Pada bulan Desember 1990, di sebuah desa terpencil di daerah Antartika, ada dua ilmuwan Rusia yang melakukan sebuah eksperimen. Eksperimen ini mereka lakukan awalnya hanya untuk mencari tahu seberapa jauh kemampuan persepsi manusia dan bahkan untuk meningkatkan persepsi manusia menjadi manusia super. Alat eksperimen yang mereka pakai ini sebenarnya sangat sederhana, yang bahkan kalian sendiri bisa coba di rumah.
Selama eksperimen itu dijalankan, banyak sekali keanehan yang muncul di sekitar laboratorium. Contohnya, ada chakram atau pesawat UFO yang berterbangan di sekitar area laboratorium, dan ada juga bola-bola energi yang muncul dan hilang begitu saja. Mungkin dalam bahasa Indonesia sekarang, kita bisa menyebutnya banaspati. Selain itu, eksperimen ini sebenarnya membuktikan satu teori yang pertama kali diajukan di tahun 1950-an, yaitu konsep waktu yang kita tahu sekarang itu sebenarnya tidak ada.
Eksperimen yang dilakukan oleh kedua ilmuwan ini berhasil meningkatkan kemampuan psikis manusia, yang membuat mereka berhasil melakukan time travel.
Halo semuanya, saya Josultom. Selamat datang lagi di channel pribadi saya. Kalian bisa follow sosmed saya yang lainnya di Instagram atau TikTok dengan nama Jos Rafg. Selamat datang di segmen Stigma alias Skeptik, sebuah segmen yang saya buat khusus untuk membahas hal-hal yang lebih menghibur dan cocok untuk hiburan kalian. Sumber utama video ini saya ambil dari channel yang bernama Wi Files, dan yang akan kalian dengar adalah cerita umum yang belum banyak diceritakan oleh banyak orang. Jika kalian mau nonton video seru lainnya, saya sangat merekomendasikan untuk menonton channel Wi Files karena channel ini sangat menarik. Saya buat versi Indonesianya karena kita semua tahu tidak semua orang Indonesia bisa mengerti bahasa Inggris, dan agar semua orang di sini bisa menikmati ceritanya dan mendapatkan hiburannya. Saya sangat merekomendasikan untuk kalian yang mengerti bahasa Inggris untuk segera subscribe channel dia. Oke, nama channelnya adalah WFS, kalian bisa cek di deskripsi di bawah. Kita mulai saja.
Pada tahun 1990, ada dua ilmuwan asal Rusia, satu bernama Drev dan yang kedua adalah Alexander Trimov. Mereka melakukan eksperimen dengan membuat sebuah alat yang bisa menjaga subjeknya dari interferensi elektromagnetik, sehingga memperkuat energi biologis yang mereka miliki. Tujuan mereka melakukan eksperimen ini adalah untuk meningkatkan persepsi manusia biasa menjadi manusia super. Namun, ternyata yang mereka temukan adalah sesuatu yang lebih dari itu. Alat eksperimen yang mereka buat ini dinamakan cermin Kozirev.
Cermin ini sebenarnya berdasarkan teori yang ditemukan oleh ahli astrofisika Rusia, Nikolay Alexandrovich Kozirev, yang telah meninggal mendadak pada tahun 1983. Menurutnya, konsep waktu bukanlah dimensi yang pasif, tetapi memiliki energi dan strukturnya tersendiri. Dengan adanya pengertian konsep waktu tersebut oleh Kozirev, waktu dianggap bisa bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda, bisa cepat ataupun lambat. Bahkan, waktu juga bisa digerakkan, mau maju ataupun mundur.
Jika merujuk pada pengertian Kozirev, time travel sebenarnya bisa dilakukan hanya dengan menggunakan cermin, tetapi harus menggunakan jenis cermin yang fleksibel atau yang bisa ditekuk-tekuk. Karena anggapannya, jika cermin yang fleksibel bisa menekuk bayangan apapun, maka cermin itu juga bisa menekuk waktu. Untuk membuktikan apakah ini benar atau tidak, eksperimen ini dilakukan dengan beberapa subjek atau orang yang bisa dijadikan bahan percobaan.
