ISKRAIMAN
ISKRAIMAN adalah manusia mutan, hibrid atau campuran antara BRODÉLLA dan LÉMURIAN. Iskraiman dikloning oleh LEMURIAN40% untuk menghadapi YAJREEMA, bangsa mutant hasil rekayasa genetik BHALLAMIN. Perawakannya lebih kecil dibandingkan BRODELLA, dengan tinggi sekitar tiga meter dan tingkat penguasaan energi sekitar 30%.
Apakah Iskraiman adalah Iskandar Zulkarnain?
Iskandar Zulkarnain, atau yang dikenal juga sebagai Dzulqarnain, adalah tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Dia dianggap sebagai pemimpin yang adil dan saleh, yang melakukan perjalanan ke berbagai belahan dunia dan membangun sebuah tembok besar untuk menghalangi Ya’juj dan Ma’juj.
Nama “Dzulqarnain” sendiri sering dimaknai sebagai “pemilik dua tanduk” atau bisa juga diartikan secara simbolis sebagai “Dia dari Dua Zaman”. Beberapa penafsir dan sejarawan Muslim telah berusaha mengidentifikasi jati diri Dzulqarnain dengan beberapa tokoh sejarah. Pendapat paling masyhur menyebutkan bahwa Dzulqarnain adalah Aleksander Agung, sedangkan beberapa ulama Muslim modern mengidentifikasikannya dengan Koresh Agung atau Sargon Agung.
Kisah Dzulqarnain biasanya berpusat pada masalah pembangunan dinding yang menghalangi jalan masuk Ya’juj dan Ma’juj dan pengembaraannya ke berbagai belahan dunia. Kisahnya dalam Al-Qur’an disebutkan dalam Surah Al-Kahfi (18): 83-102.
YEJREEMA
Yajreema adalah bangsa mutan hasil rekayasa geneik BHALLAMIN. Bangsa ini dikalahkan oleh ISKRAIMAN, orang LEMURIAN yang ditugaskan khusus untuk mengalahkan mutant YEJREEMA. Bangsa ini sudah musnah, tapi perilakuknya sudah masuk ke mana-mana. Gen-nya diambil dari BHALLAMIN, lalu dikloning dengan campuran berbagai macam virus dan hormon, jadilah bangsa YAJREEMA. Mereka adalah vampire yang jahat dan susah mati. Akhirnya dikurung oleh ISKRAIMAN. Bagaimana cara mengurungnya? ISKRAIMAN menggunakan temok energi yang sangat kuat hingga mereka tidak bisa keluar dari tembok energi tersebut. Karena dikurung dalam waktu yang sangat lama, akhirnya makhluk-makhluk tersebut kelaparan, lalu saling bunuh dan saling mangsa dengan sesamanya hingga tinggal rajanya saja. Pada akhirnya raja Yajrema tersebut juga mati kelaparan.
Jika sulit untuk membayangkan bagaimana wujud Yajreema, barangkali teman-teman bisa melihat sosok makhluknya kira-kira agak mirip dengan apa ayng ada di film Film “The Great Wall”. Film tersebut mengambarkan serbuah dari monster-monster mengerikan yang bisa memangsa hingga memusnkahkan bangsa manusia. Film ini disutradarai oleh Zhang Yimou. Film ini berkisah tentang sekelompok tentara bayaran Eropa yang menemukan pasukan rahasia yang menjaga Tembok Besar China dari serangan makhluk monster. Ketika seorang prajurit bayaran (diperankan oleh Matt Damon) ditawan di dalam Tembok Besar, dia menemukan misteri di balik salah satu keajaiban dunia terbesar. Saat gelombang demi gelombang makhluk menyerang struktur besar itu, pencarian kekayaannya berubah menjadi perjalanan menuju kepahlawanan saat dia bergabung dengan pasukan elit untuk menghadapi kekuatan yang tak terbayangkan dan tampaknya tak terhentikan.
Apakah Yajreema adalah Ya’juz Ma’juz?
Ya’juj dan Ma’juj dalam ajaran Islam adalah dua suku yang disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai tanda besar datangnya hari kiamat. Mereka digambarkan sebagai kaum yang suka berbuat kerusakan di muka bumi dan memiliki jumlah yang sangat besar. Dalam Al-Qur’an, kisah mereka terkait dengan Nabi Dzulkarnain yang membangun sebuah tembok besar untuk menghalangi mereka dari merusak. Kemunculan Ya’juj dan Ma’juj di akhir zaman merupakan salah satu dari tanda-tanda besar kiamat1.
Etimologi nama “Ya’juj” dan “Ma’juj” berasal dari bahasa Arab, dengan “Ya’juj” yang berakar kata “ujaaj” yang berarti mengering kemudian mengeras, dan “Ma’juj” berasal dari kata “maaja” yang berarti goncang. Sifat mereka dikatakan sangat keras, kasar, dan merusak.
Penafsiran tentang Ya’juj dan Ma’juj bervariasi di antara para ulama dan cendekiawan. Beberapa penafsiran yang menonjol adalah:
- Penafsiran Imran Hosein: Dia mengaitkan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurutnya, tembok yang dibangun oleh Dzul Qarnain akan hancur atau menjadi tidak berfungsi karena kemajuan teknologi, yang memungkinkan Ya’juj dan Ma’juj untuk menyebar dan merusak.
- Pendapat Klasik: Dalam tradisi penafsiran klasik, Ya’juj dan Ma’juj umumnya dikategorikan sebagai bagian dari eskatologi Islam. Mereka dianggap sebagai dua suku yang akan keluar dan merusak bumi menjelang hari Kiamat.
- Hadis dan Tafsir: Dalam beberapa hadis, disebutkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj adalah keturunan Adam, yang wajahnya lebar dan matanya kecil. Mereka akan keluar pada akhir zaman setelah Isa membunuh Dajjal.
- Silsilah: Menurut Ibnu Katsir, Ya’juj dan Ma’juj adalah keturunan Yafits bin Nuh AS. Mereka diisolasi oleh tembok atau benteng logam yang dibangun oleh Zulkarnain.
Penafsiran ini mencerminkan berbagai pandangan yang ada dalam diskursus Islam tentang Ya’juj dan Ma’juj, mulai dari interpretasi tradisional hingga pendekatan kontemporer yang menghubungkan mereka dengan fenomena modern.