Naga adalah makhluk legendaris yang sering digambarkan dalam mitologi dan cerita rakyat dari berbagai budaya di seluruh dunia. Dalam mitologi Barat, naga biasanya digambarkan sebagai makhluk besar yang memiliki sayap, tanduk, empat kaki, dan dapat mengeluarkan nafas api. Sementara itu, dalam budaya Timur, naga sering digambarkan sebagai makhluk tak bersayap, mirip ular, dengan kecerdasan yang tinggi.
Etimologi kata “naga” sendiri berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu nāgá (नाग) yang berarti “ular kobra” dan sering dikaitkan dengan ular kobra India (Naja naja). Dalam konteks lain, naga juga bisa merujuk pada komodo, spesies endemik asal Indonesia, yang memiliki julukan “naga” dalam dunia satwa.
Namun, perlu diingat bahwa naga adalah makhluk mitos dan tidak ada bukti keberadaannya di dunia nyata. Kisah-kisah tentang naga sering kali merupakan bagian dari narasi tradisional yang diceritakan dari generasi ke generasi dan menjadi simbol dalam seni dan budaya.
Tetapi, mengapa begitu banyak budaya di seluruh dunia memiliki cerita tentang naga? Apakah ini hanya kebetulan, atau ada sesuatu yang lebih dalam?
Pertanyaan ini memang menarik! Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan fenomena ini. Salah satunya adalah bahwa cerita tentang naga mungkin berkembang secara independen di Eropa, China, Amerika, dan Australia. Ini mungkin karena manusia purba menemukan fosil dinosaurus dan salah mengartikannya sebagai sisa-sisa naga.
Teori lain mengusulkan bahwa mitos naga mungkin berasal dari pengalaman manusia kuno dengan hewan besar dan menakutkan di sekitar mereka, seperti buaya atau komodo, yang kemudian menjadi legenda. Ada juga hipotesis yang menyatakan bahwa ketakutan terhadap predator besar mungkin tertanam dalam pikiran manusia karena evolusi, yang kemudian melahirkan kepercayaan pada naga sebagai simbol dari makhluk predator tersebut.
Jadi, bukan soal konspirasi bersama, tetapi lebih kepada pengalaman manusia yang serupa dengan alam dan hewan besar di sekitar mereka, serta kemampuan manusia untuk menceritakan dan menyebarkan cerita-cerita yang menarik dan mengesankan dari generasi ke generasi.
Berikut adalah 15 Naga Terkeren dari Berbagai Belahan Dunia.
1. Naga – India
1. Naga – India
Sama halnya dengan Indonesia, makhluk mitos ini dikenal juga dengan sebutan Naga. Dalam Bahasa Sansekerta sendiri, Naga berarti Ular. Wujudnya seringkali digambarkan dengan sosok setengah manusia setengah ular. Naga sangat terkenal dalam kebudayaan India, bahkan berbagai literatur kuno menceritakan secara detil makhluk ini. Seperti dalam kitab Mahabarata yang mengisahkan bahwa Naga merupakan anak-anak Resi Kasyapa hasil perkawinannya dengan Dewi Kadru.
2. Bakunawa – Philipina
Jelajahi
Bakunawa adalah naga seperti ular dalam mitologi Filipina. Menurut kepercayaan, Bakunawa dianggap sebagai penyebab gerhana, gempa bumi, hujan, dan angin1. Gerakan Bakunawa juga dijadikan sebagai sistem kalender geomantik bagi orang Filipina kuno dan merupakan bagian dari ritual babaylan, yaitu pendeta wanita1. Biasanya digambarkan dengan ekor yang melingkar dan tanduk tunggal di hidung. Bakunawa sering kali dianggap sebagai ular laut, tetapi juga dipercaya menghuni langit atau dunia bawah1.
Dalam cerita rakyat, Bakunawa dikatakan telah menelan bulan-bulan yang diciptakan oleh dewa tertinggi, Bathala, yang menyinari bumi. Naga ini jatuh cinta dengan keindahan bulan-bulan tersebut dan menelannya satu per satu karena iri dan ingin memiliki semuanya. Namun, orang-orang di bumi berhasil melindungi bulan terakhir dari keinginan rakus Bakunawa dengan membuat kebisingan yang keras, sehingga naga itu terpaksa mundur ke dalam gua-guanya di lautan.