Salah satu subjek, seorang pria, disuruh masuk ke dalam satu ruangan cermin yang sudah dibuat berdasarkan teori Kozirev. Sebelum masuk, orang ini disuruh oleh kedua ilmuwan untuk menghafal beberapa simbol-simbol kuno yang nantinya akan diingat kembali atau dia akan mencoba membayangkannya di dalam ruangan cermin itu. Saat masuk, orang ini merasa biasa-biasa saja, tetapi semakin lama dia berada di dalam ruangan ini, dia merasa semakin takut. Rasa takut yang tadinya bersifat psikologis lama-kelamaan berubah menjadi biologis. Dia merasa kepalanya semakin pusing dan bahkan mual selama berada di dalam. Namun, kedua ilmuwan Rusia tersebut memaksa para subjek untuk terus berada di dalam dan melawan rasa pusing atau rasa takutnya itu. Mereka meyakinkan bahwa mereka akan baik-baik saja di dalam cermin itu.
Untungnya, orang ini berhasil melawan rasa takutnya. Yang tadinya dia pusing, lama-kelamaan dia merasa tenang dan bisa sembuh dari pusingnya itu. Bahkan, katanya, dia merasa seperti melayang atau ngerasa badannya jadi enteng. Setelah itu, dia melihat bahwa dia berada di satu ruangan atau tempat yang berbeda, di mana ruangan itu memiliki suasana yang santai, kalem, dan cerah. Semakin lama dia berada di ruangan itu, semakin jelas. Tiba-tiba, ada seorang anak laki-laki di depannya. Anak laki-laki itu berhenti di depan dia, dan orang ini merasa sangat familiar dengan wajah anak ini, dengan baju yang dipakai, dan dengan suasana di lingkungan anak itu.
Kemudian, anak laki-laki itu menatapnya dan membuatnya merinding. Tiba-tiba, anak laki-laki yang dia lihat itu adalah dirinya sendiri 30 tahun yang lalu, ketika dia masih berumur 5 tahun. Penglihatan yang dimilikinya ini semakin lama semakin jelas, karena dia sadar bahwa penglihatan yang dimilikinya adalah lingkungan di sekitar rumahnya ketika dia masih kecil. Selama dia melihat penglihatan masa kecilnya itu, dia bisa mendengar suara-suara bising, seperti suara lalu lintas dan suara-suara yang ada di sekitar lokasi tersebut. Dia juga melihat wajah-wajah anak kecil lainnya yang cukup familiar, yang sedang bermain dengan dirinya ketika masih kecil. Namun, ketika dia melihat semua suasana ini, anak kecil, yang merupakan dirinya sendiri, mendekat kepadanya dan berkata, “Kamu siapa?”
Seketika kalimat itu dilontarkan oleh anak kecil itu, tiba-tiba sang subjek kembali lagi ke dalam ruangan eksperimen. Dia masuk ke dalam ruangan cermin yang ia masuki sebelumnya, dan semua penglihatannya hilang.
Teori-teori Kozirev ini masih sering dijadikan bahan diskusi hingga diperdebatkan hingga zaman sekarang, di tahun 2024. Menurut Kozirev, landasan teori yang dia pakai adalah torsion fields atau medan torsi, yang menjelaskan bahwa ruang dan waktu tidak hanya bisa melengkung seperti biasa karena gravitasi, tetapi juga bisa memutar atau torsi. Teori ini juga merupakan perluasan dari teori relativitas oleh Albert Einstein pada tahun 1915, yang menjelaskan bahwa gravitasi adalah hasil dari kelengkungan ruang waktu yang disebabkan oleh massa dan energi.
Kedua teori tersebut sebenarnya bisa dibilang sangat rumit, dan time travel pasti menjadi satu topik yang banyak orang tidak percaya. Karena pada dasarnya, sangat rumit dan tampaknya mustahil untuk dilakukan, atau sebenarnya hanya kapasitas manusia saja yang belum sampai untuk membahas hal seperti ini. Kita belum bisa menerima bahwa time travel itu ada dan bisa dilakukan. Bahkan, Kozirev sempat mengeluarkan teori yang bikin heboh, di mana dia bilang bahwa cermin bisa menekuk segalanya, bisa menekuk bayangan apapun, dan bisa menekuk waktu.
Dengan adanya sifat dan kegunaan dari cermin cekung, Kozirev menciptakan sebuah alat yang menggunakan sifat cermin cekung ini untuk memfokuskan sebuah energi. Alat itu hanya menggunakan lembaran logam tipis yang dibentuk menjadi semacam spiral, tetapi spiral yang dibentuk ini juga tidak boleh sembarangan, karena harus menggunakan desain spiral geometri dengan angka-angka Fibonacci, layaknya bentuk atau spiral pada umumnya.
