Kalau akang-teteh punya anak usia sekolah saat ini, pasti mengalami hal yang sama dengan kami. Anak sekolah gak mungkin bisa belajar di sekolah tanpa buku pegangan siswa. Guru-guru di sekolah pun memberikan pekerjaan rumah ya bersumber dari buku-buku-buku tersebut. Buku pelajaran sekolah dipandang sebagai kebutuhan dasar dan vital bagi pendidikan anak-anak. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kenyataannya cukup mengkhawatirkan. Harga buku pelajaran sekolah semakin mahal, harga kertas juga semakin tinggi, dan biaya cetak pun semakin meningkat. Namun, yang paling membuat para orang tua siswa sedih, buku-buku yang dibeli dengan harga mahal hanya digunakan selama satu hingga dua semester saja. Kemungkinan besar, buku-buku tersebut tidak akan dapat digunakan oleh adik-adik mereka karena akan ada buku yang berbeda.
Ini adalah suatu dilema yang cukup merepotkan. Buku adalah sumber pengetahuan, tetapi harga yang harus dikeluarkan untuk memiliki mereka bisa menjadi beban yang cukup berat bagi banyak keluarga. Kami pribadi mengeluarkan uang antara 1 hingga 2 juta rupiah tiap tahun per anak, dan anak kami ada 3. Tiap tahun butuh pengeluaran 3 hingga 6 juta rupiah hanya untuk biaya buku. Apa yang bisa dilakukan pengelola pendidikan untuk menyiasati masalah ini?
Solusi yang mungkin bisa kita pertimbangkan adalah beralih ke format digital atau e-book. Mungkin beberapa dari kalian berpikir, “Tapi gadget-nya juga mahal!” Itu mungkin benar beberapa tahun yang lalu, namun kini, harga gadget semakin murah. Saat ini sudah mulai banyak tablet yang dijual dengan harga di bawah 2 juta rupiah. Katakanlah harga tabletnya antara 2 hingga 4 juta rupiah. Harga ini akan terasa ekonomis jika tablet tersebut bisa digunakan selama 6 tahun masa sekolah. Tablet merupakan gawai atau gadget yang sangat ideal untuk membuka dan membaca e-book.
Tablet bisa menyimpan puluhan hingga ratusan e-book sekaligus. Ini berarti, dengan investasi satu kali untuk tablet, Anda bisa memiliki akses ke ratusan buku tanpa perlu membeli setiap buku secara fisik. Selain itu, tablet juga bisa digunakan siswa untuk membuka aplikasi lain yang berguna untuk menunjang kegiatan belajarnya. Misalnya, mereka bisa mengakses YouTube untuk menonton video pembelajaran, atau menggunakan aplikasi seperti Canva untuk berkreasi dan membuat bahan presentasi. Bahkan Gadet juga bisa digunakan untuk mengakses Pengolah Kata seperti MS Word maupun Google Document utnuk menyelesaikan tugas sehari-hari.
Keuntungan lain dari beralih ke e-book adalah efisiensi dan fleksibilitas. Dengan e-book, siswa tidak perlu membawa berat tas penuh buku setiap hari. Mereka hanya perlu membawa tablet mereka, yang berisi semua buku yang mereka butuhkan. Selain itu, e-book juga lebih ramah lingkungan karena tidak memerlukan penggunaan kertas.
Namun, tentu saja, perlu diingat bahwa beralih ke e-book juga memiliki tantangan tersendiri. Misalnya, akses internet yang stabil dan cukup cepat adalah suatu keharusan. Selain itu, mungkin juga perlu investasi awal untuk membeli tablet dan mendapatkan akses ke e-book.
Namun, jika kita melihat jangka panjang, beralih ke e-book bisa menjadi solusi yang lebih hemat dan efisien dalam menghadapi kenaikan harga buku sekolah. Selain itu, dengan teknologi yang semakin canggih, penggunaan e-book dan tablet dalam pendidikan bisa menjadi langkah maju yang signifikan dalam mempersiapkan siswa kita untuk era digital.
Jadi, meski ada tantangan yang harus dihadapi, beralih ke e-book bisa menjadi pilihan yang bijaksana. Dengan demikian, kita bisa menjaga agar pendidikan tetap terjangkau, sambil memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mendukung proses belajar mengajar yang lebih efektif dan menarik.