Samprazaan – Rhampiaza

Samprazaan – Rhampiaza

Mungkin sekali Akang-Teteh pembaca sering membaca atau mendengan istilah tersebut dalam percakapan-percakapan di Sosial Media yang dilakukan oleh sebuah komunitas.

SAMPRAZAAN berarti selamat sejahtera semoga keselamatan dan keberkahan dilimpahkan kepada anda. Karena penyebutannya yang susah, kata ini kemudian berubah menjadi sampurasun dalam bahasa sunda masa kini. Kenapa memakai kata “selamat sejahtera” dan bukan “salam sejahtera”? Dari awal, ucapan selamat diberikan pada semua manusia di segala dimensi. Sedari awal, manusia mengharapkan keselamatan, baik keselamatan di dunia, dan di segala dimensi. Mengapa juga mencakup keselamatan di dimensi? Bisa saja kita secara fisik celaka di dimensi dunia saat ini, tapi kita “selamat” di dimensi lain. Misalnya saja, ketika seseorang mengalami tabrakan, ia secara fisik bisa saja hancur, namun sebenarnya diselamatkan oleh Allah. Bila tidak, ia akan hidup dan menghabiskan hidupanya sebagai penjahat. Contoh lain, anak yang meninggal karena sakit cacar, sebenarnya ia diselamatkan oleh Allah agar tidak tumbuh menjadi koruptor.

Kata itu dijawab RHAMPIAZA, yang artinya dan anda semua di seluruh dimensi. Tidak ada manusia yang mati. Mereka hanya pindah dimensi, dan tetap didoakan. SAMPRAZAAN dan RHAMPIAZA mengandung makna yang sangat dalam. Keduanya adalah do’a yang disampaikan sesama manusia, untuk semua ummat manusia, di dimensi manapun dia berada. Sayangnya, banyak yang tidak mengerti maknanya yang dalam. Saat ini, salam menjadi sebuah tradisi sapaan basa-basi.

Salam khas bangsa Lemurian ini diajarkan secara turun temurun, lambat laun berubah menjadi SAMPURASUN – RAMPES yang masih kita kenal saat ini.

Sayangnya, banyak yang tidak mengerti maknanya yang dalam. Saat ini, salam menjadi sebuah tradisi sapaan basa-basi.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email anda tidak akan dipublikasikan. Required fields are marked *