Kenapa lebih suka Migrasi Ke Prabayar?

Kenapa lebih suka Migrasi Ke Prabayar?

Kang, kenapa sih akang teh meuni keukeuh migrasi dari Halo ke prabayar lagi? Saya punya banyak alasan untuk ini. Mulai dari alasan yang obyektif hingga yang sangat subyektif yang belum tentu orang lain sepakat. Apa saja sih alasannya?

Pertama, jaman Now ini, anggaran yang harus saya keluarkan akan lebih hemat jika kartunya prabayar. Di tahun 2000-an awal, kartu Halo lebih hemat untuk pemakaian bulanan di atas 200 ribu, di tahun 2023 ke atas, kartu Halo terasa mahal untuk para pelanggan yang banyak beraktivitas di rumah dan kantor yang ada wifi-nya.

Kedua, saya pribadi tidak hanya menggunakan Kartu Telkomsel, tapi pake provider lain juga punya, dengan beberapa alasan. Pertama, untuk memisahkan nomor pribadi untuk urusan keluarga dengan urusan bisnis dan pekerjaan. Kedua, tiap provider ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kebetulan di wilayah tempat tinggal kami di Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, sinyal Telkomsel dan Indosat selalu ngedrop parah saat terjadi mati listrik, dan ternyata saya masih bisa terbantu sinyal XL. Apa sinyal XL lebih bagus dari Telkomsel? Ya gak juga, justru saat beraktivitas di rumah keluarga di Turangga, XL saya sinyalnya gak sebagus Telkomsel. Jadi ini adalah alasan yang sangat subyektif ya.

Ketiga, untuk paket data kartu prabayar, saya lebih suka XL dan Indosat. Pertama, dari segi harga lebih murah dari Telkomsel. Kedua, kuotanya roll-over, selalu terakumulasi ke bulan berikutnya saat saya isi pulsa untuk perpanjangan masa aktif kartu, dan sisa paket data tidak dihanguskan saat periodanya berakahir. Kerasa banget lho asyiknya punya kuota berlimpah setelah dipakai 6 bulan atau lebih, yang bisa saya manfaatkan saat terjadi gangguan wifi di rumah.

Kartu As yang saya pakai sekarang, cukup saya isi 20 ribu per bulan untuk perpanjangan masa aktif. Gak ada kewajiban untuk aktifkan paket data, karena pake provider lain yang biayanya setelah anggaran Kartu Halo. Saya punya kebebasan untuk aktfikan paket datanya atau tidak di setiap bulan berjalan. Kalau sampai seteahun gak aktinin paket data, dalam setahun udah kekumpul pulsa Rp 240.000,- donk, dua tahun udah hampir Rp 500.000,-. Kadang pulsa tersebut bisa kepake untuk kebuuthan lain, misalnya untuk mengaktifkan layanan Disney+ Hotstar khusus pelanggan Telkomsel. Kadang pulsanya bisa dipakai untuk membayar layanan Google yang saya pakai. Jelas lebih efektif dan ekonomis ketimbang dipaksa aktif untuk layanan Halo Pascabayar yang besarnya lebih dari 100rb per bulan.

Comments

comments