3. Yilbegan – Siberia
Yilbegan, atau Yelbeghen dalam ejaan lain, adalah makhluk mitologis dalam cerita rakyat dari suku-suku Turkik di Siberia. Dalam mitologi asli, Yilbegan digambarkan sebagai naga atau makhluk mirip ular dengan banyak kepala yang memakan manusia1. Namanya berasal dari kata “Yel” yang berarti “angin, sihir, setan” dan “begen” yang berasal dari “böke” yang berarti “ular besar, naga”1.
Dalam beberapa epos, Yilbegan digambarkan sebagai raja dengan nama Yelmogus dan memiliki banyak anak dengan jumlah kepala yang berbeda-beda, yang merupakan keturunan dari Altan Sibaldai, “penyihir emas”, yang merupakan rekan dari penguasa dunia bawah1. Ada juga legenda yang menceritakan tentang Yilbegan berwarna-warni. Dalam sebuah legenda Altai, ada ogre tujuh kepala bernama Yelbeghen yang membalas dendam pada Matahari dan Bulan, dan biasa memakannya. Ülgen, dewa langit, menembakkan panah ke Yelbeghen. Ogre ini kadang-kadang mengunyah bintang-bintang di mulutnya dan memecahkannya menjadi potongan-potongan sebelum meludahkannya keluar. Oleh karena itu, bintang-bintang biasanya lari darinya ke langit. Menurut orang Altai, gerhana Bulan terjadi karena ogre ini1.
Yilbegan kadang-kadang digambarkan sebagai makhluk yang sangat cerdas, bijaksana, dan berpengetahuan dengan kekuatan “superhuman / supernatural” dan mahir dalam sihir, sangat kaya (biasanya digambarkan memiliki kastil dengan kekayaan yang sangat besar yang tersembunyi di tanah yang jauh) dan seringkali memiliki hasrat terhadap wanita, dengan siapa ia mampu memiliki keturunan. Biasanya, Yilbegan dapat mengeluarkan api dan dianggap sebagai makhluk yang sangat dihormati, dan meskipun tidak selalu bermanfaat, tidak pernah digambarkan sebagai makhluk yang sepenuhnya jahat.
4. Imoogi – Korea
Imoogi dalam mitologi Korea adalah makhluk yang mirip dengan naga, tetapi lebih menyerupai ular besar. Imoogi sering dikaitkan dengan air dan gua dan dianggap sebagai makhluk yang baik. Ada beberapa cerita yang berbeda tentang asal-usul imoogi. Menurut salah satu versi, imoogi adalah naga yang belum sempurna atau belum menjadi naga sepenuhnya2. Dalam beberapa kisah, imoogi bisa menjadi naga sejati, atau yong, jika berhasil menangkap Yeouiju, sebuah mutiara ajaib yang jatuh dari surga2. Versi lain mengatakan bahwa imoogi adalah makhluk yang telah dikutuk dan tidak dapat menjadi naga. Biasanya, imoogi digambarkan sebagai makhluk besar, berbentuk seperti ular python yang hidup di air atau gua, dan penampakannya dikaitkan dengan keberuntungan.
5. Nidhoggr – Scandinavia
Nidhoggr dalam mitologi Nordik adalah naga atau ular raksasa yang menggigit akar Yggdrasil, pohon dunia yang mendukung sembilan dunia. Nama Nidhoggr berarti “Pemukul dengan Kebencian” atau “Pemukul dengan Kejahatan”, dan sering kali dianggap sebagai simbol kekacauan dan kehancuran. Nidhoggr juga dikaitkan dengan Náströnd, pantai mayat, di mana ia memakan mayat mereka yang bersalah atas pembunuhan, perzinahan, dan pelanggaran sumpah1. Dalam beberapa sumber, Nidhoggr digambarkan terbang keluar dari bawah Yggdrasil selama Ragnarok, yang merupakan kehancuran kosmos, untuk membantu penyebab para raksasa.
