orang yang sudah bergabung dengan membership channel ini, jadi terima kasih banyak, guys, sudah mau bergabung dan membantu channel ini.
Karena belum ada yang mensponsori tulisan ini, saya memutuskan untuk mensponsori tulisan saya sendiri. Di sini, saya mau kasih tahu kalian bahwa saya adalah profesional voice over artist yang sudah mengisi banyak sekali iklan-iklan brand besar di Indonesia maupun internasional. Seperti yang bisa kalian lihat di tulisan berikut ini: Mandiri bergerak menuju masa depan, Ace es krim kualitas dunia pilihan Messi, Yamaha Grand Filano, The Next Level Of Your Life, Space Edition, dan Love Yourself. Jadi, bagi kalian yang mau pakai suara saya di proyek kalian, mau itu proyek kecil atau proyek besar, kalian bisa langsung menghubungi Instagram saya di josrafg.vo. Ini adalah Instagram khusus portofolio voice over saya, dan bagi kalian yang tertarik untuk belajar voice over privat juga bisa follow Instagram saya. Pengumuman kapan akan dibuka kelas akan diumumkan di sana. Jadi, jangan ragu untuk sekadar nanya-nanya tentang voice over di akun Instagram tersebut. Terima kasih, guys. Kita mulai saja tulisannya.
Menurut Thomas, pergeseran kutub merupakan peristiwa siklus yang secara berkala menghapus hampir seluruh kehidupan manusia dan mengembalikan peradaban kembali ke zaman batu. Dia berpendapat bahwa kita sekarang hidup di era manusia yang keenam. Apa maksudnya hidup di era manusia yang keenam? Maksudnya, manusia seperti kita ini sudah pernah terjadi lima kali sebelumnya. Namun, semua teknologi dan peradabannya itu hancur karena kehancuran benua yang sangat besar yang tiba-tiba terjadi. Teori ini juga sangat nyambung dengan kota-kota misteri hilang, seperti misalnya Atlantis atau misteri bagaimana piramida itu dibangun.
Teori Thomas ini juga selaras dengan teori Charles Hapgood, di mana Hapgood menerbitkan teori kerak bumi yang bergeser. Orang ini bilang bahwa kerak bumi itu perlahan-lahan selalu bergeser, dan pergerakannya itu cukup besar hingga akhirnya bertabrakan antar benua selama jutaan tahun. Awalnya, teori Hapgood ini dianggap sebagai pseudo-sains pada zamannya, tetapi akhirnya mulai mendapatkan dukungan dari orang-orang terkenal seperti Albert Einstein. Sehingga, teori ini sekarang menjadi terkenal dan menjadi salah satu teori bagaimana bumi terbentuk.
Jika kalian pernah mendengar teori sejarah bahwa dulu benua itu hanya ada satu, lalu jutaan tahun kemudian terpecah hingga akhirnya menjadi dua, dan kemudian pecah lagi menjadi banyak seperti sekarang (ada benua Asia, Afrika, Amerika, dan Eropa), itu teorinya dari orang-orang ini. Perlu kalian ketahui bahwa yang namanya teori itu belum tentu benar, tetapi juga belum tentu salah. Teori ini diambil berdasarkan pengamatan dari banyak hal, entah itu dari sisi arkeologi, sejarah, dan lainnya.
Setelah akhirnya bekerja sama dengan Albert Einstein, Charles Hapgood mengeluarkan sebuah buku bernama The Path of the Pole. Di buku ini, Hapgood menjelaskan bahwa kutub bumi ini selalu bergerak. Meskipun ini dianggap sebagai pseudo-sains, ternyata teori yang disebutkan di dalam buku ini ada benarnya. Hapgood menyatakan bahwa kutub itu bergeser antara 15 hingga 40 derajat sekitar 9.600 tahun sebelum masehi, atau gampangnya sekitar 11.600 tahun yang lalu. Jika kalian belum menonton cerita saya tentang misteri Antarktika, kalian bisa cek tulisan saya yang lainnya. Ini ada hubungannya juga dengan cerita yang akan saya bawa di tulisan kali ini.
