Nomor Punggung 1
Dalam sejarah persepakbolaan, nomor punggung 1 selalu identik dengan nomor punggung penjaga gawang. Beigtu pula di Persib Bandung.







- Sobur
- Anwar Sanusi
- M Natshir
Sobur
Sobur adalah mantan kiper legendaris Persib Bandung yang berperan penting dalam kesuksesan tim pada era 1980-an. Ia dikenal sebagai penjaga gawang yang tangguh dan menjadi bagian dari skuad yang membawa Persib menjuarai Perserikatan musim 1986.
Setelah pensiun dari dunia sepak bola, Sobur memilih untuk berkarier sebagai pegawai bank. Keputusan ini diambilnya setelah meraih gelar juara bersama Persib, dan ia merasa bahwa saatnya untuk fokus pada profesi lain.
Meskipun demikian, Sobur tetap menjaga hubungan dengan dunia sepak bola dan Persib. Pada September 2024, ia hadir di Stadion Si Jalak Harupat untuk menyaksikan pertandingan Persib melawan PSIS Semarang. Kehadirannya menunjukkan dukungan dan kecintaannya terhadap klub yang membesarkan namanya.
Nomor Punggung 2




- Iwan Sunarya (Gelandang)
- Wildansyah (Center Back – Wing Back)
Iwan Sunarya
Iwan Sunarya, yang akrab disapa “Onyon,” adalah legenda Persib Bandung yang berperan penting sebagai gelandang jangkar pada era 1980-an. Ia dikenal sebagai pemain yang tangguh dan memiliki visi permainan yang luar biasa. Bersama Sobur, Iwan menjadi kunci sukses Persib menjuarai Kompetisi Perserikatan 1986 setelah mengalahkan Perseman Manokwari 1-0 di final.
Setelah pensiun, Iwan tetap aktif dalam dunia sepak bola dan sering terlihat mendukung Persib dalam berbagai kesempatan. Pada April 2024, ia hadir di Stadion Si Jalak Harupat untuk menyaksikan kemenangan Persib atas Persebaya Surabaya dengan skor 3-1. Kehadirannya menunjukkan dukungan dan kecintaannya terhadap klub yang membesarkan namanya.
Selain itu, Iwan juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan dekat dengan para suporter. Ia sering berbagi cerita dan pengalaman masa lalu, menginspirasi generasi muda untuk mencintai sepak bola dan Persib.
Wildansyah
Wildansyah adalah seorang bek tengah asal Bandung yang memulai karier profesionalnya di Persib Bandung pada tahun 2008. Setelah memperkuat Persib hingga 2012, ia melanjutkan kariernya di beberapa klub lain, termasuk Persisam Samarinda, Borneo FC, dan Sriwijaya FC. Pada Juni 2023, Wildansyah bergabung dengan Persela Lamongan.
Pada Januari 2025, Wildansyah kembali ke klub asalnya, Persikota Tangerang, untuk memperkuat lini pertahanan mereka.
Keputusan Wildansyah untuk kembali ke Persikota Tangerang menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan sepak bola di kota kelahirannya dan memberikan pengalaman berharga bagi tim tersebut.
Nomor Punggung 3




- Dede Iskandar
- Yaris Riyadi
- Vladimir Vujovic
- Ardi Idrus (2018)
No Punggung 4










- Asep Somantri
- Naser Al Sebai
- Purwaka Yudi
- Bojan Malisic
Nomor Punggung 5














- Yudi Guntara
- Patricia Jimenez
- Diogo Ferreira
- Michael Essien
No Punggung 6