6. Zmaj – Slovenia
Zmaj dalam mitologi Slavia adalah naga yang dapat ditemukan dalam cerita rakyat Slavia. Dalam beberapa tradisi Slavia, zmaj dianggap sebagai makhluk yang baik atau jahat, tergantung pada jenis kelaminnya. Misalnya, dalam legenda Bulgaria, zmaj laki-laki dipercaya sebagai pelindung tanaman, sementara zmaj perempuan cenderung menghancurkan hasil kerja manusia. Di Serbia, zmaj umumnya dianggap sebagai makhluk yang baik, mirip dengan naga di Asia Timur. Mereka digambarkan memiliki kekuatan dan kebijaksanaan yang besar, dan juga dikatakan mampu mengambil berbagai bentuk, termasuk bentuk manusia. Dalam bentuk manusia, mereka dikatakan mengejar salah satu hobi favorit mereka – mengejar wanita. Beberapa zmaj begitu asyik dengan aktivitas ini sehingga mereka mengabaikan perlindungan lahan pertanian dari cuaca buruk. Jika tanaman hancur karena cuaca buruk, penduduk desa akan berkumpul untuk mengusir zmaj dari rumah-rumah wanita setempat2. Zmaj juga sering dikaitkan dengan elemen-elemen alam, seperti air dan cuaca.
7. Verechelen – Russia
Verechelen adalah naga dalam mitologi Chuvash, yang merupakan suku bangsa di Rusia. Verechelen digambarkan sebagai naga yang bersayap, dapat bernapas api, dan memiliki kemampuan untuk berubah bentuk. Legenda ini berasal dari orang-orang Chuvash yang merupakan keturunan dari Volga Bulgaria1. Nama “Verechelen” sendiri berarti ‘ular tak terlihat’. Seperti naga Rusia Gorynych, makhluk ini memiliki beberapa kepala dan meninggalkan jejak api saat terbang. Menurut legenda, ketika orang-orang Bulgar datang untuk mendirikan kota Bilär, mereka menemukan ular besar yang hidup di daerah tersebut. Ketika mereka memutuskan untuk membunuhnya, ular itu memohon perdamaian dan meminta Allah untuk memberinya sayap. Setelah mendapatkan sayap, ular itu terbang menjauh dari Bilär. Naga atau ular besar lainnya dikatakan hidup di sebuah menara kuil pagan di Alabuğa, yang bertahan hingga invasi Tamerlane.
8. Cuelebre – Spanyol
Cuélebre adalah makhluk mitologis dari mitologi Asturian dan Cantabrian. Cuélebre digambarkan sebagai naga bersayap raksasa yang tinggal di gua, menjaga harta karun, dan menawan anjanas (juga dikenal sebagai xanas) sebagai tawanan. Meskipun mereka abadi, cuélebre menua, sisik mereka menjadi tebal dan tak terpenetrasi, dan sayap kelelawar tumbuh di tubuh mereka. Mereka biasanya tidak bergerak, tetapi ketika mereka melakukannya, itu adalah untuk memakan ternak dan manusia. Air liur cuélebre dikatakan berubah menjadi batu ajaib, yang menyembuhkan banyak penyakit. Pada Malam Pertengahan Musim Panas, yang merupakan malam ajaib dalam cerita rakyat Asturian dan Cantabrian, dimungkinkan bagi pria yang berani untuk mengalahkan cuélebre, yang mantra-mantranya tidak berlaku pada malam itu, dan menikahi xana serta mendapatkan harta karun. Namun, di daerah Cantabrian dikatakan bahwa malam Santo Bartolomeus adalah periode di mana makhluk ini meningkatkan kekuatannya dan melepaskan semua kemarahannya terhadap manusia sebagai balas dendam.
9. Wyvern – United Kingdom
Wyvern adalah makhluk mitologis yang sering digambarkan sebagai naga dengan dua kaki, dua sayap, dan ekor yang sering kali memiliki ujung seperti sengat berbisa. Wyvern berbeda dari naga lain karena biasanya tidak memiliki kemampuan untuk menyemburkan api. Dalam heraldik dan cerita rakyat, wyvern sering muncul sebagai maskot sekolah dan tim olahraga, terutama di Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Wyvern juga populer dalam literatur fantasi dan video game saat ini. Menurut Oxford English Dictionary, kata “wyvern” berkembang dari kata Middle English “wyver”, dari Anglo-French “wivre”, yang berasal dari kata Latin “vīpera”, yang berarti “ular berbisa” atau “asp”.
10. Liong – China
“Liong” dalam bahasa Indonesia merujuk pada tiruan naga besar yang digunakan untuk pertunjukan pada arak-arakan Tahun Baru Tionghoa. Kata “liong” berasal dari kata dalam bahasa Tionghoa “long” yang berarti “naga”. Dalam budaya Tionghoa, naga dianggap sebagai simbol kekuatan, keberuntungan, dan kebijaksanaan. Pertunjukan liong biasanya melibatkan tarian naga yang diiringi musik dan dianggap sebagai cara untuk membawa keberuntungan dan mengusir roh jahat.
