Saya mengenal Perguruan Pencak Silat Sin Lam Ba pada tahun 1990 saat masih SMA. Apa yang saya tulis di bawah bersumber dari catatan yang dulu diperkenalkan kepada murid-muridnya. Kurang lebih selama setahun saya berlatih di sana. Adapun foto-foto yang saya upload ke sini, itu hasil Googling. Tahun 90-an belum ada HP kamera buat selfi-selfian di sana sih.
Pencak Silat Sin Lam Ba adalah pencak silat yang menyandarkan diri kepada gerak fisik dan penggunaan tenaga dalam. Ajaran pencak silat ini mementingkan keseimbangan antara olah raga sebagai unsur beladirinya dengan pembinaan unsur religius yang kemudian dipadu menjadi suatu ikatan yang kuat. Dengan menjalankan peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan pencak silat ini seorang pesilat Sin Lam Ba akan menjadi orang yang tangguh baik fisik maupun mental dengan berbekal seni pembelaan diri yang terampil dan mental tauhid yang kokoh.
Pada awalnya pencak silat ini mulai diperkenalkan oleh Bapak H. Odo (alm) yaitu seorang pimpinan sebuah pesantren yang memiliki ribuan santri yang berasal dari berbagai daerah. Bapak H. Odo cukup terkenal pada masa itu. Di samping mengajarkan ilmu-ilmu keagamaan, beliau juga memberikan suatu metode pemanfaatan tenaga dalam yang tidak diturunkan kepada seluruh santrinya, karena beliau adalah seorang pimpinan pesantren yang memiliki beragam ilmu, baik ilmu olah kanuragan maupun ilmu pemanfaatan tenaga dalam.
Di antara sekian banyak santri beliau ada seorang santri yang bernama Bapak Mohamad Toha. Pada tahun 1896 Bapak Mohamad Toha bertugas sebagai seorang polisi. Ia adalah seorang pendekar yang telah menempa berbagai ilmu mulai dari daerah Betawi, Banten bahkan sampai Cirebon. Namun berdasarkan pemberitahuan dari dua orang pengelana yang ditemuinya dalam perjalanan pulangnya dari tugas ke Betawi pada masa itu, Bahwa beliau, tanpa menuju ke Betawi terlebih dahulu, kemudian membelokkan arahnya ke daerah Cikampek dimana berdiri pesantren yang dipimpin oleh H. Odo . Bapak Mohamad Toha kemudian memohon kepada H. Odo untuk diterima menjadi murid sekaligus santri di pesantren tersebut. Namun yang terjadi adalah beliau diperlakukan sebagaimana layaknya seorang pesuruh oleh H. Odo dengan berbagai tugas kasar seperti mengisi kolam air, menyapu, dan pekerjaan kasar lainnya.
Setelah 2 tahun, Bapak Mohamad Toha merasa cukup untuk bermukim di pesantren, lalu beliau memutuskan untuk kembali ke Betawi. Saat akan pulang tersebut, Bapak H. Odo memanggilnya dan kemudian menanyakan ilmu apa yang ingin diwarisinya dari pesantren tersebut. Bapak Toha kemudian memilih daun lontar yang dimiliki oleh H. Odo. Kemudian jatuhlah pilihannya pada daun lontar yang bertuliskan “Ilmu yang berfungsi bila ada orang yang berniat Zholim”. Inilah yang merupakan ilmu terakhir yang dipelajari oleh bapak Mohamad Toha setelah berbagai perjalanannya untuk menuntut ilmu ke berbagai daerah tersebut.
Setelah kembali ke Betawi, beliau mengembangkan ilmunya tersebut kepada sanak familinya. Murid-murid pertama beliau adalah Bapak Sarbini, Bapak H. harun Acmad, Bapak Mugeni, dan yang lainnya. Setelah mengajar cukup lama maka pada tahun 1937 bapak Mohamad Toha kemudian menetapkan nama untuk perguruan tenaga dalam yang telah mulai berkembang itu. Akhirnya dipilihlah nama Sin Lam Ba , dari bahasa Arab yang berarti Sa’dah (kebahagian), Latifah (kelembutah), dan Barokah (mendapat berkah dari Allah yang Maha Esa, dengan arti simbolis bahwa murid-murid perguruan tersebut haruslah mencari makna kebahagiaan tersebut dengan cara yang lemah lembut dan sabar sehingga pada akhirnya dengan bertawakal kepada Allah akan mendapatkan keberkahan baik pada masa senang maupun pada saat dilanda kesusahan.
Pada perkembangan selanjutnya ilmu ini kemudian dikembangkan oleh bapak H. Harun Achmad sebagai salah satu pewaris utama dari Bapak Mohamad Toha sekaligus sebagai adik ipar beliau. PPS Sin Lam Ba memulai perkembangannya sejak tahun 1955 di daerah Kepu, Senen, dan kemudian menyebar ke berbagai daerah bahkan sampai ke luar negeri.
Pada perkembangannya tersebut pencak silat fisik yang dimiliki oleh bapak Toha telah ditambah sehingga pada saat ini dari segi ilmu bela diri fisik, PPS Sin Lam Ba memiliki 5 dewan guru, yaitu : Cingkrik dari Rawa Belong, Tiga Berantai dari Pisangan, Pencak Silat Kemandoran, Pencak Silat Khas Bapak Toha, dan Seni Pernafasan.
Beberapa dokumentasi Latihan Sin Lam Ba kekinian yang saya temukan di Facebook :
2 Comments