Bachtiar Nasir adalah seorang ulama dan aktivis di Indonesia yang dikenal karena pernyataannya mengenai khasiat air kencing unta. Menurut beberapa sumber, beliau pernah membuat video saat berkunjung ke Arab Saudi, di mana ia meminum air kencing unta yang dicampur dengan susu unta. Dalam video tersebut, Bachtiar Nasir menyatakan bahwa minuman tersebut berkhasiat untuk menyembuhkan kanker dan baik untuk pencernaan.
Beliau juga dikutip menyebutkan bahwa air kencing unta memiliki efek antikanker dan bisa menghambat pertumbuhan sel kanker, serta memiliki efek antibiotik yang bisa mencegah diare dan tipes. Namun, perlu dicatat bahwa pandangan ini didasarkan pada interpretasi hadits dan tidak selalu didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan terkait penggunaan air kencing unta untuk kesehatan, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan dan mempertimbangkan bukti ilmiah yang ada.
Di Indonesia, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai manfaat air kencing unta bagi kesehatan. Beberapa ulama mengikuti pendapat bahwa air kencing unta tidak najis dan boleh digunakan sebagai obat berdasarkan hadits tertentu, sementara ulama lainnya menganggapnya najis dan haram digunakan kecuali dalam kondisi darurat di mana tidak ada obat lain.
Namun, tidak ada informasi spesifik mengenai nama ulama tertentu di Indonesia yang menyatakan bahwa air kencing onta bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Diskusi ini lebih bersifat umum di kalangan ulama dan tidak dikaitkan dengan pendapat individu tertentu. Perlu diingat bahwa pandangan ini didasarkan pada interpretasi hadits dan tidak selalu didukung oleh bukti ilmiah yang kuat. Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan terkait penggunaan air kencing unta untuk kesehatan, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan dan mempertimbangkan bukti ilmiah yang ada.
Terdapat beberapa hadits yang meriwayatkan tentang khasiat kencing unta untuk kesehatan tubuh manusia. Salah satu contoh adalah hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, yang berbunyi:
عَنْ أَنَسٍ أَنَّ نَاسًا أَتَوْا النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ عُكْلٍ فَاجْتَوَوْا الْمَدِينَةَ فَأَمَرَ لَهُمْ بِذَوْدِ لِقَاحٍ فَأَمَرَهُمْ أَنْ يَشْرَبُوا مِنْ أَبْوَالِهَا وَأَلْبَانِهَا
Arti dari teks Arab yang Anda berikan adalah:
“Dari Anas bin Malik RA, bahwa orang-orang dari ‘Ukl mendatangi Nabi Muhammad SAW setelah menderita sakit akibat cuaca di Madinah. Lalu beliau SAW memerintahkan mereka berobat dengan memakai tiga sampai sepuluh unta, dengan cara meminum air kencing dan air susunya.”
Hadits ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memerintahkan sekelompok orang yang datang ke Madinah dan mengalami sakit karena perubahan iklim untuk berobat dengan meminum air kencing dan susu unta. Ini menunjukkan bahwa pada waktu itu, air kencing dan susu unta dianggap memiliki khasiat untuk penyembuhan tertentu.
Hadits lainnya yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam kitab Musnad Ahmad Nomor Indeks 2545 juga berbicara tentang manfaat air kencing unta untuk kesehatan. Hadits ini berbunyi:
أَنَّ نَاسًا اجْتَوَوْا فِي الْمَدِينَةِ فَأَمَرَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَلْحَقُوا بِرَاعِيهِ يَعْنِي الْإِبِلَ فَيَشْرَبُوا مِنْ أَلْبَانِهَا وَأَبْوَالِهَا
“Beberapa orang merasa tidak cocok dengan iklim Madinah, maka Nabi SAW memerintahkan mereka untuk mengikuti gembala beliau, yaitu unta-unta beliau, dan meminum susu serta air kencing mereka (sebagai obat). Maka mereka mengikuti gembala itu, yaitu unta-unta, dan meminum susu serta air kencing mereka hingga tubuh mereka menjadi sehat. Kemudian mereka membunuh gembala tersebut dan menggiring unta-unta itu pergi. Ketika berita itu sampai kepada Nabi SAW, beliau mengirim orang untuk mengejar mereka. Ketika mereka dibawa, beliau memotong tangan dan kaki mereka dan mata mereka dibakar dengan besi panas.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA dan tercatat dalam Sahih Bukhari dengan nomor 5686. Hadits ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW memerintahkan sekelompok orang yang sakit karena iklim Madinah untuk meminum susu dan air kencing unta sebagai obat. Setelah mereka sembuh, mereka melakukan tindakan kriminal dengan membunuh gembala dan mencuri unta, yang kemudian dihukum sesuai dengan hukum yang berlaku saat itu.