Saat melakukan eksperimen ini, Kozirev tidak langsung bisa menemukan bahan logam yang cocok untuk membuat cermin cekung ini. Dari sekian banyak percobaan yang dia lakukan, akhirnya bahan logam yang responsif terhadap energi dan waktu adalah aluminium. Dia berhasil membuat prototipe dari aluminium itu dan bisa melakukan time travel di tingkat waktu yang kecil atau mikroskopik saja. Ceritanya, prototipe dia pada saat itu baru bisa time travel 10 detik ke masa depan.
Sayangnya, pemerintahan Uni Soviet, atau sekarang dikenal sebagai Rusia, merahasiakan eksperimennya dan hasilnya dari publik. Setelah berhasil melakukan eksperimen kecil, akhirnya Kozirev merencanakan eksperimen lanjutan dengan ukuran alat yang lebih besar. Namun, eksperimen Kozirev ini diawasi ketat oleh pemerintah Soviet, bahkan CIA juga sudah tahu tentang eksperimen ini. Sayangnya, saat Kozirev ingin melakukan eksperimen, dia kehilangan nyawanya secara misterius pada 27 Februari 1983. Apakah dia dibunuh oleh Uni Soviet atau oleh CIA, kita tidak tahu. Namun, yang pasti, kematiannya ini sangat mendadak dan misterius.
Dengan ketiadaan Kozirev untuk melanjutkan eksperimennya, banyak ilmuwan lain yang mencoba eksperimen yang sama, tetapi oleh pihak-pihak yang berbeda. Salah satu eksperimen yang dapat dikatakan berhasil adalah eksperimen yang dilakukan oleh dua dokter, Dr. Flil Kaznachev dan Dr. Alexander Trofimov. Eksperimen mereka ini dilakukan di bawah naungan Institute of Experimental Medicine of Academy of Science. Jadi, ini benar-benar ada eksperimennya.
Eksperimen ini dilanjutkan lagi oleh dua ilmuwan tadi di sebuah fasilitas di kota bernama Kota Dixon. Tentunya, alat yang digunakan adalah ruangan cermin khas Kozirev yang terbuat dari lembaran aluminium yang dibentuk spiral berdasarkan angka-angka Fibonacci. Saat fasilitas dan alat itu sudah lengkap dan dibuat, banyak hal aneh terjadi di lingkungan Kota Dixon. Bahkan, semua hal yang terjadi selama eksperimen itu juga tercatat di buku yang berjudul Cosmic Consciousness of Humanity. Kalian bisa cek buku ini di internet.
Orang-orang yang bekerja di laboratorium atau bekerja di dekat fasilitas itu melihat banyak benda-benda aneh, seperti benda bulat berwarna merah yang melayang di atas fasilitas di sana. Benda aneh itu tidak hanya dilihat oleh karyawannya saja, tetapi juga oleh penduduk setempat di Kota Dixon. Banyak fenomena aneh yang terjadi di langit semenjak mereka melakukan eksperimen cermin spiral ini.
Dalam eksperimen yang dilakukan di Kota Dixon, kedua ilmuwan memanggil beberapa orang untuk dijadikan subjek penelitian lagi. Semua subjek itu bilang bahwa mereka merasa ketakutan saat berada di dekat cermin Kozirev ini. Pada awalnya, tidak ada satu pun yang mau masuk ke dalam ruangan cermin itu. Namun, hal-hal aneh mulai terjadi saat mereka mulai memberanikan diri untuk masuk ke dalam cermin Kozirev ini.
Subjek pertama masuk ke dalam cermin ini dan merasa kepalanya berat karena ada tekanan di sekelilingnya yang membuat dirinya gemetaran secara fisik. Setelah itu, subjek pertama ini merasa seolah keluar dari badannya. Hal yang sama juga dialami oleh subjek kedua, tetapi bedanya, setelah kepalanya pusing dan berat, dia malah mendapatkan penglihatan. Awalnya, subjek kedua ini melihat wajah orang, kemudian berubah menjadi melihat awan-awan gelap, dan diakhiri dengan perasaan jatuh ke dalam lubang hitam yang tidak ada dasarnya.
Pengalaman yang sangat aneh. Lucunya, kejadian akhir yang dirasakan oleh subjek pertama dan subjek-subjek selanjutnya itu lumayan mirip, di mana mereka merasa badannya ringan. Kemudian, saat subjek ketiga masuk gantian ke dalam ruangan cermin ini, subjek ketiga melihat banyak memori yang tiba-tiba masuk ke dalam kepalanya, seperti kilasan memori yang banyak. Kebanyakan dari mereka juga melihat luar angkasa dan melihat UFO di dalam ruangan itu.
