Ketegangan antara dua negara adidaya, Amerika Serikat dan China, sepertinya tidak akan pernah surut. Baru-baru ini, Amerika mengumumkan siap meluncurkan serangan terbaru yang bisa mengguncang dunia. Apa lagi ini? Ternyata, kali ini Amerika mengincar industri galangan kapal China. Bagaimana ceritanya bisa sampai sejauh ini?
Amerika mulai melakukan penyelidikan besar-besaran terhadap China, dan langkah ini dipimpin oleh Katherine Tai, Perwakilan Dagang Amerika (USTR). Penyidikan ini berfokus pada sektor vital, yaitu industri perkapalan dan maritim China. Sebelumnya, hubungan perdagangan antara Amerika dan China sudah tegang, dan penyelidikan ini justru semakin menambah ketegangan yang sudah ada. Apa yang membuat Amerika begitu tertarik mengincar sektor galangan kapal China? Kenapa bukan sektor lain?
Katherine Tai mengatakan bahwa China telah mendominasi industri galangan kapal global dengan cara yang tidak sah. Dalam dua dekade terakhir, pangsa pasar China di industri pembuatan kapal global meroket dari hanya 5% pada tahun 2000 menjadi lebih dari 50% pada tahun 2023. Sementara itu, pembuat kapal asal Amerika yang dulunya berjaya, kini hampir terjun bebas dengan pangsa pasar yang nyaris hilang—bahkan turun di bawah 1%. Apa yang terjadi di balik layar? Tentu saja, ada rahasia besar di balik kesuksesan China mengungguli pasar galangan kapal dunia.
Perusahaan galangan kapal China memaksimalkan subsidi besar-besaran dari pemerintah mereka untuk menyokong industri tersebut. Subsidi ini memungkinkan perusahaan-perusahaan galangan kapal China untuk menawarkan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan negara lain, termasuk Amerika. Dan Amerika, yang merasa tersaingi, menuduh China menggunakan kebijakan yang memperburuk persaingan bagi perusahaan asing. Mereka menuduh China melakukan transfer teknologi paksa dan pencurian kekayaan intelektual untuk memberikan keuntungan lebih bagi perusahaan galangan kapal China.
Amerika menduga, semua ini menjadi faktor besar yang membantu China mencapai dominasi yang begitu luar biasa. Lalu, apakah tuduhan Amerika ini memiliki bukti kuat? Dan kenapa Amerika, yang terjebak dalam penurunan tajam pembuatan kapal, malah menyalahkan China?
Satu hal yang perlu kalian tahu: ini bukan cuma soal uang, tetapi juga soal dominasi ekonomi dan politik yang bisa mengubah peta dunia. Apa salahnya jika China memberikan subsidi untuk mendukung industri kapalnya? Bukankah itu langkah strategis yang sah-sah saja untuk mendorong ekonomi domestik mereka? Setiap negara berhak melakukan itu, kan? Jika Amerika bisa memberikan subsidi untuk perusahaannya, kenapa China tidak boleh melakukan hal yang sama untuk negaranya?
Jika sekarang China unggul di industri galangan kapal, itu bisa jadi bukti nyata bahwa subsidi yang mereka berikan ke sektor maritim mereka berdampak besar. Nah, pertanyaannya adalah, kenapa Amerika tidak mencoba memberikan subsidi yang sama untuk perusahaannya sendiri? Ini bukan soal siapa yang benar atau salah, tetapi lebih kepada strategi ekonomi global yang pada kenyataannya memang saling bersaing. Kalau China memberikan subsidi untuk sektor kapal, Amerika juga bisa melakukan hal serupa untuk sektor-sektor yang mereka anggap krusial. Misalnya, coba lihat sektor mobil listrik yang sekarang lagi booming banget. Kenapa Amerika tidak memperbanyak subsidi untuk produsen mobil listrik lokal mereka daripada terus-terusan menyalahkan China?
Subsidi bukan hal baru. Negara-negara lain, seperti Uni Eropa dan Jepang, juga sudah melakukan hal serupa. Bahkan, di Eropa, negara seperti Jerman sudah lama memberikan subsidi besar-besaran untuk industri otomotif mereka. Jadi, jika Amerika ingin membangkitkan industri dalam negeri mereka, seharusnya mereka mencari solusi, bukan terus-menerus mengeluh soal kebijakan negara lain. Banyak perusahaan-perusahaan Amerika yang kini merasakan dampak negatif dari kurangnya subsidi domestik dibandingkan dengan pesaing global. Perusahaan Amerika banyak yang terhambat oleh biaya produksi yang tinggi, sementara pesaing mereka, yaitu perusahaan China, bisa menurunkan harga karena subsidi yang mereka dapatkan dari pemerintah.