Teori Hapgood ini juga didukung oleh salah satu peta yang dibuat oleh seorang bernama Piri Reis, di mana peta ini dibuat pada tahun 1500-an. Peta ini cukup unik dan membuat bingung para ilmuwan selama ratusan tahun. Di peta Piri Reis ini terlihat benua Antarktika, tetapi anehnya di Antarktika tidak terlihat ada es sama sekali, bahkan terlihat banyak hewan dan tumbuhan di sana. Dan tidak hanya itu, Antarktika baru ditemukan pada tahun 1800-an, tahun setelah Piri Reis menggambar. Jadi, bagaimana Piri Reis bisa menggambar ini pada tahun 1500-an? Manusia pada waktu itu baru dianggap sanggup menjelajah dunia dengan kapal ke tempat yang sangat ekstrem seperti Antarktika untuk bisa membuat sebuah peta. Jika memang seperti itu, dari mana Piri Reis bisa menggambar Antarktika dan mengapa tidak ada es di petanya?
Di sini, teori Antarktika menjadi menarik. Jika memang benar seperti yang Hapgood bilang bahwa kutub itu bergeser sekitar 15 hingga 40 derajat, maka Antarktika benar-benar berada di lokasi yang hangat dan tidak ada es sama sekali. Jika demikian, siapa yang menggambar peta tua dengan akurat 11.600 tahun yang lalu? Satu-satunya jawaban yang paling masuk akal adalah ada orang di 11.600 tahun yang lalu yang menggambar peta benua Antarktika dengan sangat akurat. Namun, kembali lagi, ini tidak mungkin karena tidak sejalan dengan sejarah perkembangan teknologi manusia.
Kita sekarang tahu bahwa kutub itu memang bergeser dan benua-benua juga terus bergerak dalam jangka waktu yang sangat panjang. Namun, jika kita kembali ke buku Adam dan Eve yang ditulis oleh Dr. Chan Thomas pada tahun 1966, dia menyebutkan bahwa pergerakan benua dan pergeseran kutub ini tidak terjadi selama jutaan tahun, tetapi terjadi dalam kurun waktu kurang dari satu hari. Dalam bukunya ini, dijelaskan dengan detail bagaimana bumi ini akan kiamat akibat hal itu, dan penjelasannya sangat mengerikan, lebih mengerikan dari apapun yang pernah kalian bayangkan. Saya akan coba rangkum dengan bahasa saya apa yang akan terjadi ketika kutub kita bergeser secara tiba-tiba seperti yang dibilang oleh Dr. Thomas.
Bumi kita ini berotasi dengan kecepatan 1.600 km/jam. Bumi berputar, begitu juga dengan isinya, dengan kecepatan ini. Jadi, laut, gunung, atmosfer, kalian, dan saya yang sedang duduk membaca tulisan ini sebenarnya tidak diam; kita sedang berputar mengikuti rotasi bumi yang kecepatannya itu 1.600 km/jam. Namun, kita semua tidak merasakan hal ini karena hukum Newton pertama. Seharusnya kalian yang mengerti fisika dasar mengerti tentang hal ini. Dengan kecepatan yang sangat tinggi ini, tiba-tiba kerak bumi bergeser tidak mengikuti arah rotasi buminya, tetapi malah bergerak ke arah yang berbeda. Saat ini terjadi, kiamat sudah pasti terjadi. Semua pinggiran pantai di dunia ini akan mengalami tsunami hebat, gunung meletus di mana-mana, badai angin kencang akan menghempas semua gedung tinggi. Monas di Jakarta akan patah secara mendadak, dan puingnya akan terbang ke kota yang berbeda sekencang peluru. Bahkan butiran batu kecil yang terbang dengan kecepatan itu bisa membunuh siapa pun. Kita semua akan terhempas ke udara dengan kecepatan yang sangat tinggi, dan dalam beberapa menit, jika kita selamat, kita akan terbang dan mendarat di kota yang berbeda atau bahkan di negara yang berbeda. Semua kota yang ada di dunia ini akan hancur, semua gedung yang berdiri akan patah ke satu sisi dan hancur tak bersisa. Orang yang tinggal di gunung es juga tidak akan berkutik karena tsunami akan sampai ke sana. Bahkan orang yang berharap untuk bisa tetap hidup akan terkubur hidup-hidup dan dijepit oleh batu-batuan karena gempa yang tidak berhenti.