Kite tentu sudah sangat familiar dengan hitungan-hitungan waktu yang kita pakai sehari-hari. 1 tahun terdiri dari 12 bulan, 1 bulan terdiri dari 28 hingga 30 hari, 1 hari terdiri dari 24 jam. 1 tahun adalah 1 pariode bumi mengelilingi matahari. Bumi beserta 11 planet lainnya bergerak melingkar mengelilingi matahari sebagai pusat galaksi. Selama ini kita mungkin tidak pernah menyadari dan membahas bahwa galaksi Bima Sakti kita pun bergerak melingkar mengelilingi pusat alam semesta. Bahkan di sekolah mungkin kita tidak pernah membahas, apa nama pusat alam semesta itu sendiri ya? Karena saya tidak menemukan namanya di buku-buku Ilmu Pengetahuan Alam. Saya ikut istilah Novel Arkythirema saja ya, pusat alam semesta ini namanya ZAANURA. Saya belum menemukan apa istilah pusat semesta dalam Ilmu Pengetahuan Alam terkini.
Kalau sumbernya dari novel, berarti masih berupa dongeng donk? Memang. Namun dongeng ini menarik. Bagi saya pribadi, segala catatan sejarah yang diajarkan di sekolah juga, belum tentu benar. Kebenarannya merupakan hasil kesepakatan sekelompok pihak yang dianggap ahli dan berwenang. Sedangkan kebenaran mutlak, kita semua perlu untuk terus menelusurinya.
Catatan:
Menurut teori Big Bang, alam semesta berasal dari suatu titik tunggal yang sangat padat dan panas, yang kemudian meledak dan mengembang hingga sekarang. Namun, ledakan ini tidak terjadi di suatu tempat tertentu di alam semesta, melainkan di semua tempat. Jadi, alam semesta tidak memiliki pusat atau posisi awal, karena pada saat Big Bang itulah awal dari ruang dan waktu
Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang teori Big Bang dan asal-usul alam semesta, Anda bisa membaca artikel-artikel berikut:
- Ledakan Dahsyat – Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
- Dimana Posisi Awal dan Pusat Alam Semesta? | langitselatan
- Ilmuwan mendeteksi ledakan terbesar di alam semesta sejak ‘Big Bang’ – BBC
- Pembentukan Alam Semesta 1: Big Bang dan Era Kegelapan
- Teori Big Bang: Memahami Asal-Usul Alam Semesta – Ari Tirtana
***
ORIGOM artinya adalah hitungan perputaran galaksi. ORIGOM merupakan sebuah bintang yang dijadikan patokan untuk perhitungan perputaran kalender Galaksi LAGRAVEN (Galaksi Bima Sakti) dimana perhitungan ini dilakukan dari setiap perputaran bintang yang ada di galaksi. Bintang ORIGOM tidak memiliki planet seperti tata surya dan Bintang ORIGOM tidak dibahas besarnya namun dilihat dari revolusinya. Semua galaksi termasuk Galaksi LAGRAVEN (Galaksi Bima Sakti) berputar dari kanan ke kiri.
ORIGOM artinya “hitungan perputaran galaksi”. ORIGOM merupakan bahasa antar galaksi yang digunakan oleh bangsa TARX, MOSRAM, ZNEZNELA, BROPA dan KRAIRON. Kelima bangsa ini adalah bangsa yang memiliki kekuatan manusia sempurna (100%) dan kemudian keluar dari muka bumi dan seringkali kita sebut sebagai “alien”. Bukti mengenai ORIGOM bisa dilihat dari peninggalan Suku Maya. Perhitungan kalender Suku Maya menggunakan perhitungan galaksi dan mereka juga menggunakan istilah ORIGOM. Suku Maya mendapatkannya dari bangsa MOSRAM.
Untuk saat ini, 1 ORIGOM atau satu periode putaran galaksi adalah 5.125 tahun 236 hari, waktu ini makin ke depan makin bertambah, sesuai dengan teori ekspansi kosmos yang mengatakan bahwa jagat raya terus memuai bertambah besar. Sekarang Galaksi LAGRAVEN (Galaksi Bima Sakti) berumur sekitar 435 ORIGOM semenjak tanggal 21 Desember 2012. Jadi yang terjadi pada tanggal 21 Desember 2012 adalah Reset ORIGOM yaitu kembali kewaktu ke 0 yang berarti jumlah tahun se-ORIGOM sudah selesai, dan setelah itu mulai lagi dari 0. Perhitungan 1 OROGOM selalu mengalami perubahan karena Galaksi LAGRAVEN (Galaksi Bima Sakti) sampai sekarang masih memuai.
