Menaksir kemungkinan skema yang digunakan Robert Rene Albert (RRA) di Persib

Menaksir kemungkinan skema yang digunakan Robert Rene Albert (RRA) di Persib

Lain pelatih lain selera. Di musim lalu saat dilatih Robert Mario Carlos Gomez, Persib memainkan skema 4-4-2. Di awal musim, saat Miljan Radovic ditunjuk sebagai pelatih, Persib disiapkan dengan skema 4-3-3. Namun setelah Radovic pergi dan digantikan oleh Robert Rene Albert, ada skema akan berubah dari pakem 4-3-3 Radovic. Dengan asumsi, Ahmad Jupriyanto, Fabiano Beltrame, Rene Mihelic, Artur Gevorkyan dan Vizcarra semuanya fix ada di dalam skuad dan siap pakai. Jika balik lagi ke 4-4-2 ala Mario Gomez, kini Artur Gevorkyan bisa jadi duet sehati Ezechiel yang musim lalu ditempati oleh Jonathan Jesus Bauman.

Berdasarkan rekam jejaknya di Arema dan PSM, Abah Obet, terbiasa menggunakan pola dasar 4-2-3-1 dgn fleksibilitas di double pivot yang diisi gelandang-gelandang bertahan bermobilitas tinggi dan juga tak kaku dalam memainkan tempo. Sewaktu di Arema, kunci lini tengah diisi Esteban Guillen dan Ahmad Bustomi. Double pivot ini cukup tangguh dalam menjaga kedalaman, memotong alur serangan lawan dan kemudian mengalirkan bola ke depan, dalam hal ini ke Roman Chmelo, atau ke flank yang diisi Ridhuan dan Fakhrudin. Dalam banyak pertandingan, pola yang diterapkan berjalan efektif dan terbukti menghasilkan gelar juara ISL.



Lalu ketika di PSM,  secara pakem tidak terlalu jauh berbeda. Double pivot diisi pemain dgn fleksibilitas dan mobilitas tinggi yg diemban Rizky Pellu dan Marc Klok. Bahkan PSM Makassar diuntungkan dengan keberadaan Marc Klok, gelandang berkemampuan komplit dan stamina luar biasa. Antik jeung jarang pemaen siga kieu di liga urang.

Kembali ke Persib. Dengan asumsi pakem yang relatif sama dan skuad mewahnya siap pakai, idealnya Abah Obet punya keleluasaan memilih siapapun untuk mengisi starting line up, bahkan untuk melakukan rotasi sekalipun. Untuk kiper, sepertinya Deden dengan segala kekurangannya, tetap jadi kiper no 1 di skuad ini. Dengan beberapa perbaikan dan sentuhan motivasi, harusnya sih deden bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya. Tapi siapa tahu ada kejutan kayak di Arema dulu ya. Waktu itu khan Bah Obet lebih milih Kurnia Meiga Hermansyah ketimbang Marcus Horizon yang jelas-jelas lebih senior dan kiper timnas pula. Siap tidak Aqil Saviq mengkudeta Deden?

Di bek tengah ,dengan komposisi gemuk, idealnya Fabiano dan Bojan Malisic bermain berdampingan, dengan Jupe, jika bener-benar fit, jadi alternatif jika salah satu absen atau disesuaikan dgn strategi. Bang Ipul dan Indra, wayahnya ada di opsi berikutnya.

Full back,untuk sementara sepertinya gka bakalan ada perubahan yang signifikan. Bang Supardi di kanan dan Ardi Idrus sebagai penguasa di kiri. Henhen dan Zalnando, wayahnya harus berlatih lebih keras dan mun perlu mere “klappertaart” buat RRA biar bisa jd starter.

Pos pivot,kalo berkaca dari jejak RRA di PSM dan Arema, sangat mungkin duet yg diplot adalah Hariono dan Dado (dgn catatan sudah pulih 100 persen). Kim sewaktu-waaktu bisa jadi alternatif kalo Dado mentok atau Mas Har kena akumulasi kartu.

Lalu, pos gelandang serang, sepertinya bakal mutlak dikuasai Mihelic. Kalopun absen, vizcara yang aplus. Di sektor flank, stok melimpah juga memudahkan RRA utk memilih. Di kiri bisa Artur, kanan Febri. Atau bisa juga gantian Gozo di kiri, Artur di kanan. Atau bahkan, kiri vizcarra kanan artur. Atau kiri Frets, kanan Febri. Loba pisan opsina dan harusnya jadi pos yang paling Artur di kanan rame persainganna.

Di penyerang tengah, sudah dikunci ku si Aliando, KingEze, kecuali beliau sedang bercengkrama dgn sanksi komdis. Artur kemungkinan bisa jadi opsi pengganti.



Dengan mewahnya skuad musim 2019 ini, Robert Rene Albert bisa tetap menerapkan formasi 4-3-3 yang sudah dikondisikan di awal musim oleh Radovic. Tiga gelandang diisi Mas Hariono, Rene Mihelic, Vizcarra / Artur Gevorkyan. Tiga forward diisi Gozali Siregar, King Eze dan Febri Haryadi. Artur Gevorkyan bisa juga dimainkan di posisi kiri atau kanan.

Dan bahkan yang lebih ekstrim, idealnya bisa saja si Abah Obet bikin 2 tim yg sama kuat . Misalnya

  • Persib A, formasi 4-2-3-1:  deden, pardi, Jupe, Bojan, Zalnando, Mas Har, kim; gozo, mihelic, febri; king eze.
  • Persib B, formasi 4-3-3 : Made Wirawan; Henhen Heriana, FabianoBeltrame, Saifulloh, Ard Idrus, Dedi Kusnandar, Abdul Aziz, Esteban Vizcarra, FretsButuan ,Artur Gevorkyan, Erwin Ramdani

Itu baru bicara kemungkinan 4 bek ya. Seandainya pelatihnya Indra Thohir, polanya pasti 3-5-2. Apakah ada kemungkinan Abah Obet memainkan pola 3 bek, jadi 3-5-2 atau 3-4-3 misanya? Dari sudut pandang pribadi sebagai mantan pemain Championship Manager, sangat mungkin. Di sini, 3 bak sejajar bisa diisi oleh Jupe, Malisic, Beltrame. Pilihan wingback banyak : kanan ada Supardi, Henhen. Kiri ada Ardi Idrus, Zalnando. Di sektor gelandang tentu saja tidak masalah. Hariono gelandang bertahan bisa diapit oleh Gevorkyan dan Mihelic. Dua ujung tombak bisa diisi duet King Eze dan Vizcarra. Ceuk uing mah kitu 😀

Tapi,dengan skuad mewah dan pelatih jenius, kita sebagai bobotoh jangan berekspektasi berlebihan. Patut dikawal juga agar jajaran pelatih juga agar harmonis dengan pihak manajemen sehingga bisa sinergis dan masing-masing pihak jongjons di ranahnya masing-masing, ulah saling overlap.

Begitupun, kita sebagai bobotoh, khususnya bobotoh layar kaca, agar selalu berdoa, pemain dan pelatih yang berusaha, karena bisa jadi PSSI yg menentukan, jiga musim kamari…

Kitu!


Comments

comments