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Coba bayangkan kalian naik kereta cepat dengan kecepatan 100 km/jam, lalu bayangkan kereta itu tiba-tiba berhenti dari 100 km/jam menjadi nol dalam waktu 1 detik. Semua orang yang ada di dalam kereta ini pasti akan terhempas ke depan dengan kecepatan 100 km/jam. Semua orang akan berhamburan ke depan dan tidak berbentuk lagi. Sekarang, bayangkan gedung, laut, dan gunung yang bergerak dengan kecepatan 1.600 km/jam tiba-tiba berhenti atau bahkan berubah arah. Kiamat pasti terjadi. Ini akan terus terjadi selama beberapa hari sampai akhirnya sekitar hari keenam, laut mulai tenang dan tsunami mulai berhenti. Namun, di saat yang bersamaan, bumi akan berhenti berotasi selama beberapa waktu. Ini berarti satu sisi bumi akan terkena sinar matahari secara terus-menerus, dan satu sisi lagi akan gelap dan sangat dingin. Dalam waktu hanya beberapa jam, elektromagnetik bumi kita yang tidak lagi di utara dan selatan membuat bumi kita tidak lagi dilindungi dari radiasi matahari. Semua daerah yang terkena paparan sinar matahari akan merasakan panas yang luar biasa, dan kulit akan melepuh seketika. Semua barang elektronik akan mati sementara. Di sisi sebaliknya, semua akan beku layaknya musim dingin di Antarktika. Negara-negara tropis yang berada di sisi ini akan pertama kali melihat es di penjuru negeri. Indonesia akan beku, gunung-gunung akan meletus, bahkan seperti Danau Toba akan ikut meletus. Ini akan mengeluarkan lahar panas dan asap tebal dengan suhu yang sangat tinggi. Asap panas dan lelehan lava akan terbang ke segala arah dengan kecepatan tinggi, siap untuk membakar apapun yang disentuh. Negara-negara yang tadinya panas seperti India akan berakhir di kutub dan lambat laun akan tertutup lapisan es yang tebal beberapa ribuan meter. Sementara benua Antarktika akan menjadi benua tropis dengan tumbuhan dan hewan yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Semua negara, kota, sejarah manusia, dan teknologi akan hilang dalam waktu satu hari, dan segelintir orang yang selamat akan memulai peradaban baru.
Lucunya, kita sudah pernah mendengar cerita ini berkali-kali, tetapi banyak orang yang mengira bahwa cerita ini hanya cerita sejarah yang tidak jelas atau dongeng belaka. Ini sudah pernah terjadi dan tertulis di berbagai cerita rakyat atau bahkan kitab suci. Sebelum saya lanjut, saya mau mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang sudah stay nonton sampai di sini. Saya hanya mau ingatkan untuk subscribe channel ini bagi kalian yang belum, dan bagi kalian yang sudah subscribe, bisa bergabung dengan membership di channel ini di level VIP. Kalian bisa nonton tulisan yang belum tayang lebih dulu. Jangan lupa juga untuk like tulisan ini karena itu akan sangat membantu channel kecil ini untuk berkembang. Di akhir tulisan ini, saya juga akan memberikan hadiah kepada kalian yang beruntung, jadi silakan ditonton sampai habis.