11. Azi Dahaka – Persia
Dalam agama kuno bangsa Persia, dikenal seekor makhluk raksasa yang merupakan cerminan segala hal jahat yang ada di dunia. Nama makhluk itu adalah Azi Dahaka. Namanya sendiri diambil dari kata Dahag yang berarti naga. Disebutkan bahwa dia adalah ular naga yang memiliki kecerdasan setara manusia, bahkan konon dia dapat menjadi raja dan memimpin suatu kerajaan. Azi Dahaka dikenal sebagai raja yang lalim, playboy alias punya banyak selir dan sangat menyukai peperangan.
12. Quetzalcoatl – Aztec
Aztec diciptakan oleh dewa yang bernama Quetzalcoatl. Begitu menurut legenda suku Aztec, suku yang mendiami daerah Amerika Tengah. Quetzacoalt sendiri gabungan dari kata quetzal (burung Mesoamerica yang berwarna cerah) dan coalt yang berarti ular. Quetzacoalt sering digambarkan sebagai ular naga bersayap. Akan tetapi menurut sejarah yang sebenarnya, Quetzalcoalt adalah seseorang berkulit putih, tinggi dan berjanggut yang membangun sebuah pemukiman yang kelak akan menjadi pusat peradaban suku Aztec.
13. Zilant – Tatar
Zilant adalah gabungan antara ular naga dengan Wyvern. Merupakan makhluk mitologis yang berasal dari legenda bangsa Tatar. Zilant adalah simbol dari kebijaksanaan, keabadian dan kekuatan dari bangsa yang kini banyak menghuni daerah Kazan. Dalam legendanya ketika Khan Ulugh Muhammad menemukan kota Kazan, ia beserta pengikutnya mendapati daerah tersebut penuh dengan ular. Mereka pun membunuhi ular tersebut agar daerah tersebut bisa ditinggali. Ketika semua ular mati, dari balik bukit muncullah seekor ular naga raksasa yang menjadi raja para ular tersebut dan mengusir para pengikut Khan. Ular naga inilah yang kini dikenal sebagai Zilant.
14. Balaur – Romania
Balaur adalah makhluk yang berasal dari legenda bangsa Rumania. Balaur merupakan salah satu naga terbesar yang ada di Eropa. Dia digambarkan mempunyai 2 kepala, bahkan kadang ketika kekuatannya membesar, kepalanya bisa bertambah sampai berjumlah 12 buah. Balaur adalah naga bersimbol kejahatan. Dalam legendanya, Balaur menculik seorang putri dimana akhirnya seorang ksatria bernama Fat-Frumos berhasil membunuh Balaur dan menyelamatkan sang putri.
15. Ryujin – Japan
Sama halnya dengan Imoogi di Korea dan Liong di China, Ryujin yang berasal dari Jepang adalah makhluk spiritual yang dikenal sebagai dewa naga di lautan. Ryujin adalah naga baik hati yang merupakan simbol harapan bagi rakyat Jepang. Ryujin dikenal pula dengan sebutan Wadatsumi, dan dia merupakan ayah dari putri Otohime. Putri Otohime dalam legendanya menikahi seorang pangeran bernama Hoori. Kaisar pertama Jepang, Jimmu dikatakan adalah cucu dari pasangan Otohime dan Hoori. Hal ini berarti Ryujin adalah nenek moyang dari anggota keluarga kekaisaran Jepang.
Itulah berbagai dongeng legenda Naga yang tersebar di berbagai belahan bumi. Saya beru nemu 15 data, kalau ada data baru, Insya Allah tulisan ini nanti di-update lagi ya.
Yang jadi pertanyaan, kok bisa banyak persamaan ya? bukankah orang-orang jaman dulu itu katanya belum bisa saling komunikasi? Jaman dulu katanya khan belum secanggih sekarang, belum ada internet dan Smartphone.
kenapa berbagai bangsa di berbagai belahan dunia selalu punya cerita tentang ular naga? apakah naga itu benar-benar pernah ada?
