Kajian Pribadi
Apa tujuan Sang pencipta menciptakan manusia? Apa yang dimaksud dengan beribadah? Apakah Sang Pencipta punya kebutuhan untuk disembah-sembah oleh makhluk-Nya? Sedemikian pentingkah ritual ibadah manusia hingga manusia perlu diiming-imingi Syurga dan ditaku-takuti dengan neraka?
Beberapa Kajian Referensi
Dalam pandangan Islam, tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Ini didasarkan pada ayat Al-Qur’an yang berbunyi: “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku” (QS Adz-Dzariyat: 56). Beribadah dalam konteks ini tidak hanya terbatas pada ritual ibadah formal, tetapi juga mencakup segala aspek kehidupan yang dilakukan sesuai dengan tuntunan-Nya dan dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Selain itu, manusia juga diciptakan sebagai khalifah di bumi, yang berarti memiliki tanggung jawab untuk mengelola dan merawat bumi serta makhluk hidup lainnya dengan bijaksana dan adil. Manusia diberikan akal dan kemampuan untuk membedakan antara yang baik dan buruk, sehingga mereka dapat menjalankan peran ini dengan baik.
Jadi, tujuan penciptaan manusia dalam Islam adalah untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah serta menjadi khalifah di bumi, menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab.
Kenapa Tuhan memerintahkan manusia untuk beribadah? Apakah Tuhan membutuhkan ritual dari manusia yang menyembah-Nya?
Dalam Islam, dipahami bahwa Allah SWT tidak membutuhkan ibadah atau ritual dari manusia. Allah adalah Zat yang Maha Kuasa dan tidak memerlukan apapun dari ciptaan-Nya. Ibadah yang dilakukan oleh manusia adalah untuk kebaikan dan kebutuhan manusia itu sendiri.
Mohammed Arkoun, seorang filsuf Islam modern, berpendapat bahwa ibadah dalam Islam memiliki dimensi kemanusiaan atau antroposentrisme, bukan ketuhanan atau teosentrisme. Ibadah dimaksudkan untuk menghasilkan kesalehan privat dan sosial, dan tidak ditujukan untuk menciptakan Muslim yang saleh secara ritual terhadap Allah SWT semata.
Jadi, praktik ibadah dalam Islam lebih ditujukan untuk kepentingan umat manusia, agar mereka mendapat ketenangan dan bisa menjalani kehidupan dengan baik. Ibadah juga memiliki dampak sosial, di mana pelaksanaan ibadah yang baik harus berpengaruh pada dimensi sosial lainnya.