- Robby Darwis
- Abanda Herman
Nomor Punggung 7



- Adeng Hudaya
- Atep
Adeng Hudaya
Adeng Hudaya adalah legenda sepak bola Indonesia yang dikenal sebagai bek tengah andalan Persib Bandung pada era 1980-an. Lahir pada 30 Juni 1957 di Cikajang, Kabupaten Garut, Adeng memulai karier sepak bolanya di Persigar Garut sebelum bergabung dengan Persib pada tahun 1979.
Selama berkarier di Persib, Adeng Hudaya menjadi kapten tim dan berperan penting dalam kesuksesan klub, termasuk meraih gelar juara Perserikatan pada tahun 1986 dan 1989/1990
Setelah pensiun, Adeng Hudaya tetap aktif dalam dunia sepak bola. Pada Januari 2024, ia dilantik sebagai penasihat tim Persigar Garut, klub yang pernah dibelanya sebelum bergabung dengan Persib.
Selain itu, pada Agustus 2024, Adeng bersama dua legenda Persib lainnya, Dede Rosadi dan Kosasih, hadir di Stadion Si Jalak Harupat untuk menyaksikan pertandingan Persib melawan PSBS Biak.
Atep
Atep Rizal, yang dikenal dengan julukan “Lord Atep,” adalah mantan pemain sepak bola profesional Indonesia yang lahir pada 5 Juni 1985 di Cianjur, Jawa Barat. Ia dikenal sebagai gelandang serang dan sayap kiri yang memiliki kemampuan teknik tinggi dan visi permainan yang tajam.
Karier Klub: Atep memulai karier sepak bolanya di PS UNI Bandung, yang merupakan salah satu klub anggota Persib Bandung. Setelah bermain untuk Persib U-18, ia melanjutkan kariernya ke Persiba Bantul selama dua tahun. Di sini, ia dipanggil untuk memperkuat skuat Indonesia U-20. Atas prestasinya itu, dia dilirik oleh Persija Jakarta.
Pada tahun 2004, Atep dikontrak oleh Persija Jakarta setelah menjalani musim yang cukup bagus dengan Persiba Bantul. Ia tidak memerlukan waktu lama untuk mendapatkan jatah bermain di tim utama.
Setelah beberapa tahun berkarier di Persija Jakarta, Atep kembali ke Persib Bandung pada tahun 2011. Di Persib, ia menjadi kapten tim dan berperan penting dalam kesuksesan klub, termasuk meraih gelar juara Piala Indonesia pada tahun 2015.
Karier Internasional: Atep juga pernah memperkuat Timnas Indonesia dalam beberapa ajang internasional, termasuk Piala AFF dan Kualifikasi Piala Dunia.
Pensiun dan Karier Politik: Setelah pensiun dari dunia sepak bola pada Juli 2023, Atep memutuskan untuk terjun ke dunia politik. Ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) pada Pemilu 2024 di Provinsi Jawa Barat. Namun, ia belum berhasil meraih kursi di DPRD Provinsi Jawa Barat.
Meskipun demikian, Atep tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan olahraga, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda dalam dunia sepak bola.
Beckham Putra Nugraha
Beckham Putra Nugraha, lahir pada 29 Oktober 2001 di Bandung, adalah gelandang serang dan sayap kanan yang saat ini membela Persib Bandung di Liga 1 Indonesia. Ia merupakan adik dari pesepakbola profesional Gian Zola.
Karier Klub: Beckham memulai karier sepak bolanya di Diklat Persib dan kemudian memperkuat Persib U-19. Pada tahun 2019, ia dipromosikan ke tim utama Persib Bandung. Sejak saat itu, ia menjadi bagian penting dalam lini tengah Persib dan telah mencatatkan lebih dari 100 penampilan di Liga 1.
Prestasi: Pada musim 2023/2024, Beckham berhasil membawa Persib meraih gelar juara Liga 1, menambah koleksi trofi klub yang telah ia persembahkan sebelumnya.
Kehidupan Pribadi: Pada 26 Januari 2025, Beckham menikahi Devi Novela Sari di Graha Batununggal Indah, Kota Bandung. Pernikahan ini dihadiri oleh keluarga, rekan-rekan, dan manajemen Persib, termasuk Presiden Klub Umuh Muchtar yang menjadi saksi pernikahan.
Dengan usia yang masih muda, Beckham diharapkan dapat terus berkembang dan menjadi pemain kunci bagi Persib serta Tim Nasional Indonesia di masa depan.
Nomor Punggung 8












- Yusuf Bachtiar
- Eka Ramadhani
- Gian Zola Nasrulah
Nomor Punggung 9












- Sutiono Lamso
- Christian Bekamenga Bekamengo
- Airlangga Sucipto
- Sergio van Dijk
No Punggung 10

























- Ajat Sudrajat
- Alejandro Tobar
- Sergio van Dijk
- Zdravko Dragicevic
- Makan Konate
- Raphael Maitimo
No Punggung 11













- Wawan Karnawan
- Lorenzo Cabanas
- Kenji Adechihara
- Dedi Kusnandar
No Punggung 12








- Mulyana (Center Back)
- Gilang Angga Kusumah (Right Wing Back)
- Carlton Cole (Striker)
No Punggung 13





- Febri Haryadi (Liga 1 21017)
Nomor Punggung 14
- Imam Riyadi
- Agung Mulyadi
No Punggung 15












- Asep “Munir” Kustiana
- Suchao Nutnum
- Zaenal Arief
- Angga Febrianto
Nomor Punggung 16











- Asep Dayat
- Rafael Alves Bastos
- Ahmad Jufriyanto
Nomor Punggung 17
- Asep Poni
- Ferdinan Sinaga
- Shohei Matsunaga
Nomor Punggung 18











- Kekey Zakaria
- Sintaweechai Kosin Hattairattanakool
- Jajang Sukmara
- Eka Ramdani (2018)
Nomor Punggung 19
- Febri Haryadi (TSC 2016)
- Ahmad Subagja Baasith
Nomor Punggung 20
- Pablo Frances
- Flugensius Billy Panji Keraf
Nomor Punggung 21
- Cucu HIdayat
- Djibril Coulibaly
- Henhen Hendriana
Nomor Punggung 22
- Yadi Mulyadi
- Supardi Natsir
Nomor Punggung 23









- Muhammad Ridwan
- Kim Kurniawan
Nomor Punggung 24
- Dadang Hidayat
- Hariono
Nomor Punggung 25
- Imam Arif Fadilah (Kiper)
Nomor Punggung 27
- Puja Abdilah
Nomor Punggun 28
- Indra Mustafa (2018)
Nomor Punggun 30
- M Aqil Saviq (2018)
Nomor Punggung 32
- Victor Igbonevo (2018)
Nomor Punggung 33
- Sergio van Dijk (TSC 2016)
- Inkyun Oh (2018)
Nomor Punggung 37
- Muchlis Hadi Ning Saefulloh (2018)
Nomor Punggung 48
- Marcos Flores
Nomor Punggung 54
- Zulham Zamrun
Nomor Punggung 58
Nomor Punggung 66
- Asri Akbar
Nomor Punggung 70
- Ezechiel N’Douassel (Striker)
Nomor Punggung 77
- Ghozali Muharam Siregar (2018)
Nomor Punggung 78
- I Made Wirawan (Kiper)
Nomor Punggung 80






Nomor Punggung 81





- Markus Horison (Kiper)
Nomor Punggung 82
- Tantan (2017)
Nomor Punggung 88
- Patraich Wanggai (2018)
Nomor Punggung 94
- M Al Amin Syukur Fisabillah (2018)
Nomor Punggung 97
- Mario Jardel (2018)
Nomor Punggung 98
- W Wildan Ramdani (2018)
Nomor Punggung 99



















- Christian Gonzales
- Juan Carlos Rodriguez Belencoso
- Jonathan Jesus Bauman (2018)