Jelajahi
Cerita tentang naga ditemukan di berbagai budaya di seluruh dunia, dan ada beberapa teori mengapa mitos ini begitu luas. Salah satu penjelasan adalah bahwa cerita naga mungkin telah berkembang secara independen di Eropa dan China, serta mungkin di Amerika dan Australia, karena manusia purba mungkin menemukan fosil dinosaurus dan salah mengartikannya sebagai sisa-sisa naga. Selain itu, beberapa hewan besar seperti buaya Nil atau goanna Australia mungkin telah menginspirasi legenda naga di berbagai tempat.
Teori lain menyatakan bahwa kepercayaan pada naga begitu luas di antara budaya kuno karena evolusi menanamkan ketakutan bawaan terhadap predator di dalam pikiran manusia. Seperti monyet yang telah terbukti menunjukkan ketakutan terhadap ular dan kucing besar, hipotesisnya adalah bahwa sifat takut terhadap predator besar—seperti ular python, burung pemangsa, dan gajah—telah dipilih untuk hominid.
Secara keseluruhan, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa naga ada dalam cara yang sering digambarkan dalam mitologi dan fiksi, dengan sayap dan kemampuan untuk menyemburkan api. Namun, banyak budaya memiliki mitos dan legenda tentang naga, yang mungkin didasarkan pada hewan atau peristiwa nyata yang telah dilebih-lebihkan seiring waktu. Oleh karena itu, meskipun naga seperti yang digambarkan dalam cerita mungkin tidak pernah ada, mereka tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya dan imajinasi manusia.
Bisa aja sih dipakai logika ini : dongeng tentang naga sudah ada sejak generasi awal keturunan Adam dan Hawa sebelum mereka menyebar ke berbagai negara, jadi gak heran dongeng naga sekarang ada di mana-mana.
Saya ingin menambahkan dongeng lain di sini. Boleh khan?
TRONDALLO
Konon, makhluk ular naga ini dulu dikenal dengan istilah TRONDALLO. Makhluk ini merupakan rekayasa genetik buatan bangsa TARX, berbentuk seperti ular, tetapi sangat besar sekali. Diameternya 3-4 meter dengan panjang bisa mencapai 30 meter. Trondallo memiliki sayap yang sangat kuat dan daya terbang luar biasa jauh. Kulit mereka memiliki sisik yang tahan api dan tahan benturan.
Bagaimana dengan dongeng naga menyemburkan api dari mulutnya? Api tersebut berasal dari hidrogen. Mekanismenya adalah, trondallo mengambil unsur air atau H2O dari awan. Mereka menyerap awan ke dalam badannya melalui pori-pori sisiknya, lalu memisahkan hidrogen dan oksigen dengan kulit bagian dalam. Oksigen digunakan untuk mereka bernafas, sedangkan hidrogen dikumpulkan di bagian tembolok untuk dijadikan senjata. Gigi mereka sangat kuat, bagaikan logam kraiman. Ketika makhluk ini menembakkan hidrogen dari mulutnya, gigi akan digesekan sehingga menimbulkan percikan api, lalu terlontarlah bola-bola api dengan kecepatan dan kekuatan yang sangat tinggi. Mungkin senjata pada masa kini hanya dirasa gelitikan saja oleh Trondallo.
Oleh bangsa KRAIRON, binatang ini difungsikan sebagai penggali tanah yang sangat cepat. Sebetulnya TRONDALLO adalah binatang yang mudah dikendalikan, tetapi bila tuannya lupa memberi makan, TRONDALLO suka muncul ke permukaan tanah untuk mencari makan.
Masyarakat jaman dulu sering melihat kemunculan binatang ini, dan mereka menyebutnya Naga, Dragon, Liong, dan lain sebagainya.
Trondallo untuk keperluan bangsa Krairon ini tidak memiliki sayap dan tidak bisa menembakkan hidrogen dari mulutnya.
Beberapa orang dari bangsa TARX membawa Trondallo bersayap ini ke Ardh Grumma untuk uji coba hidup. Ternyata mereka bisa hidup dan menjadi sangat kuat karena makanan yang cukup. Bahkan mereka mencoba memutasikan Trondallo ke bentuk yang lain. Mereka dengan teknologi bangsa TARX berhasil membuat beberapa jenis TRONDALLO berkaki, tetapi tidak panjang, namun memiliki sayap dan bisa terbang, juga mampu mengeluarkan hidrogen, dan berbagai macam jenis TRONDALLO lain yang aneh-aneh.