Namun, yang bikin aneh dari semua ini adalah subjek-subjek ini melihat simbol-simbol yang sama, walaupun eksperimen ini dilakukan di kasus yang berbeda-beda. Sebenarnya, simbol yang mereka lihat itu bukan dalam bayangan atau dalam pikiran mereka, tetapi mereka benar-benar melihatnya di dalam ruangan cermin itu. Simbol-simbol yang mereka lihat itu akhirnya dicari tahu, dan ternyata simbol-simbol tersebut berdasarkan dari budaya kuno, mayoritas berasal dari bangsa Sumeria.
Sebenarnya, simbol ini bukanlah hal yang paling menakjubkan dari eksperimen ini. Tidak ada yang lebih mengejutkan lagi. Para subjek ternyata merasakan efek yang cukup panjang setelah keluar dari cermin Kozirev ini. Kesehatan mereka bertambah jauh secara signifikan, dan kecerdasan mereka juga bertambah. Jadi, sebenarnya bisa dibilang bahwa cermin Kozirev ini juga memberikan efek menambah kemampuan manusia secara umum.
CIA tidak suka dengan hal ini. Mereka tidak mau orang-orang Uni Soviet tiba-tiba menjadi manusia super. Dari semua keanehan yang terjadi di dalam cermin itu, ada hal aneh lain yang terjadi, di mana di dalam cermin itu, para subjek bertemu dengan orang lain. Semua subjek penelitian ini kebanyakan mengalami atau melihat hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan luar angkasa. Misalnya, mereka melihat UFO, mereka melihat ada bangunan-bangunan di luar angkasa, dan yang paling bikin penasaran adalah mereka bertemu dengan orang lain, orang yang memiliki kecerdasan luar biasa di dalam cermin Kozirev ini.
Saking banyaknya subjek yang mengalami ini, mereka sampai menyebut entitas ini sebagai “pengamat” atau “observer”. Salah satu subjek merasakan merinding di belakang lehernya dan merasa bahwa dia sedang diperhatikan oleh orang lain saat berada di dalam cermin Kozirev ini. Seramnya lagi, dari pengalaman itu, ini membuktikan bahwa si pengamat ini bisa berinteraksi langsung dengan para subjek. Bahkan, ada beberapa yang bilang bahwa mereka sempat ngobrol sedikit dengan si pengamat ini. Para subjek ini penasaran dengan si pengamat, sampai mereka bertanya-tanya, “Dia ini siapa? Mereka datang dari mana?” dan lain-lainnya. Namun, hasilnya selalu nihil.
Sampai akhirnya, ada satu subjek yang berhasil masuk ke dalam ruangan itu dan bertemu dengan laki-laki ini. Laki-laki ini berdiri di tengah-tengah ruangan kosong itu, di mana sang subjek sama sekali tidak ingat wajahnya seperti apa. Orang ini sangat asing baginya. Laki-laki itu tidak terlihat mukanya, tetapi dia bilang kepada subjek, “Planet kamu dalam bahaya dan sedang menderita. Jika kamu terlalu lama di dalam cermin ini, itu tidak baik.” Laki-laki itu juga bilang kepada subjek bahwa kemungkinan akan ada bencana yang terjadi. Namun, saat subjek bertanya, “Bencana apa?”, laki-laki itu hanya diam dan tidak menjawab apa-apa.
Apa yang dialami oleh subjek itu mungkin tidak bisa kita bilang sebagai time travel, tetapi seakan-akan laki-laki itu memberi tahu peristiwa apa yang akan terjadi di masa depan. Sebenarnya, penglihatan semacam time travel ini dialami oleh para subjek sebanyak kurang lebih 40%. Namun, pengalaman time travel ini berbeda-beda. Ada yang hanya bisa menonton pengalaman dari masa lalu mereka, ada juga yang bisa berinteraksi dengan masa lalu mereka. Ini tidak hanya masa lalu para subjek saja, tetapi juga masa lalu yang secara historis ada.