Bintang ORIGOM dijadikan patokan karena revolusinya terhadap galaksi lebih cepat dibanding yang lain. Bintang ORIGOM tidak satu, tapi sekitar 5-6 membentuk formasi tertentu, namun formasinya tidak garis lurus. Satuan perhitungan ini digunakan pula oleh bangsa TARX, MOSRAM, ZNEZNELA, BROPA dan merupakan bahasa antar galaksi yang digunakan oleh bangsa TARX, MOSRAM, ZNEZNELA dan BROPA. Jejak peninggalan mengenai ORIGOM dapat dilihat di kebudayaan Maya yang diberi bocoran oleh bangsa MOSRAM. Perhitungan kalender Suku Maya menggunakan Bintang ORIGOM yang letaknya paling dekat dengan pusat galaksi, sedangkan perhitungan tersebut diatas menggunakan Bintang ORIGOM terjauh. Bintang ORIGOM sebenarnya mampu dilihat oleh teleskop jaman sekarang. Karena teleskop mampu menjangkau galaksi lain. Sedangkan Bintang ORIGOM masih di Galaksi LAGRAVEN (Milky Way).
***
***
ORIGOM & Situs Gunung PADRANG
Di Indonesia, ada sebuah situs bernama Situs Gunung Padang yang merupakan pusat informasi perhitungan ORIGOM dan prediksi bencana alam yang lebih tua dari kalender suku Maya. Di sekitar Gunung Padang, terdapat lima piramida berbentuk segi empat dengan piramida Situs Gunung Padang di tengahnya. Keempat piramida lainnya sebenarnya adalah pemancar yang mengirim sinyal ke piramida di tengah, yang kemudian menembakkan sinyal ke atas menuju bintang ORIGOM.
1 ORIGOM saat ini adalah 5.125 tahun 236 hari. Sekarang galaksi kita sudah berumur sekitar 433 ORIGOM. ORIGOM berhenti pada 512/21 des 2012. Galaksi kita berputar dari kanan ke kiri.
Di bawah Gunung PADRANG, ada pasir ORIGOM yang bisa menyerap air dan merasakan getaran di dalam bumi. Pasir ini bisa mendeteksi bencana yang akan datang. Cara mendeteksinya adalah dengan mengalirkan air ke generator yang ada di dalam piramida. Air ini ditarik ke atas oleh pasir ORIGOM dan datanya diolah. Air yang mengalir terus-menerus akan terhubung dengan semua aliran air di ARDH GRUMMA (Planet Bumi). Air ini menjadi media penyebar informasi dari seluruh dunia melalui jaringan sungai bawah tanah. Informasi dari air ini kemudian ditransfer ke piramida PADRANG dengan mekanisme pasir ORIGOM. Pasir ORIGOM dikelilingi oleh batuan khusus yang berfungsi sebagai generator. Batu yang berbentuk bola berfungsi sebagai pemancar. Dengan begitu, batuan di kompleks Gunung PADRANG “menghubungkan” bumi dengan “sinyal angkasa” ORIGOM. Gelombangnya mirip dengan tulisan LEMURIAN, yaitu gabungan antara gelombang transversal dan longitudinal yang merupakan pola umum se-jagadraya. Gelombang ini juga seperti untaian DNA dan selaras dengan tubuh manusia.
Teknis mendeteksi ORIGOM di Situs Gunung PADRANG adalah sebagai berikut :
Ketika sinyal dari mekanisme di dalam perut Gunung PADRANG mulai melesat menembus atmosfir dan memantul menuju bintang ORIGOM, seorang yang menjadi operator yang disebut KHULNAKA akan bisa menterjemahkan secara holographic gambaran perbintangan, sehingga bisa menentukan apa saja yang harus diperbuat untuk masa tanam setiap tahun untuk menjaga keseimbangan alam, juga mendeteksi kebencanaan. Kemampuan seorang KHULNAKA bisa lebih canggih dari Teleskop Hubble, karena memiliki kemampuan mendeteksi secara dini kebencanaan dengan pantulan dari ORIGOM RAY atau cahaya Bintang ORIGOM. Atau dengan kata lain bisa menangkap berbagai macam fenomena seputar Galaksi LAGRAVEN (Galaksi Bima Sakti).
Perhitungan Origom Suku Maya
Suku Maya, Sunda kuno, Dayak, Masir kuno, semua pakai perhitungan galaksi ORIGOM. Perhitungan ORIGOM itu sangat akurat. Bangsa terdahulu bisa menghitung waktu bertanam hingga ke hitungan hari. Perhitungan ORIGOM ini dihilangkan. Termasuk Antikythera Mechanism dihancurkan. Agar orang masa kini buta, tidak tahu bahwa masa lalu itu modern. Kita akhirnya percaya bahwa masa lalu itu primitif. Banyak bukti yang menyatakan masa lalu itu modern. Padahal, sebetulnya kita saat ini yang primitif.
Sumber : Glosarium Novel Trilogy ARKHYTIREMA
Catatan : Tulisan berjudul ORIGOM ini sudah diperbarui tanggal 23 Mei 2013
1 Comments