Berbagai negara dan budaya punya cerita tentang kiamat yang berhubungan dengan banjir yang luar biasa. Seperti yang kita tahu, orang Indonesia pasti banyak yang tahu tentang cerita banjir yang menenggelamkan satu bumi, yaitu cerita Nabi Nuh. Di luar negeri, seperti di Hawai, ada cerita banjir yang disebut banjir Nuu. Di suku Maya juga ada cerita banjir yang bernama banjir Hurakan. Sementara di orang Samaria, ada cerita tentang banjir Gilgamesh, dan masih banyak lagi di penjuru negeri lainnya. Jika cerita atau mitos tentang banjir yang menyelimuti satu dunia hanya satu cerita, mungkin bisa dibilang sebagai mitos. Jika dua, mungkin kebetulan. Jika ada empat sampai lima, mungkin mulai terdengar aneh. Namun, jika sampai puluhan, ini mungkin bukan cerita dongeng atau mitos, tetapi bisa saja benar-benar sejarah. Sebenarnya, para ilmuwan juga banyak yang setuju dengan sejarah bahwa bumi pernah tenggelam beberapa kali dan mengalami kiamat. Namun, yang menjadi kontroversial dari buku The Adam and Eve Story adalah bagaimana Dr. Chan menyebutkan bahwa sebelum adanya banjir kiamat ini, sudah ada peradaban manusia yang canggih. Sementara peradaban paling tua yang ditemukan para arkeolog adalah peradaban Mesopotamia 6.500 tahun yang lalu.
Lucunya lagi, Dr. Chan Thomas menyebutkan di bukunya bahwa banjir terakhir itu bukan 11.600 tahun yang lalu, tetapi 6.500 tahun yang lalu. 11.600 tahun yang lalu adalah banjir kedua yang terakhir. Mungkin ini terdengar klise, tetapi kebetulan di tahun 2016, para arkeolog akhirnya menemukan petunjuk-petunjuk tentang mitos banjir Gunyu di Cina, sebuah banjir raksasa yang terjadi di area Mediterania sehingga Laut Hitam baru terbentuk. Dari lapisan sedimen yang mereka temukan di sini, ini dipercaya terjadi sekitar 6.500 tahun yang lalu, sama seperti cerita Dr. Chan Thomas di buku The Adam and Eve Story yang terbit pada tahun 1966, 50 tahun yang lalu. Temuan Laut Hitam ini dan peradaban canggih sebelum banjir ini menjadi perbincangan hangat dan teori yang dibenci oleh arkeolog mainstream.
Jika kita melihat Patung Sphinx di Mesir, yang dipercaya dibangun sekitar 2.500 tahun yang lalu, kita bisa melihat bahwa di bagian bawah patung ini terdapat bekas-bekas erosi. Erosi seperti ini jelas bukan erosi angin, tetapi ini erosi air, hanya tekanan air yang sangat besar dan terus-menerus yang mampu membuat erosi pada batuan hingga membentuk pola seperti ini. Namun, jika ini erosi air dan benar berasal dari banjir, berarti Patung Sphinx itu dibangun bukan 2.500 tahun yang lalu, tetapi 6.500 tahun yang lalu, tepat sebelum banjir hebat terjadi. Ini membuat teori bahwa Patung Sphinx bukan dibangun oleh rakyat Mesir, tetapi ditemukan oleh rakyat Mesir menjadi masuk akal. Jika kalian lihat proporsi wajah dan badan Sphinx, itu juga sebenarnya agak tidak masuk akal. Kepalanya itu kecil dibandingkan dengan tubuhnya, seolah-olah Patung Sphinx ini adalah patung yang ditemukan, lalu kepalanya itu diubah atau dipahat ulang oleh rakyat Mesir. Namun, ini cerita yang lumayan panjang. Jika kalian mau tahu cerita tentang Mesir, kalian bisa komen di bawah, nanti saya akan buatkan tulisan tentang itu.