Ada subjek yang pernah mengalami jadi penasihat kerajaan, dan ada yang ingat menjadi semacam tentara di zaman kerajaan Roma. Pokoknya, pengalaman mereka yang terkait dengan time travel ini sangat beragam. Ternyata, ini sangat dipengaruhi oleh lokasi lab atau lokasi fasilitasnya. Nikol Kozirev juga percaya bahwa energi waktu bisa membawa informasi atau pesan menuju dan dari dunia fisik. Informasi yang didapat juga akan berbeda-beda tergantung pada lokasinya.
Jadi, jika lokasinya atau waktunya berubah, informasi yang didapat juga akan berbeda. Contoh yang diberikan oleh Kozirev adalah air. Air itu bisa berubah menjadi es, terus meleleh jadi air, dan bisa berubah menjadi uap. Kita tahu bahwa air itu bisa berubah bentuk karena ada perubahan temperatur, dan perubahan temperatur itu juga disebabkan oleh perubahan waktu. Saya tahu mungkin dari kalian mendengar kalimat itu sedikit tidak masuk akal, tetapi teori Nikolai inilah yang menjadi landasan kenapa lokasi yang dipilih adalah lokasi Kota Dixon.
Karena lokasinya cukup dingin dan sering bersalju, ilmuwan percaya bahwa air yang membeku zaman dulu itu juga membawa informasi yang terjebak dalam es tersebut. Saat esnya meleleh, informasinya juga lepas ke energi waktu itu. Teori mereka adalah mungkin saja beberapa subjek penelitian itu berhasil masuk ke titik waktu yang dimaksud atau titik waktu yang berlapis.
Jadi, pengalaman yang mereka lihat itu bisa berbeda-beda tergantung lapisan es yang mencair. Dr. Flil Kaznachev dan Alexander Trofimov ini menjalankan eksperimennya bertahun-tahun, dan beberapa kali berhasil. Sayangnya, hasil penelitian kedua ilmuwan tersebut tidak dipublikasikan beserta dengan jurnal-jurnalnya, karena pemerintah Uni Soviet dan Rusia menyita semuanya. Bahkan di Barat, penelitian ini dianggap omong kosong tentang cermin Kozirev ini dan benar-benar tidak dianggap sama sekali oleh semua orang.
Walaupun begitu, banyak yang tidak peduli. CIA sebenarnya juga melakukan eksperimen yang sama dengan skala yang lebih kecil di Amerika. Dan yang kita tahu adalah dokumen itu menjelaskan potensi yang dimiliki oleh cermin Kozirev yang bisa mengaktifkan kemampuan psikis dan kesadaran manusia.
Sebenarnya, kepercayaan kalian terhadap cermin Kozirev ini ada di tangan kalian. Kalian mau percaya, silakan. Tidak mau percaya juga tidak masalah. Cuman saya mau bilang bahwa eksperimen dan penelitian dari Dr. Flil Kaznachev dan Trofimov ini juga tercatat dengan sangat rapi dan bisa diakses dengan sangat mudah di internet. Bahkan desain paten cerminnya bisa kalian akses sendiri dan bisa kalian temukan di mana saja. Apalagi bahannya juga tidak begitu mahal.
Jadi, jika kalian mau coba atau mau membuktikan sendiri teorinya, kalian bisa banget coba. Lucunya di sini, walaupun teknologi ini terdengar seperti science fiction, tetapi teknologi ini dipakai untuk menebak atau memperkirakan gempa. Prediksi gempa yang pada umumnya dilakukan oleh ahli geologis dengan peralatan yang mereka pakai itu akuratnya hanya sampai di angka 8%. Sedangkan Dr. Alexander Trofimov mencoba memprediksi gempa dengan teknologi cermin ini dan berhasil, dengan angka keakuratannya mencapai 91%. Itu sangat tinggi.
Menurut dua peneliti ini, cermin ini mempunyai potensi yang sangat bagus untuk manusia, karena menurut mereka ini bisa dipakai untuk memprediksi bencana alam, bisa juga untuk menyembuhkan penyakit, dan untuk memperlambat penuaan. Namun, sayangnya, teknologi ini dan teori ini masih diabaikan oleh banyak orang.
Jadi, bagaimana? Kalian tertarik untuk mencoba sendiri? Saya mau mengucapkan terima kasih kepada kalian yang sudah nonton sampai di sini.
Bagi kalian yang mau membaca tulisan saya yang lainnya yang menghibur, kalian bisa mencarinya di sini, atau yang edukasi dan hal-hal seru lainnya, kalian bisa cek di sebelah sini. Oke, itu saja. Sampai jumpa di dongeng selanjutnya. Bye-bye!