Kalau dari segi pengucapan, kata ZHUNNDA memang mendekati SUNDA. Tapi butuh pemikiran dan penelitan mendalam untuk memahami apakah itu sama atau beda.
Menurut sebuah dongeng, ZHUNNDA adalah bahasa yang digunakan oleh bangsa LEMURIAN. Konon, bahasa ZHUNNDA merupakan akar dari semua bahasa yang ada di dunia sekarang. Entah kebetulan atau tidak, entah itu pinter-pinternya yang bikin dongeng, memang banyak beberapa kata yang mirip, contohnya :
- Nga”bring”keun barudak
- “Bring”me here.
Masih melanjutkan dongeng di atas, ZHUNNDA juga merupakan nama gunung di tatar pasundan di jaman dahulu kala, tingginya 12.525 meter. Gunung tersebut mengalami beberapa kali ledakan, dan ledakan itu benar-benar luar biasa. Melontarkan sebagian cadangan logam KRAIMAN ke berbagai macam arah. Laut bergejolak secara mengerikan karena guncangan yang sangat dahsyat.
Tapi pada saat itu terjadi di daerah Parahyangan, para penduduk bisa diselamatkan dengan menggunakan VIMANA. Para LEMURIAN 40% termasuk RHAMIDAAR di angkasa menyaksikan dahsyatnya ledakan. Ledakan pertama terjadi 246.357 SM dan sudah mampu menghabiskan setengah lebih ketinggian Gunung ZHUNNDA. Ledakan KRAKATVA tidak sebesar Gunung ZHUNNDA. Ledakan Gunung ZHUNNDA itu menghancurkan gunung itu sendiri, jadi semua bertebaran ke mana-mana. Sebetulnya ada pemicu ledakan dari Gunung ZHUNNDA. Gunung Tangkuban Perahu, Manglayang, Burangrang, Papandayan, dll, merupakan kaki-kakinya. Gunung-gunung berapi lain itu baru muncul setelah beberapa kali ledakan, baru mereka jadi saluran pelepasan magma lain. Kalau gunung itu tidak meledak, maka bencana akan jauh lebih mengerikan kalau tidak ada gunung-gunung baru itu, saluran magma keluar bakalan mampet. Setelah ledakan berakhir, barulah dipasang DORPHALL di mana-mana, untuk menjaga agar tetap stabil. Sebelum gunung tersebut meletus, belum ada Lemurian 2,5%. Di tatar sunda semuanya baru tercatat setelah ledakan ketiga yang merupakan ledakan terakhir Gunung ZHUNNDA tersebut.
SUNDA itu singkatan dari :
Sauyunan Urang Neda Dawuhan Agung . Itu kalau diartikan dalam bahasa Indonesia : Bersama-sama kita menerima perintah dari Sang Maha Pencipta . Itu adalah sebuah nama dimana kita di tuntut untuk selalu beribadah.
1 Comments