Selain Mesir, ada cerita banjir lain yang sangat terkenal, yaitu banjir yang sangat besar yang menenggelamkan benua dan menghilangkan peradaban manusia yang canggih pada zamannya. Perkenalkan, peradaban Atlantis. Di dalam buku The Adam and Eve Story, Dr. Chan Thomas menceritakan sedikit tentang Atlantis, sebuah peradaban manusia yang diceritakan oleh Plato yang dipercaya sudah canggih tetapi hancur karena kiamat. Berhubung Atlantis belum pernah ditemukan hingga sekarang, Atlantis ini hanya akan tetap menjadi mitos dan cerita rakyat saja. Namun, tentu saja cerita Atlantis sudah sangat terkenal, dan banyak orang yang mencoba mencari reruntuhan kota ini. Banyak sekali teori menyatakan di mana Atlantis itu berdiam, dan salah satu yang paling terkenal adalah di bagian barat laut Afrika, sebuah tempat yang bernama The Eye of Sahara. Bentuknya ini lingkaran, dan ukurannya sangat mirip dengan penjelasan kota Atlantis itu sendiri. Plato menjelaskan bahwa kota Atlantis itu terbentuk dari beberapa daratan berbentuk cincin dan tempatnya dikelilingi oleh banyak air. Namun, jika kalian lihat di peta, tempat itu ada di tengah-tengah gurun. Dari mana airnya?
Jika Atlantis berdiri di tengah-tengah air, mengapa sekarang berada di tengah-tengah gurun? Lucunya, jika kita melihat daerah sekitar Eye of Sahara, banyak sekali tanah semi padat yang berbentuk seperti ombak. Bentuk ini hanya terjadi secara natural jika tempat itu pernah tertutupi air yang sangat banyak dan besar. Ada cerita lain mengenai benua yang hilang bernama The Land of Mu, yang posisinya persis di tengah-tengah Samudra Pasifik, sebuah benua panjang dari Pulau Jepang hingga ke Easter Island. Bagi yang tidak tahu, Easter Island adalah sebuah pulau kecil yang sekarang ada di tengah-tengah Samudra Pasifik. Ini adalah sebuah benua yang diceritakan oleh Augustus Le Plongeon dan di-update oleh James Churchward berdasarkan tulisan-tulisan kuno yang ditemukan dari suku Maya dan India, dua suku yang letaknya berseberangan di bumi. Somehow, mereka bisa punya cerita yang sama tentang satu benua pada zamannya. James Bramwell dan William Scott Elliot, di sekitar tahun 1910 hingga 1930-an, berpendapat bahwa benua Mu menghilang karena bencana alam yang sangat luar biasa. Mereka berdua berpendapat bahwa banjir kiamat itu terjadi 11.500 tahun yang lalu, tahun yang sama seperti yang disebutkan oleh Dr. Chan Thomas.
Monumen yang tenggelam seperti Yonaguni di daerah Jepang ini dipercaya adalah monumen dari peradaban yang hilang dari sisi barat benua Mu. Sementara di sisi timur ada Easter Island, sebuah pulau yang masih menjadi tanda tanya besar oleh para ilmuwan modern. Kalian pasti pernah mendengar tentang Pulau Easter Island yang ada patung-patungnya yang sekarang jadi emoji yang sering kalian pakai. Di sana ada lebih dari 1.000 patung Moai dengan berat ratusan ton. Jika kalian lihat lokasi pulaunya, ini sangat aneh. Pulau kecil seperti ini dipercaya dipenuhi oleh 12.000 orang. Dari mana orang-orang ini berasal dan dari mana batu-batu ini diambil? Mungkin kalian juga tahu bahwa patung-patung kepala Moai ini ternyata ada badannya. Jadi, antara orang-orang itu menggali lubang, lalu memasukkan batunya ke sana, lalu dikubur kembali, atau semua patung ini awalnya ada di atas tanah dan kemudian terjadi gempa hebat sehingga mengubur batu-batu yang beratnya ratusan ton ini ke bawah tanah. Salah satu penjelasan yang paling masuk akal adalah 12.000 orang ini dan batu-batuan ini datang dari daratan yang sama, yaitu The Land of Mu. Mereka hanya berjalan ke Easter Island karena tempat itu dulu tidak ada lautnya.