Kedua hadits tersebut menunjukkan bahwa Nabi Muhammad SAW memerintahkan orang-orang yang sakit untuk meminum air kencing dan susu unta untuk memulihkan kesehatan mereka. Hadits-hadits ini juga diriwayatkan oleh para imam hadis yang kredibel dan dikategorikan sebagai hadis shahih.
Kajian:
Meskipun ada haditsnya, saya pribadi sih, punten we, ogah ah. Kayak gak ada obat yang lain aja. Kewajiban manusia sebagai manusia yang berakal adalah menelusuri kebenaran dari setiap data yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
Najis
Bukankah aiir kencing binatang itu kan najis. Tidak ditemukan dalil yang secara spesifik menyatakan bahwa air kencing binatang itu najis. Namun, umumnya para ulama berpendapat bahwa kotoran hewan, termasuk air kencingnya, adalah najis, baik daging hewan itu halal dimakan atau tidak.
Dalam Islam, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang status najis atau tidaknya air kencing hewan. Berikut adalah beberapa dalil yang digunakan oleh ulama untuk menyatakan bahwa air kencing hewan itu najis:
- Hadits tentang Arab Badui yang kencing di masjid: Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar bekas air kencing seorang Arab Badui yang kencing di masjid disiram dengan air, yang menunjukkan bahwa air kencing dianggap najis.
- Hadits tentang siksaan kubur: Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa salah satu dari dua orang yang disiksa di kubur adalah karena tidak menjaga diri dari air kencing.
- Hadits tentang penggunaan batu untuk istinja’: Dalam hadits ini, Nabi Muhammad SAW menolak menggunakan kotoran atau tulang untuk bersuci setelah buang air, yang menunjukkan bahwa kotoran dianggap najis.
Pendapat yang menyatakan air kencing hewan itu najis umumnya dipegang oleh madzhab Hanafi dan Syafi’i, serta Ibn Hazm dari kalangan Zhahiriyah. Mereka menggunakan dalil-dalil hadits di atas yang menunjukkan najisnya air kencing tanpa membatasi hanya pada manusia, tetapi juga hewan.
Namun, ada juga pendapat lain yang menyatakan bahwa air kencing hewan yang dagingnya halal dimakan tidak najis, sedangkan yang tidak halal dimakan adalah najis. Ini adalah masalah fiqih yang diperselisihkan, dan setiap pendapat memiliki dasar argumentasinya masing-masing. Oleh karena itu, umat Islam disarankan untuk mengikuti pendapat yang sesuai dengan pemahaman dan keyakinan mereka, serta menghormati perbedaan pendapat yang ada.
kedua, menjijikan. Kalau ada ulama yang mencontohkan, seperti Bachtiar Nasir misalnya, atau Ustadz Cecep, atau Ustadz siapapun, mohon maaf, saya gak akan taklid pada mereka.
Penelitian Ilmiahnya sudah sampai mana?
belum ada penelitian ilmiah yang menyatakan secara klinis bahwa air kencing onta bisa menyembuhkan berbagai penyakit. Memang ada beberapa penelitian ilmiah yang mengeksplorasi khasiat air kencing unta. Sebuah review jurnal dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember di Surabaya, Indonesia, membahas manfaat urine unta berdasarkan studi nalar hadis serta pendekatan medis. Penelitian tersebut menyatakan bahwa urine unta memiliki efek positif untuk penyembuhan berbagai macam penyakit, termasuk kanker dan penyakit yang disebabkan oleh mikroba patogen.
Selain itu, ada juga penelitian yang menemukan bahwa kencing unta memiliki efek antialergi, antiplatelet, antidiabetes, serta antiulcer berdasarkan beberapa studi internasional. Dr. Abdulrahman Al-Qassas, seorang peneliti di Universitas Ummul Qura, Mekkah, juga menjelaskan bahwa kencing dan susu unta dapat menyembuhkan beberapa penyakit seperti hepatitis, diabetes, dan penyakit kulit.
Namun, perlu dicatat bahwa meskipun ada penelitian yang menunjukkan manfaat potensial, masih diperlukan lebih banyak penelitian ilmiah untuk memverifikasi klaim tersebut secara luas. Menteri Kesehatan Indonesia sebelumnya juga telah menekankan perlunya penelitian ilmiah lebih mendalam sebelum membuat klaim tentang khasiat kesehatan dari air kencing unta. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dan berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum mempertimbangkan penggunaan air kencing unta untuk tujuan medis.
Perlu Kajian Lebih jauh tentang kebenaran Hadits-nya
Keempat, meskipun dibilang shahih juga, hadits tersebut belum tentu benar. Hadits-hadits itu kan ditulis jauh-jauh hari setelah Rasulullah meninggal dunia, dua ratus tahunan setelah beliau wafat. Hadits ini pun bertentangan dengan Al Qur’an dan akal sehat.