Syurga itu apa?
Dalam agama Islam yang diajarkan turun temurun dari generasi ke generasi, kita diajarkan bahwa syurga atau jannah adalah tempat yang kekal sebagai balasan bagi orang beriman dan melakukan kebaikan selama hidup di dunia. Al-Qur’an banyak menjelaskan tentang negeri Akhirat (kehidupan setelah mati) untuk orang yang selalu berbuat baik. Jannah itu sendiri sering dijelaskan dalam berbagai surah di Al-Qur’an, sebagai tempat keabadian berupa taman yang indah (kebun) dengan sungai-sungai mengalir di bawahnya.
Secara umum, surga dianggap sebagai tempat yang penuh kesenangan dan kenikmatan tanpa ada yang mengurangi serta mengusik kesuciannya. Definisi lain, surga adalah suatu tempat yang dipercaya oleh para penganut beberapa agama di seluruh dunia sebagai tempat berkumpulnya roh-roh manusia semasa hidup.
Apakah ada Kajian lain tangan Syurga?
Sebetulnya kajian tentang syurga dari berbagai sisi itu banyak. Tapi mungkin selama ini sangat jarang kita bahas. Dalam konteks budaya Indonesia, kata svarga atau swarga berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti tempat di alam akhirat tempat berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidup di dunia berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya. Dalam beberapa bahasa daerah di Indonesia, kata svarga diserap menjadi sawarga (Sunda), suruga (Makassar), sorge (Sasak), sarugo (Minangkabau), dan swarga (Jawa).
Syurga juga berasal dari kata Swa Raga, yang berarti manusia menjadi lebih mampu melakukan banyak hal dengan raganya sendiri. Sedangkan Neraka berasal dari kara Nir Raga, yang artinya sudah tidak ada lagi raganya yang dulu aktif di kehidupan sebelumnya.
Kenapa banyak kajian lain tentang syurga? Karena ukuran kenikmatan bagi tiap individu itu berbeda-beda. Bagi manusia yang jarang bertemu wanita cantik yang sehari-hari hidup di tengah gurun pasir yang tandus, bumi Nusantara yang subur, hijau, makmur, dan banyak wanita cantik yang hidup di tempat tersebut, tentu akan terlihat sebagai syurga idaman bagi mereka.
Apakah ada riwayat yang menyatakan bahwa di Syurga kelak setiap laki-laki ahli syurga akan mendapatkan 72 bidadari?
Terdapat beberapa riwayat yang menyebutkan tentang angka 72 bidadari di surga, namun keabsahan dan interpretasi dari riwayat tersebut sering diperdebatkan di kalangan ulama dan ahli hadis. Misalnya, dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad, disebutkan bahwa orang yang mati syahid akan mendapatkan beberapa keistimewaan, termasuk dikawinkan dengan 72 bidadari. Namun, perlu diperhatikan bahwa analisis sanad (rantai periwayat) dan matan (teks) hadis tersebut menunjukkan adanya perawi yang dikenal sebagai mudallis (yang kadang-kadang meriwayatkan hadis tanpa mendengarnya secara langsung) dan perawi lain yang sering melakukan kesalahan dalam periwayatan.
Dalam konteks Islam, surga digambarkan sebagai tempat yang penuh dengan kenikmatan yang tidak terbayangkan, dan hadis-hadis yang berbicara tentang bidadari seringkali bersifat simbolis untuk menggambarkan keindahan dan kenikmatan yang ada di surga. Oleh karena itu, penting untuk memahami hadis-hadis tersebut dengan pendekatan yang hati-hati dan tidak mengambilnya secara harfiah tanpa mempertimbangkan konteks yang lebih luas dan prinsip-prinsip interpretasi dalam ilmu hadis.
Sebagai tambahan, dalam Islam, kepercayaan terhadap surga dan apa yang terkandung di dalamnya adalah bagian dari iman kepada hal-hal ghaib yang tidak sepenuhnya dapat dipahami oleh akal manusia. Oleh karena itu, banyak ulama menekankan pentingnya fokus pada amalan dan perilaku yang baik di dunia ini sebagai persiapan untuk kehidupan akhirat, daripada terlalu memfokuskan pada deskripsi-detail surga yang bersifat metaforis.