Kita semua sudah membahas bagaimana bumi mengalami banjir besar dan menyebabkan kiamat bagi peradaban manusia. Jika itu memang terjadi, kapan perubahan kutub berikutnya akan terjadi? Kapan kiamatnya akan terjadi? Dr. Chan Thomas di bukunya bilang, “Sebentar lagi.” Di tahun 1993, Dr. Chan Thomas bilang bahwa kiamatnya akan terjadi 7 tahun lagi, atau tepatnya di sekitar tahun 2000. Nostradamus juga mengatakan hal yang sama, tetapi itu sudah 24 tahun yang lalu. Ini berarti antara prediksinya meleset karena memang teorinya salah atau meleset karena kita terlambat sampai sekarang. Teori Dr. Chan Thomas ini masih diperdebatkan. Meskipun benar bahwa kutub itu selalu bergeser pelan-pelan dan banjir hebat itu memang pernah terjadi, di luar internet sana, banyak yang mengatakan bahwa The Adam and Eve Story ini hanya karangan belaka dan pseudo-sains yang mengambil cerita-cerita konspirasi menarik dan ditaruh di satu buku. Rumor ini juga diperkuat karena Dr. Chan Thomas bukan orang yang normal secara sosial; orangnya ini lumayan nyentrik dengan opini-opininya. Dia juga ada membahas tentang kemampuan supranatural dan menulis buku tentang malaikat dan UFO. Jadi, kalian bisa bayangkan betapa nyentriknya orang ini dan mungkin dianggap halu oleh banyak orang.
Namun, mari kita anggap teori dia benar dan kita akan mengganti kutub suatu saat nanti. Hal buruk yang terjadi pada kita itu malah terjadi sebelum semua itu terjadi, sebelum banjirnya terjadi. Di tahun di mana dia menulis buku ini, yaitu tahun 1966, kita belum punya satelit yang bisa mendeteksi pergerakan kutub. Sekarang kita bisa melihat pergerakan kutub setiap 6 bulan sekali, dan poros kutub itu diketahui bergerak sekitar 64 km per tahun. Ini tidak pernah terjadi sepanjang sejarah manusia yang kita tahu. Poros kutub kita ini tidak pernah bergerak secepat ini. Apa artinya? Ilmuwan mengatakan bahwa bumi memang akan merubah kutub magnet dari selatan ke utara dan utara ke selatan. Ini sudah terjadi ratusan kali sebenarnya dalam sejarah bumi. Pergeseran kedua kutub magnet bumi ini terjadi sekitar 300 ribu tahun sekali. Lucunya, perubahan kutub magnet yang terakhir itu terjadi 700.000 tahun yang lalu. Artinya, kita sangat terlambat. Yang jadi khawatir adalah kita punya bukti bahwa poros magnet kutub terus bergeser dengan kecepatan yang lebih cepat setiap dekadenya. Ini juga membuktikan bahwa kutub magnet kita semakin lama semakin melemah. Ini juga membuktikan bahwa kita berada di masa era mulainya pergeseran itu terjadi.
Apa yang akan terjadi ketika magnet kutub utara itu bergerak ke selatan dan selatan ke utara? Yang terjadi adalah radiasi matahari akan tertembus ke bumi, mengakibatkan kanker kulit kepada siapapun yang terpapar secara langsung dalam jangka waktu yang lama. Semua perangkat elektronik akan tidak berfungsi, dan bahkan diteorikan ini akan mengganggu sistem saraf kerja otak kita dan membuat kita tidak bisa tidur. Dengan adanya bukti percepatan pergeseran kutub magnet dari tahun ke tahun, ini menunjukkan bahwa kutub magnet kita semakin melemah. Perpindahan magnet kutub bisa saja terjadi lebih cepat dari dugaan kita.
Terima kasih banyak, guys, yang sudah menyimak tulisan ini.