Lupus adalah tokoh fiksi dalam serial Novel berjudul Lupus karangan Hilman Hariwijaya. Novel Lupus pertama diterbitkan pada tahun 1986 berjudul Lupus I: Tangkaplah Daku Kau Kujitak. Walaupun judulnya adalah plesetan dari film Kejarlah Daku Kau Kutangkap yang diperankan sama Deddy Mizwar, ceritanya sama sekali gak tak berhubungan sama film tersebut. Lupus menceritakan suka cita dunia remaja SMA beserta segala masalah yang dialami banyak remaja, dari mulai awal SMA di “Tangkap Daku Kau Kujitk”, hingga merayakan kelulusan dan masa Ospek awal kuliah yang diceritakan di Novel “Idih Udah Gede”.
Serial ini sangat sukses. Cerita Lupus menggunakan bahasa remaja gaul yang berbeda dengan kebanyakan cerita saat itu yang bahasanya terasa lebih formal. Lupus banyak memperkenalkan berbagai istilah dan idioms yang saat itu sedang ngetrend di kalangan anak-anak ABG pada masanya. Hilman, penulis buku ini, memang selalu menyesuaikan ceritanya dengan perkembangan dunia remaja dari masa ke masa. Itu sebabnya serial ini dia tuliskan dalam beberapa generasi yang berbeda. Mulai dari generasi 80-90-an, lalu dia daur ulang dengan penyesuaian setting cerita tahun 2000-an, hingga generasi setelahnya. ,
Hilman meninggal dunia tahun 2022 Seandainya Hilman masih hidup, saya yakin akan ada generasi kekinian tentang Lupus dan kawan-kawan yang hidup di jaman now yang menceritakan kisah lupus naik gojek, maen game mobile legend, aktif di sosmed, hingga jaman Chat GPT dan Google Gemini.
Saya adalah pengikut cerita ini mulai dari Lupus generasi awal hingga generasi terkini. Saya perhatikan, Hilman mengkreasi tokoh Lupus dan kawan-kawan dari adaptasi dirinya dan teman-temannya di dunia nyata. Tokoh Lupus adalah dirinya, yang karakternya jauh beda dengan dirinya di dunia nyata. Hilman orangnya pendiam. Lupus ceria. Gusur di dunia nyata bernama Gusur Adikarya. Bahkan tokoh Boim, Fifi Alone, Aji, dan Gito pun ada.
Teman Lupus di masa awal antara lain Poppy, Boim, Gusur, Anto, Aji, Fifi Alone, Nyitnyit, Ita, Meta, Utari, Ruri. Poppy adalah pacar pertama Lupus. Setelah putus dari Poppy, Lupus jadian sama Rina, adik kelasnya. Boim dikenal sebagai Playboy Cap Duren Tiga. Gusur dengan gaya bahasa sok nyastra, sering bikin dan baca puisi. Fifi Alone dengan gaya artis yang melebihi artis aslinya. Nyitnyit kecengan abadi Boim yang anatominya mirip-mirip kunyit. Ita, Meta, dan Utari bukan tokoh utama yang sering diceritakan, tapi kadang muncul untuk meramaikan suasana. Itu terjadi di generasi 80-90 an awal, mulai dari “Tangkap Daku Kau Kujitak” hingga “Interview with Nyamuk.”
Pada trilogi “Boy don’t cry”, “Bunga Untuk Poppy” dan “Candlelight Dinner”, nama-nama tokoh teman Lupus tetap selalu muncul, lalu ditambahkan tokoh cowok gaul bernama Adi Darwis. Di sini cewek idaman Lupus hingga ditembak jadi pacar tetap Poppy. Tokoh Rina sama sekali gak muncul. Yang ada malah Trixie. Di sini dimunculkan tokoh Rainbow sebagai kompetitornya memperebutkan hati Poppy. Di sini Lupus gak lagi naik bus sekolah, dia pakai Vespa gaul. Keluarga Lupus punya usaha kuliner warung tenda gaul.
Teman-teman Lupus di kisah Lupus kecil: Iko-iko, Pepno, Happy, Uwi dan masih banyak lagi(teman masa kanak-kanak dan remajanya).
Ia memiliki seorang adik bernama Lulu dan mereka berdua kini tinggal bersama sang Mami yang bernama Anita. Sedangkan sang Papi yang bernama Mulyadi, telah meninggal saat Lupus kelas 1 SMA. Beberapa kisah dari novel-novel Lupus juga telah diangkat ke dalam bentuk film dan sinetron. Selain itu juga telah terbit berbagai variasi dari cerita Lupus seperti Lupus Kecil, Lupus Milenia dan lain-lain.
Lupus identik sekali dengan permen karet yang tak pernah lepas darinya. Model rambut berjambul yang sering dihina Lulu dengan sebutan sarang Burung. Juga sifatnya yang konyol, hingga membuatnya disukai oleh seluruh teman-temannya.