Inilah yang membuat perusahaan-perusahaan Amerika sulit bersaing di pasar internasional. Di sisi lain, menyalahkan China juga tidak adil, kecuali jika Amerika serius melakukan reformasi domestik dan tidak hanya sibuk mengeluh. Setiap negara pasti mencari cara untuk bersaing secara efisien di pasar global. Jika China memberi subsidi untuk industri kapalnya, itu karena mereka berusaha keras menjadi yang terdepan. Bukan berarti Amerika tidak bisa melakukan hal yang sama.
Jika Amerika ingin bangkit dari keterpurukan industri dalam negeri mereka, jalan satu-satunya adalah dengan memberikan subsidi dan insentif yang sesuai untuk perusahaan lokal mereka. Jangan hanya menunggu kebijakan negara lain berubah, karena itu tidak akan datang tanpa usaha.
Kembali ke Amerika, ternyata mereka tidak tinggal diam. Saat ini, mereka sedang mempersiapkan serangkaian langkah-langkah baru untuk menghukum China, yang bisa mencakup tarif atau biaya pelabuhan pada kapal-kapal yang dibuat di China. Rencana Amerika ini bertujuan agar tarif-tarif ini bisa memberatkan China dalam jangka panjang dan memberikan peluang bagi Amerika untuk kembali menguasai industri pembuatan kapal.
Kenapa ini begitu penting bagi Amerika? Karena memulihkan industri maritim Amerika yang dulunya berjaya adalah hal yang sangat krusial. Pembuat kapal Amerika sudah kalah telak dari China, dan jika Amerika tidak bergerak cepat, mereka bisa kehilangan kesempatan untuk kembali ke pasar global. Penyidikannya tidak datang tiba-tiba. Pemerintahan Joe Biden sudah beberapa kali meluncurkan tarif tambahan sebagai bagian dari strategi untuk mengurangi ketergantungan Amerika terhadap China. Langkah-langkah ini termasuk tarif pada berbagai sektor, mulai dari semikonduktor hingga kendaraan listrik.
Menurut laporan terbaru, Amerika merasa jika China terus mendominasi sektor-sektor strategis, maka revitalisasi industri Amerika akan semakin jauh dari kenyataan. Namun, ada satu masalah besar yang tidak bisa diabaikan: membangun kembali industri maritim Amerika yang dulu berjaya tidak akan mudah. Para ahli di Amerika mengatakan bahwa itu akan memerlukan waktu puluhan tahun dan investasi yang sangat besar. Bahkan, ancaman tarif yang akan diberlakukan untuk kapal buatan China mungkin tidak akan cukup untuk memulihkan kejayaan industri kapal Amerika.
Perbaikan industri ini bakal menjadi proyek besar yang membutuhkan strategi jangka panjang dan komitmen yang sangat serius. Sementara itu, jangan hanya fokus pada Amerika dan China dalam persaingan galangan kapal global, karena ada Korea Selatan dan Jepang yang juga ikut ketat dalam kompetisi ini. Meskipun mereka tidak sebesar China, mereka tetap menjadi pemain penting di pasar dunia. Namun, dengan semakin unggulnya galangan kapal China, Amerika merasa mereka harus bertindak cepat, jika tidak ingin tertinggal jauh di belakang.
USTR bahkan menyebutkan bahwa sektor maritim dan logistik di China adalah hambatan terbesar untuk revitalisasi industri galangan kapal Amerika. Mereka merasa China menghalangi upaya Amerika untuk bangkit kembali dan mempertahankan dominasi mereka di sektor ini. Amerika merasa bahwa mereka tidak mau kehilangan dominasi yang sudah mereka pegang lama di pasar global, dan sekarang mereka melihat China sebagai saingan terbesar yang harus ditundukkan.
Tensi antara China dan Amerika semakin meningkat, dan langkah Amerika yang berniat untuk menghukum China dengan sanksi-sanksi ini bisa memicu reaksi besar yang akan mengguncang pasar global. Lalu, bagaimana dengan negara-negara lain yang berada di tengah-tengah persaingan ini? Mereka akan terpengaruh tidak sih dengan keputusan tersebut?
Jadi, pertanyaannya adalah, apakah Amerika akan berhasil mengalahkan China di sektor maritim? Atau, apakah strategi China untuk mengungguli pasar global akan terus berlanjut tanpa hambatan? Dan yang lebih penting, bagaimana dampaknya terhadap ekonomi global? Apakah kita akan melihat dunia yang lebih terpolarisasi, atau justru muncul aliansi-aliansi baru yang akan mengubah peta perdagangan dunia?
Gimana pendapat kalian? Kalau kamu suka artikel ini, klik like dan share ke teman-teman biar makin viral. Makasih sudah menyimak!